By Christie Damayanti
[caption id="attachment_168758" align="aligncenter" width="605" caption="Illustrasi dari Google"][/caption]
Sejak kecil, aku memang suka sekali mencoba2 apapun, termasuk makanan. Jika aku kemanapun, aku selalu mencari tempat2 dan makanan2 yang 'aneh2' atau barang2 yang tidak biasa untuk dibawa pulang, asalakan harganya tidak mahal.
Makanan mahal yang aku rasakan, selain Haisom ( lihat tulisanku 'Haisom' : Tubuhnya Gurih dan Lembut di Mulut ) dan Sup Hisit ( lihat tulisanku 'Sup Hisit', Sirip Ikan Hiu: Masakan Termahal yang Aku Pernah Rasakan ), adalagi yang aku tertarik untuk terus memakannya, secara makanan ini tidak termasuk 'pembantaian' seekor atau sekelompok hewan. Tetapi setelah sakit, dan manakan atau hewan ini justru ( sedikit ) yang membuat aku sakit krena kolesterol tinggi, sekarang aku 'melupakannya', sebagai makanan favoriteku .....
Sebenarnya, aku sangat suka dengan sea food, seperti kepiting, rajungan, udang atapun kerang. Semua rsa masakan pun aku pernah coba. Kerang adalah seekor hewan kecil yang popular. Berjenis2 kerang, banyak di mana2, seperti Kerang Darah, Kerang Bulu, Kerang Hijau, Kerang Bambu sampai Tiram atau Oyster. Kesemuanya selalu dimasak, paling tidak direbut, dicocol dengan saus sambal atai dimasak dengan saus tiram, saus Padang atau saus2 yang lainnya yang merupakan favorite masing2 restauran.
Kerang Darah rebus dan Kerang Hijau bakar bumbu balado, sangat menggugah selera ....hmmmm .....
Kerang Bambu bumbu Padang serta Tiram ( Oyster ) dimasak ala Perancis .... Yummy ......
Pertama kali aku mencoba kerang tanpa dimasak, dimakan mentah2, membuat aku sedikit 'bergidik'. Karena, dulu setauku, kerang adalah hewan yang berbau amis dan di beberapa orang menimbulkan alergi, sehingga aku sedikit 'takut' untuk memakannya. Itu sekitar tahun 1998, ketika salah seorang teman papaku mempunyai restaurant sea food besar dan dia memasaknya sendiri .... Beiau memperlihatkan tiram atau oyster yang masih segar yang sudah di masukkan di lemari es , di buka, lalu diberikan jeruk lemon. Lalu, jika mau memakannya, dicocol dengan saus sambal atau dengan dilumuri mayonnaise. Dan aku mencobanya ......
Waw .... Ternyata sensasinya luar biasa! Seekor kerang tiram atau oyster besar, dagingnya masih lembut (jika dimasak, dagingnya akan menciut sehingga menjadi keras ), dan setelah di cocol saus sambal atau dimuluri dengan mayonnaise, aku tarik dagingnya dengan garpu kecil dan dimasukkan di mulutku ...... Â hmmmmmmm ...... luar biasa ....... Dagingnya segar, empuk serta sama sekali tidak merasakan amisnya, juga baunya sama sekali tidak amis ..... Dan setelah itu, aku sangat menggemari tiram atau oyster ini .....
Tiram atau oyster yang bisa dimakan ( katanya sih, ada tiram yang tidak bisa dimakan, yaitu tiram yang bisa 'membuat' mutiara ..... ) hidupnya di kawasan pantai, buka di dasar laut. Karena itu, jika pantainya ada di negara2 yang tingkat polusinya tinggi, negara tersebut akan melarang untuk 'memanen tiram, termasuk Indonesia, walau tetap saja tiram dan kerang2 di Indonesia laku dijual untuk konsumsi makanan .....
Seekor kerang termasuk tiram, insangnya merupakan saringan terhadap jasad renik di air laut. Makanannya adalah plankton, baik hydroplanton ( dari hewan ) atai fitoplanton ( dari tumbuhan ), sehingga jika kita memakan  kerang termasuk tiram, itu sama saja dengan konsumsi kumpulan bahan tercemar, apalagi jika tidak dimasak .....
Jenis tiram yang tidak bisa dimakan, yang menghasilkan mutiara .....
Tetapi jika kerang atau tiram yang memang di ternakkan, yang untuk konsumsi dengan 'membuat' tempat yang jauh dari polusi dan pencemaran, seinga tiram yang memang bisa dimakan mentah, menjadi tidak terpolusi ... dan yang artinya, tiram ini berharga tinggi .....
Untuk para pemburu kuliner eksotis, salah satunya tiram atau oyster, makan tiram itu dengan mencari restauran2 yang bahan dasar tiramnya di import dari berbagai negara.
Sering aku entertain dengan beberapa teman konsultan dari beberapa negara. Biasanya, untuk konsultan2 dari negara barat seperti Amerika dan Eropa, mereka sangat menyukai tiram mentah, setelah dilumuri jeruk lemon dan sedikit wine, termasuk dengan seteguk wine, katanya rasanya sangat lezat ..... itu sangat benar. Seekor tiram mentah, deng dilumuri jeruk lemon dan di cocol mayonnaise adalah sebuah makanan eksotis yang luar biasa, ditambah dengan seteguk wine ... aku sih tidak terlalu menyukai wine, tetapi tiramnya lah yang aku suka .....
Oyster segar, selalu berada di atas es batu, sampai kita melahapnya ..... ditetesi jeruk lemon sebelum dilumuri mayonnaise atau dicocol dengan saus sambal, serta seteguk wine .....
Sebuah restaurant besar 'Il Mare' di sebuah hotel besar di kawasan Senayan selalu memberikan menu ini : Tiram atau Oyster in Wine. Makanan ini ada di acara 'buffet' dengan konsep 'all you can eat'. Teman2 konsultan internasional ini, selalu mengajak aku untuk menikmatinya, karena mereka tahu bahwa aku memang sangat meyukainya ..... *Thx guys* .....
Tiram itu harus tetap segar, maksudnya harus tidak mati. Diterbangkan dari banyak negara, bisa di kirim dengan box es, dan harus tetap segar sesaat sebelum dimakan. Jika sudah mati, tiram ini akan 'layu' dan berbau busuk, dan seperti itu sudah tidak bisa di makan ..... Dan ternyata tiram2 ini mempunyai daya tahan yang sangat baik untuk diterbangkan dan menempuh perjalanan panjang .....
Aku baru tahu tempat melahap tiram segar ini, hanya di Il Mare saja. Sebenarnya sih aku memang tidak mencari2nya, karena harganya memang mahal. Di restaurant itu, ( sebelum aku sakit ) dengan konsep 'all you can eat', kami harus membayar sekitar 250 ribu per-orang, tetapi kan bisa makan sekenyangnya ..... Jika 'ala carte' aku belum pernah menyakannya ..... Yang jelas, bukan hanya tiram segar saja, tetapi udang galah, lobster atau makanan2 jepang seperti sashimi dan sushi bnyak sekali disana .....
Konsep untuk melihat apakah tiram sudah mati atau belum, adaah dengan menyentuh tubuhnya, tiram akan bereaksi. Jika sudah mati, tubuh toram tidak bereaksi, berarti teram sudah tidak layak dimakan ... jika ingin mengkonsumsinya matang, rebuslah tiram tersebut sampai cangkangnya terbuka. Jika tiram yang direbus walau sudah lama terebus, berarti tiram sudah mati segingga tidak layak makan ..... rumit yaaaa .....
Tiram segar dengan daging yang gemuk, sensasinya memang sangat luar biasa .....
Yah, dengan sakitku, aku sudah tidak bisa menikmati kerang atau tiram, atau semua jenis sea food, sehingga aku menuliskan ini, merupakan nostalgia untukku ..... sebuah makanan eksotis yang berkolesterol tinggi, kesukaanku ......
Salamku .....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H