Lucerne, kota tua yang cantik di pedalaman Swiss.
Sarapan sandwichku hampir habis. Aku meremas sisa2 kulit rotiku yang kering, untuk membat remah2 yang aku ingin berikan kepada angsa2 di sungai itu. Begitu aku membuang remah2 itu, mereka berenang dengancepat kearah lemparanku. Menyenangkan melihat mereka makan ..... mereka berebut remah2 rotiku ..... Beberapa wisatawan kecil, juga mengikutiku untuk melempang remah2 roti .....
Melihat kearah kota Lucerne dari The Chapel dengan angsa2 putih bersih yang selalu bercanda ria di Danau Reuss setiap saat ..... Damai melihatnya .....
Kehidupan yang tenang ... kehidupan yang nyaman ..... tidak terdengar suara2 berisik, hanya desau angin dan gemerisik air danau, secara 'The Chapel' agak jauh dari jalan raya. Sedikit terdengar kicauan burung2 serta dentang lonceng Gereja. Tidak ada teriakan wisatawan, semua sunyi dan tenang ....
Tiba2 terdengar teriakan pemandu wisata, bahwa waktu sarapan sudah selesai. Kami bergegas untuk menuju bis wisata, untuk berkeliling kota tua Lucerne .... Sambil tersenyum, aku sedikit berlari, meninggalkan angsa2 itu bersenda gurau sambil menikmati sarapan remah2 roti kami .....
Indahnya alam kota tua Lucerne .... Indahnya hidup masyarakatnya ..... Selamat datang di duniaku, dunia kota tua dengan alam seakan dalam Firdaus .....
Sumber gambar : beberapa dari Google.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI