Aku jadi ingat, sewaktu aku 'memimpin' pengambilan Pohon Trembesi, dari Kerawang ke proyekku ( lihat tulisanku Dengan 'Kontainer' dan Perjuangan, Aku Bawa Samanea Saman ke Jakarta ). Ketika itu, kami mengangkat pohon itu memakai ontainer jam 9 pagi, tetapi karena banyak 'halangan', pohon itu sampai di proyekku jam 1 pagi hari berikutnya, dan jam 5 pagi aku baru pulang untuk membereskan segala sesuatunya! Dan besok siangnya, kami 'memasukkan' Pohon Trembesi' itu ke lubang beton, dan itu memakan waktu seharian! ......
Ya ya ya ..... itulah pekerjaan di komunitas konstruksi, bagi aku dan papaku itu sudah biasa, dengan kehidupan 'malam' seperti itu, 'dugem' dengan banyak pekerja / tukang, dan 'berajojing' dengan wira wiri untuk membereskan segala sesuatunya ..... Tetapi, belum tentu bagi orang lain, yang banyak menganggap aku,
"Ngapain pulang pagi? Memangnya ga ada yang membantu? Memangnya bossmu ga tahu bahwa kamu adalah wanita?"
Nah nah nah ..... masa bodohlah. Aku hanya ingin bekerja sebaik2nya dan bertanggung jawab penuh dalam tugas2ku, bukan?
Kembali tentang sistim 'tekan' dalam pemancangan ini. Metoda kerjanya sedikit 'rumit', tetapi secara garis besar, aku bisa mengrti secara aku sering melihat pemancangan pondasi dengan sistim yang lain, walaupun aku tidak mengerti 100%.
HSPD 'mengambil' tiang pancang beton untuk di tekan kedalam tanah.