Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi featured

"Hijau" Bumi Indonesia Kita (Semoga) Masih Bisa Diselamatkan

11 Januari 2012   05:12 Diperbarui: 22 April 2016   15:46 1262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_163002" align="aligncenter" width="640" caption="Dokumentasi pribadi"][/caption]'Hijau'di Indonesia, memang sudah tidak 'hijau' lagi. Kita semua tahu itu. Penggundulan dan pembakaran hutan adalah salah satu penyebab 'hijau' bumi Indonesia meluntur. Padahal, kata orang, hutan Indonesia merupakan salah satu hutan terbaik di dunia. Dan sekarang ratusan hektar hutan perawan, sudah dijadikan untuk tanaman pertanian, material-material untuk pembangunan dan selebihnya dibiarkan kosong, hasil kebakaran, tanpa apa pun.....

Dalam beberapa tulisanku (lihat tulisanku Enyahkan 'Monster' di Dalam Diri Kita untuk Menyelamatkan Bumi Ini, Sungai Citarum, Riwayatmu Kini Menuju Masa Depan,  'Green Living' : Hidup Bersahabat dengan Bumi), sangat jelas bahwa tidak banyak warga Indonesia, baik pemerintah, birokrat atau warga negara biasa, yang benar-benar peduli dengan lingkungannya. Jangankan lingkungan, tentang sesama warga Indonesa saja, masing-masing belum benar-benar ada yang peduli, apalagi peduli tentang lingkungan?

Sebelum aku sakit, aku sering berjalan-jalan mengamati arsitektur dan lingkungan, di Indonesia bahkan di luar negeri untuk pembanding. Tetapi setelah aku sakit sejak 2 tahun lalu, tidak banyak yang dapat aku amati karena aku butuh teman untuk melakukannya. Tetapi sewaktu kami berlibur ke Yogyakarta, Natal kemarin dengan mengendarai mobil, setidaknya aku masih melihat 'hijau' bumi Indonesia yang masih apik dan cantik....

13262582231362557980
13262582231362557980

132625824767964816
132625824767964816

Coba lihat, tidakkah kita mengagumi bumi kita? Mengagumi Indonesia? Hijau daun dan pepohonan serta langit biru yang cerah membuat aku merasa tenteram dan damai....

Berjalan pulang dari Purwokerto ke Jakarta, sewaktu masih di Provinsi Jawa Tengah, pengamatanku sama sekali tidak salah! Bahwa 'hijau' bumi Indonesiaku memang benar-benar masih apik dan cantik. Sejauh mata memandang, kami melihat pepohonan, rerumputan hijau serta aku melihat sungai yang mengalir lumayan bening. Pun jika air sungainya kecokelatan, itu aku yakin adalah tanah yang terbawa dari ujung sungai, bukan sampah..... Apalagi, waktu itu Tuhan memberikan cuaca yang cerah dan 'biru' dengan warna 'hijau' bumi Indonesiaku, menjadi sangat kontras.... cantik, apik dan membuat damai......

1326258272204984405
1326258272204984405
1326258297907153670
1326258297907153670
13262583201064806972
13262583201064806972
13262583781891381461
13262583781891381461
Persawahan dan pertanian yang cantik, membuat bumi kita sangat kaya dengan beragam tumbuh-tumbuhan ...

Kami sering berhenti di pinggir jalan untuk sekedar menyerap apa yang Tuhan berikan kepada kami. Aku segera mencari  sudut pandang sebagai 'angle' untuk membuat foto-foto cantik dalam proses pembuatan riset kecil-kecilanku. Jalanan masih sepi, dan tidak banyak kendaraan yang lewat, sehingga aku dengan leluasa menghirup udara segar yang diberikan pepohonan hijau untuk kami.

13262584411555989689
13262584411555989689
1326258512327818746
1326258512327818746
Sejauh mata memandang, hanya 'hijau' yang tampak..... langit biru nan cerah, membuat hati kita damai.....

'Hijau' bumi Indonesiaku ternyata masih bisa dibanggakan, walau mungkin yang kami tidak lihat dan yang tidak 'terlihat', sudah rusak oleh tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab. Untukku, mengapa kita sebagai bangsa Indonesia tidak atau belum mau peduli dengan lingkungan kita? Mengapa, sih? Apakah kita sebagai bangsa tidak atau belum 'menemukan' jati diri sebagsi anak bangsa? Lihatlah...... 'hijau' bumi Indonesiaku sangat cantik dan membuat bangga, bukan?

Adalah sedikit hatiku tentang 'hijau' Indonesiaku. Tidak banyak yang bisa aku berikan untuk Indonesiaku. Mungkin hanya sedikit tulisan dan 'hatiku', mungkin hanya doaku untuk Indonesiaku. Dan walau aku ingin memberi lebih, pun aku tetap tidak bisa melakukannya, karena aku hanya 1 orang! Seharusnyalah, aku, kita dan semua warga dan bangsa Indonesia bersatu padu untuk meestarikan 'hijau' bumi Indonesia kita .....

132625854089877253
132625854089877253
13262585621193331764
13262585621193331764
Gunung dan lembah, tetap terlihat hijau ..... Sangat apik dan cantik pemberian Tuhan untuk kita .....

Sungguh, aku selalu ingin memberikan yang terbaik untuk Indonesiaku, setidaknya aku bisa memberikan untuk lingkunganku. Dengan latar belakangku sebagai arsitek, dan aku mengambil penelitianku tentang urban dan city planning, aku mungkin bisa sedikit memusatkan perhatianku untuk lingkunganku, termasuk lingkungan makhluk hidup, pepohonan dan tumbuh-tumbuhan. Dalam tulisan-tulisanku (lihat tulisanku Kebun Binatang Ragunan: Wisata Pendidikan Sambil Bermain; Konsep Ruang Terbuka Hijau yang Idealis, RS Cikini: Sebuah 'Firdaus' untuk Pohon - Pohon Indah, 'Biru Laut' dan 'Hijau Pepohonan' akan Menjadikan Ancol Lebih Berwawasan Lingkungan, Konsep 'Green Architecture' Menghadapi Krisis Lingkungan, Ada 'Villa Kebun' di Jakarta, Konsep Rumah Sakit Taman, Persembahan untuk Jakarta ), serta untuk proyek-proyekku (lihat tulisanku Sungai Citarum, Sungai Keluarga : Konsep Wisata Air dan Taman Air, (Seri 1) Fisik Jakarta: Konsep Taman dan Penghijauan,  Dengan 'Kontainer' dan Perjuangan, Aku Bawa Samanea Saman ke Jakarta), aku selalu memasukkan unsur 'hijau', tetapi mengapa justru 'hijau' bumi Indonesia yang sudah ada sejak dulu pemberian Tuhan, disia-siakan? Bukankah lebih baik melestarikan lingkungan dari pada 'membuat lingkungan?'

Bukan hanya lingkungan hijau sebagai estetika, tetapi justru lingkungan hijau untuk pelestarian bumi ini, bukan hanya Indonesia, tetapi bumi ini sudah 'runtuh' dalam usianya ..... Manusia-manusia egois 'merusak' Indonesia kita, manusia-manusia egois juga merusak bumi kita! Tidakkah kita tersentuh untuk berusaha menyelamatkannya? Kita tidak bisa menyelamatkan bumi kita sendiri, kita juga tidak bisa menyelamatkan bumi Indonesia kita ini hanya sendiri, tetapi setidaknya kita bisa menyelamatkan lingkungan kita sendiri dari 'kehancuran' .....

Yang aku mau katakan, bahwa mari kita bersatu-padu untuk menyelamatkan lingkungan kita, bersama-sama dalam penyelaraskan hidup berbudaya serta bersama mewujudkan kesejahteraan hidup kita bersama dalam masing-masing diri kita .....

1326258596816084372
1326258596816084372
Sumber gambar : dokumentasi pribadi.

Profil| Tulisan Lainnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun