Dengan denah berbentuk salib serta atapnya semuanya kembar dari konsep atap 'pelana', membuat ruangan Gereja ini, dari bagian luar sampai bagian dalam, tampak kompak. Juga konsep jendelanya adalah untuk 'memasukkan' sinar matahari langsung, sehingga di ruang kebaktian, jika pagi yang menghadap timur, tampak sinar matahari pagi, seakan Tuhan yang menyapa kita dalam berdoa .....
Ya, konsep yang luar biasa untuk pemikiran arsitektural dalam berkreasi .....
Konsep awal dari 'Nassau Kerk' atau Gereja Paulus dekarang .....
Gereja Paulus, sebagai latar belakang Taman Suropati  ( dengan poho2 yang sejak dulu merupakan pohon2 besar ) dari dahulu, sampai sekang ..... kesan klasiknya tetap terasa
Dulu dengan keadaan waktu itu, Gereja ini tidak berisik dalam melakukan ibadah. Tetapi dengan keadaan seperti sekarang, dimana Gereja Paulus ini berada di hook salah satu jalan protocol di Menteng, membuat suasana terlalu bising, sehingga Gereja ini melengkapinya dengan AC dan paling tidak kebisingan dari jalan raya sedikit teratasi .....
Keindahan Gereja ini sangat tampak, jika arsitek2 baru setelah ini, membuat banyak rumah2 disekitarnya, tetapi tidak mengindahkan konsep 'Simplicity is the Shortest Path to Beauty', bahwa keindahan tidak melulu dari sesuatu yang besar, justru yang kecilah yang bisa membuat sesuatu menjadi indah. Rumah2 baru disekeliling Gereja Paulus ini, yang memang besar2, ternyata tetap tidak mampu untuk menyaingi bangunan ini dalam desain arsitekturalnya. Walau, sementara orang mungkin ingin 'memodernkan' bangunan ini, keklasikkan dalam arsitektur Art Deco pada Gereja Paulus, nyata2 memenangkan 'hati' para arsietk2 muda sejak tahun 1970-an sampai sekarang .....
Sumber : dari berbagai sumber, foto dari Google.