By Christie Damayanti
[caption id="attachment_166092" align="aligncenter" width="642" caption="fruitipedia.com"][/caption]
Jika aku jalan2 ke daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta, banyak sekali panganan dan jajann untuk oleh2 atau juga untuk langsung dimakan. Jika dari / atau ke Purwokerto ( tempat keluarga mamaku ) ke / atau dari Yogyakarta, kadang2 melewati Kebumen ( jalan selatan ) dan kadang2 lewat Wonosobo ( jalan tengah ). Jika melewat Kebumen, sebelumnya kami lewat Sumpiuh dan Gombong,dan disana kami selalu mampir untuk makan bebek ...... hmmmmm, bebeknya gemuk2 dan rasanya lebih manis dan legit dibanding dengan bebek Jakarta. Ada yang dibakar, digorengan atau di bikin sop. Dan ada pula yang di sate. Jika satenya masih ada ( biasanya justru lebih cepat habis ), kami sering hanya membeli sate dan dimakan di jalan  ..... coba deh rasakan nikmatnya, bebek Gombong .....
Tetapi jika kami lewat Wonosobo, lebih banyak lagi panganan yang bisa dibawa serta untuk oleh2. Bukan hanya jajanan, tetapi pemandanannya lebih indah dibanding lewat selatan ( lihat tulisanku 'Sapaan Magis Para Dewa' di Dataran Tinggi Dieng di Wonosobo ). Biasanya, kita selalu makan di dataran Dieng, dan yang paling aku suka adalah jamur ..... sop jamur, jamur goreng atau tumis jamur ....
Dan ada 1 oleh2 yang aku paling suka adalah sebuah manisan, yaitu Manisan Carica. Siapa yang tidak tahun carica? Sedikit aku cari referensi dari Google, bahwa carica adalah pepaya kecil, yang hanya tumbuh di dataran tinggi, di 1.500 sampai 3.000 m diatas permukaan laut. Nama latinnya Vasconcellea Cundinamarcensis, termasuk Family Caricaceae dan asalnya dari Pegunungan Andes di Amerika Selatan. Nama yang indah .....
Seperti  2 tulisanku tentang Dataran Tinggi Dieng ( lihat tulisanku  Gunung dan Dataran Tinggi Dieng: Negeri Para Dewa ), buah carica ini mungkin memang ditujukan oleh 'para dewa'. Dengan daging buah yang secara bisa disebut seperti papaya tetapi bisa juga seperti mangga. Dengan warna kuning keemasan dan baunya yang khas, harum menggiurkan, buah carica buat aku merupakan 'buahnya para dewa' .....
Buah carica yang sudah masak, seperti papaya tetapi lebih kecil dan warnanya benar2 kuning atau kuning kemerahan ( jenis yang lain ). Bijinya pun bisa cepat tumbuh, tetapi di dataran tinggi.
Pohon carica ini bisa mencapai 10 meter dengan sedikit cabang, seperti pepaya ada umumnya. Buahnya benar2 pepaya tetapi kecil, panjangnya antara 6 - 15 cm. Seperti pepaya, jika masih muda berwarna hijau dan jika sudah masak berwarna kuning atau kuning kemerahan. Tetapi carica jika dagingnya di makan langsung, agak sepat, tidak seperti pepaya. Daging buah carica biasanya diawetkan dalam cairan sirup atau dimasak sebagai sayuran. Dan daging buahnya texturenya seperti mangga, bukan seperti pepaya.