Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

'The Chapel', Sebuah Jembatan Tua, Landmark dari Kota Lucerne di Pedalaman Swiss

7 Februari 2012   06:36 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:58 1195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

By Christie Damayanti

[caption id="attachment_169019" align="aligncenter" width="654" caption="Illustrasi - wikipedia.org"][/caption]

Aku hanya terpekur sambil melamun, berdiri di sebuah jembatan tua yang panjang, yang membentang di Sungai Reuss, yang luasnya sekitar 38 km persegi, dimana jembatan ini dikenal dengan nama The Chapel yang dibangun tahun 1333. Hhhhh ..... udara dingin Di Swiss pagi ini, walaupun sedang awal musim panas, tetap membuatku sedikit bergidik kedinginan. Suhu udara waktu itu, mungkin sekitar belasan derajat Celsius. Walaupun sedikit dingin, ternyata angsa2 putih tetap cerita berenang hilir mudik di sungai itu, tanpa peduli dengan dunia sekitarnya .....

Lucerne atau Luzern, adalah sebuah kota tua yang dilimpahi dengan segala macam keindahan alam. Dikelilingi pegunungan dengan salju abadi, jadilah Lucerne empat tujuan wisata dunia. Sementara hamparan hujan cemara yang mengelilingi kota, berpadu dengan air danau biru jernih tempat beberapa  angsa2 putih, menambah keindahan tempat itu .....

Aku tersenyum melihat angsa2 putih bercanda ria dan beberapa bebek berenang2 mencari  ikan ..... Ku makan sarapanku dengan pelan, sarapan dengan sebuah sandwich keju, kesukaanku. Di tanganku yang lain, sebuah gelas susu hangat untuk menyegarkan mulutku. Keluargaku yang lain ; orang tua dan adik2ku, entah berjalan2 kemana, karena masing2 dari kami, menyukai obyek sendiri2. Dan aku sangat menyenangi keindahan alam dengan kota2 tua serta makhluk2 hidup didalamnya .....

'The Chapel', adalah sebuah jembatan tua tampak utuh dan seakan2 tidak pernah tergoyahkan walaupun tiang2 penyangganya atau pondasinya, sudah terendah air selama ratusan tahun. Kayunya, aku tidak tahu, karena lain dengan kayu2 di Indonesia. Tetapi yang aku tahu, kayu itu sedikit mirip dengan Kayu Besi di Indonesia yang memang bisa bertahan lama dalam lingkungan luar .... ( biasanya di Jakarta, Kayu Besi digunakan untuk desain eksterior ).

1328595744129758528
1328595744129758528

Jembatan tua yang tetap kokh berdiri di kota tua, Lucerne di Swiss.

1328595776420546308
1328595776420546308

Lukisan di The Chapel, menggambarkan sajarah kota tua ini.

Hmmmmm, aku membayangkan, sebuah kota tua Lucerne, adalah merupakan kota di dalam pedalaman Eropa, dengan The Chapel nya, seakan2 merupakan konsep diri warga kota, tentang kehidupan dan ketentraman masyarakat dalam keindahan kota klasik di Swiss ..... Pikiranku melayang2, senyumku mengembang ....

"Aku ingin tinggal di pedalaman Eropa seperti ini, di sebuah kota tua yang ramah serta tidak sibuk dengan segala macam urusan dunia .....", ini memang cita2ku sejak dulu.

Kami tinggal di sebiah hotel kecil, bukan hotel bintang, tetapi dengan pelayanan dan desain serta pemandangan tua tua ini yang sangat luar biasa indahnya. Hotel itu dekat dengan sebuah Gereja, sehingga setiap hari belasan lonceng gereja bergemuruh dang irama nyanyian kepada Tuhan di Surga ..... Ya, kota Lucerne memang merupakan kota ordo dari Jesuit, juga merupakan kota Katolik. Masyarakatnya religious. Bukan hanya orang2 tua saja yang melayani Tuhan di Gereja, tetapi banyak orang muda yang mulai 'terpanggil' sebagai pelayan di rumah Tuhan disana .....

Kota Lucerne, merupakan salah satu sebuah kota di pegunungan Alpen Swiss. Gunung Pilatus serta Gunung Titlis, mencerahkan mata wisatawan, ketika salju abadi menyelimuti Pegunungan Alpen tersebut. Sangat indah .....

13285958601128355327
13285958601128355327

'The Chapel' di kota Lucerne  yang dikelilingi Pegunungan Alpen dengan salju abadi menyelimutinya .....

'The Chapel' adalah landmark kota Lucerne. Dalam jembatan itu, serdapat banyak lukisan dari bad ke-17 yang menggambarkan peristiwa sejaran Lucerne.  Banyak wisatawan seperti aku, menancapkan matanya dalam lukisan2 tua itu, banyak juga wisatawan yang lebih focus untuk keindahan Danau Reuss serta latar belakang Pegunungan Alpen yang diselimuti dengan salju abadi. Tetapi, tetap banyak wisatawan muda yang lebih suka duduk2 di depan cafe2, untuk memperlihatkan betapa mereka berbahagia dalam hidup mereka .....

1328596004155598776
1328596004155598776

13285962781243532251
13285962781243532251

Cafe2 ala Swiss, banyak orang muda menikmati Danau Reuss, melalui 'hang-out' disana, bukan dengan melihat keindahan kota tua, seperti aku .....

Aku dan kelurgaku, memang sedang berwisata di Eropa Barat, salah satunya di negara dan kota ini. Pagi itu setelah makan pagi, kami ingin hanya berjalan2 di kota, sedikit mengamati arsitektur kota tua Lucerne. Dan 'The Chapel' merupakan tempat pertama yang kami amati. Berjalan2 di kota tua Lucerne, bukan hanya sekedar berjalan2, tetapi lebih ke merenungi, bahwa kota2 tua Eropa memang cantik untuk diamati. Tidak hanya berfoto2 tentang arsitekturnya saja, tetapi lebih ke pemahaman tentang konsep desain arsitektur ditambah dengan konsep hidup masyarakatnya yang disiplin untuk melestarikan kota tuanya .....

13285963361428224542
13285963361428224542

Lucerne, kota tua yang cantik di pedalaman Swiss.

Sarapan sandwichku hampir habis. Aku meremas sisa2 kulit rotiku yang kering, untuk membat remah2 yang aku ingin berikan kepada angsa2 di sungai itu. Begitu aku membuang remah2 itu, mereka berenang dengancepat kearah lemparanku. Menyenangkan melihat mereka makan ..... mereka berebut remah2 rotiku ..... Beberapa wisatawan kecil, juga mengikutiku untuk melempang remah2 roti .....

13285963731562777474
13285963731562777474

1328596398164659219
1328596398164659219

Melihat kearah kota Lucerne dari The Chapel dengan angsa2 putih bersih yang selalu bercanda ria di Danau Reuss setiap saat ..... Damai melihatnya .....

Kehidupan yang tenang ... kehidupan yang nyaman ..... tidak terdengar suara2 berisik, hanya desau angin dan gemerisik air danau, secara 'The Chapel' agak jauh dari jalan raya. Sedikit terdengar kicauan burung2 serta dentang lonceng Gereja. Tidak ada teriakan wisatawan, semua sunyi dan tenang ....

Tiba2 terdengar teriakan pemandu wisata, bahwa waktu sarapan sudah selesai. Kami bergegas untuk menuju bis wisata, untuk berkeliling kota tua Lucerne .... Sambil tersenyum, aku sedikit berlari, meninggalkan angsa2 itu bersenda gurau sambil menikmati sarapan remah2 roti kami .....

Indahnya alam kota tua Lucerne .... Indahnya hidup masyarakatnya ..... Selamat datang di duniaku, dunia kota tua dengan alam seakan dalam Firdaus .....

Sumber gambar : beberapa dari Google.

Profil | Tulisan Lainnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun