Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Sebagai Dosen: Bukan Hanya Mengajar Saja tetapi Mendidik untuk Takut Akan Tuhan

30 Januari 2012   04:27 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:18 517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hartono ternyata sudah menikah dan dia menetap di Singapore. Dan dari telurusan FB nya, aku tahu bahwa dia memang2 benar2 bisa 'menangkap' apa yang aku ajarkan ..... dengan mengamati hidupnya, membuat foto2 tentang perjalanannya atau juga selalu semangat .....

...... *terima kasih, Hartono ... kamu memang anak dan pemuda yang baik* ......

Lama kami berbincang, saling menyemangati, apalagi ketika dia mengetahui bahwa aku stroke dari FB ku sejak 2 tahun lalu, dia selalu member semangat dan tetap menjaga hunungan baik antara bekas dosen dan bekas mahasiswanya. Hartono selalu tersenyum, dan sungguh ..... aku sangat merasakan kasih di matanya. Dengan umur yang hampir separuh umurku, aku bisa melihat 'seorang anak' di matanya ..... kasih seorang anak untuk ibunya .....

Anakku dan teman2nya minta ijinku untuk berjalan2 sendiri dan aku mengijinkannya, ketika bberapa orang bekas mahasiswaku senagkatan dengan Hartono, datang kearahku karena mereka memang janjian disana. Michael yang kedua datang menyalamiku setelah 30 menit Hartono membuat aku bahagia dengan cerita pengalaman2nya setelah lulus kuliah. Michael juga salah satu mahasiswa terbaikku. Lalu berturutan datang, Delly, mahasiswiku yang sangat ekstrovert untuk memelukku erat ketika dia melihat keadaanku. Bukan ..... dka tidak memandang 'rendah' ke arahku tetapi dia juga meancarkan sinar kasih di matanya, seperti seorang anak menatap ibunya .....

Lalu Aswinda dan Grivanne yang terakhir mendatangiku. Ya ...... mereka memang dulu adalah mahasiswaku, dan sekarang mereka menjelma sebagai teman2ku, calon mitra2 kerjaku serta sahabat2ku .....

Hartono, Michael, Delly, Aswinda dan Grivanne, sungguh ..... aku sangat bangga terhadap mereka! Mereka lulus tepat waktu dan aku dulu selalu mengajarkan pada mereka bahwa hidup kita bukan hanya untuk belajar, tetapi kita harus bisa 'membawakan' diri dalam kehidupan pribadi yang menyenangkan, pribadi yang 'smart' ( bukan hanya pintar saja! ), pribadi yang 'terbuka' untuk selaku belajar dari orang lain serta pribadi yang selalu tunduk dan takut akan Tuhan .....

1327897332138184330
1327897332138184330

Dari kiri : Grivanne, Hartono, Michael, Aswinda, aku dan Delly

Dan mereka melakukan itu. Terbukti setelah mereka lulus, Tuhan membuka jalan dalam hidupnya. Pekerjaan yang baik serta hubungan yang menyenangkan dengan lingkungannya. Aku melihat pancaran wajahnya yang sangat optimis masa depan mereka, dan dengan bangga aku bisa menghantarkan sedikit masa depannya sebagai pribadi2 yang memancarkan kasih Tuhan ......

Berlomba2, mereka menceritakan kisah hidupnya, dan beberapa dari mereka menanyakan tentang  rencana hidpnya, misalnya pindah pekerjaan. Bahwa beberapa ingin pindah pekerjaan dan sudah melamar di sebuah perusahaan, tetapi mereka masih belum percaya diri ..... dan aku langsung bicara sebagai 'dosennya' ketika aku mengajarkan mereka dalam mata kuliah 'Komunikasi Effektif', bahwa sebagai professional muda, kita harus bisa 'menjual diri', bukan secara negative tetapi bisa mengeluarkan apa yang kita punya dan apa yang kita bisa lakukan yang terbaik dalam hidup kita! Bahwa aku selalu mengajar dan mendidik untuk selalu mempunyai rasa percaya diri. Dengan percaya diri, kita akan bisa 'dilihat' dan melakukan apa saja yang kita lakukan .... Dan karena jika tanpa percaya diri - walau kita bisa melakukannya - kita tidak akan bisa karena malu, takut atau cemas .....

Mungkin 1 jam lebih kami berbincang. Dellly sering memelukku. Kami sering berfoto bersama. Kami tertawa bersama ketika bernostalgia sewaktu aku mengajar mereka. Aku sempat mengajar mereka Pereancangan Dan Studio Arsitektur, Konstruksi Bangunan, Manajemen Perusahaan, Komunikasi Effektif serta Rupa Dasar. Ya, mereka memang salah satu mahasiswa2ku yang yang terbaik di awal2 aku menjadi dosen ..... walau di setiap angkatan, aku mendapatkan mahasiswa2 terbaik dimana aku sebagai dosen ..... ( aku mengajar disana sejak tahun 2003 sampai sekarang, walau tahun 2010 aku sakit dan sampai sekarang aku belum bisa mengajar lagi karena bicaraku belum lancar ..... ).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun