Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Proses Pembuatan Perhiasan Perak Bakar di Kotagede, Yogyakarta: Teknik Unik yang Luar Biasa

10 Januari 2012   09:47 Diperbarui: 4 April 2017   18:10 17113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

By Christie Damayanti

[caption id="attachment_162775" align="aligncenter" width="633" caption="shirasilver.com"][/caption]

Siapa yang tidak mengenal Kotagede di Yogyakarta? Sebuah tempat khusus untuk kerajinan perak bakar, yang sudah sejak lama ada disana. Banyak kerajinan perak yang diolah menjadi berbagai ragam dan bentuk, apapun bisa dibuat dengan perak, mulai dari perhiasan tubuh, hiasan rumah, alat2 rumah tangga, dan sebagainya. Kotagede terletak sekitar 10 km dari pusat Yogyakarta dan sangat diminati oleh wisatawan, terutama wisatawan manca negara.

Dulu ketika aku masih kecil, Kotagede yang menjadi penghasil kerajinan perak bakar di Yogyakarta ini, tidak menyediakan fasilitas untuk wisatawan melihat dan mengamati dalam pembuatannya. Tetapi, beberapa tahun belakangan ini, beberapa perusahaan besar, membuat tempat untuk kuta para wisatawan melihat dan mengamati proses pembuatannya, mulai dari mendesain, membuat, membakar sampai membersihkannya serta bisa dijual. Dan ternyata, proses pembuatnnya sangat rumit dan luar biasa ..... Beberapa perusahaan pun membuat kursus singkat tentang mendesain dan merancang perhiasaan, membuat hingga selesai untuk dibawa pulang ..... Sangat menarik !

Jika di Imogiri kita bisa kengikuti kursus membatik ( lihat tulisanku Wisata Membatik : Seni Tradisional HARUS menjadi 'Heritage' Indonesia , di Kotagede kita bisa mengikuti kursus membuat kerajinan perak. Ternyata, kota Yogyakarta benar2 adalah pusat terbaik untuk berkebudayaan .....

Ini sedikit membagikan 'ilmu' untuk membuat kerajinan perak bakar, walau aku belum bisa karena ak hanya memakai 1 tangan saja. Aku sih tidak keberatan untuk mencobanya, tetapi justru merekalah yang keberatan karena untuk membuat kerajinan perak bakar ini, dibutuhkan tenaga dan agak 'berbahaya', misalnya, dengan pinset yang detail, dengan solder atau api untuk membakarnya atau dengan palu untuk menempanya ..... Bukan seperti membatik, hanya sedikit panas, ketika lilin2 menetes di tanganku dari cantingnya .....

Dalam aku mengamati proses pembuatan perhiasan, aku ditemani seorang kepala pengrajin perak bakar, pak Tugino namanya. Dan aku bebas menanyakan banyak hal yang aku ingin ketahui tentang kerajinan ini. Dimulai dengan perancangan desain perhiasannya ( seperti arsitektur). Didesain di kertas dengan memakai pensil dengan ukuran yang diinginkan. Bisa minta di desain kan  atau desain sendiri untuk minta dibuatkan.

1326182795718510082
1326182795718510082

Desainnya harus detail, kecuali kita bisa mengamatinya. Karena jika tidak detail, sang pengrajin harus membuat sendiri untuk improvisasinya.

Aku hanya menerawang, bahwa kerajinan ini teknologinya sejak jaman dulu, pun semakin lama semakin aku takjub! Bahwa ini adalah warisan budaya kita, budaya Indonesia! Buat aku, ini membanggakan sekali.

Setelah desain ditentukan, proses dilanjutkan dengan memindahkan desain kecetakan dan penempaan. Lempengan perak atau benang perak ( tergantung desainnya ), masing2 pengrajin membuat desain itu dengan sangat detail.

13261829831524649564
13261829831524649564

1326183022277599081
1326183022277599081

'Benang perak' yang sedang diulung untuk membuat detail desain ini. Satu demi satu, sesuai desain,dilakukan memotongan dengan menggunakan gunting ata pinset jika terlalu kecil. Makanya, sepertinya aku tidak akan bisa melakukan ini secara aku hanya memakai 1 tangan saja .....

Coba lihat, ini adalah desain memakai 'benang perak', dibentuk sedimikian sehingga menyerupai daun, bunga atau kupu2. Indah sekali .....

Setelah itu, baik membuat dari lempengan perak tatu benang perak, selanjutnya disusun sesuai desain, menjadi burung atau kupu dan sebagainya, sebelum mulai di bakar ( sekarang melakukannya dengan solder dan listrik ).

132618305625999459
132618305625999459

1326183081127824337
1326183081127824337

Setelah disusun sesuai desain, lalu mulai dibakar. Sebelum dibakar, untuk 'lem'nya adalah 'bubuk perak' seperti foto diatas di piring plastic berwarna biru. Tidak lama, hanya sebentar untuk merekatkan ( seperti di lem ).

132618311350217984
132618311350217984

Setelah disolder / dibakar dengan api, masing ikatan menjadi kuat sesuai desain. Pengerjaannya satu demi satu dan detail sekali. Mata harus selalu mengamati untuk lebih baik karena cobalah lihat, betapa detailnya desain seekor angsa ini .....

13261831401867521640
13261831401867521640

Ini adalah proses menempa, tergantung dari desainnya. Belum tentu desainnya memakai proses menempa. Biasanya proses menempa untuk hiasan2 dinding yang lebih tebal dan besar, atau peralatan rumah tangga.

13261831751386857456
13261831751386857456

1326183215990424585
1326183215990424585

Kemudian, dilanjutkan denga proses pembersihan dengan menggunakan 'lerak', semacam buah seperti 'kluwek' yang juga bisa untuk mencuci batik. 'Lerak' ini tidak berbau dan berbusa seperti foto diatas ini.

Jika mendesain dengan memakai 'anyaman' benang perak, perhiasan perak bakar ini akan lebih memukau, karena sangat detail, dengan anyaman benang2 kecil dan tipis berlapis perak. Dan semakin indah dan detai perhiasan yang dibuat sesuai desainnya, akan semakin berharga pula perhiasan itu dimata banyak orang .....

Ketika aku selesai mengamati proses pembuatan perhiasan perak bakar ini, aku lebih berdecak kagum! Betapa detail dan sulitnya pekerjaan ini. Banyak di antara pengrajin2 perak bakar ini, ternyata pekerjaan ini sudah mulai dilakukan sejak anak2, seperti pembatik2 di Imgiri tadi. Mereka, biasanya, turun temurun, orang tuanya sebagai pengrajin dan anak2nya mengikutinya. Dan melihat cara mereka melakukannya,  jujur, aku sangat kagum luar biasa ..... aku duduk di beberapa pengrajin yang aku anggap sangat detail dalam pengerjaannya. Beberapa kali aku memotretnya karena mereka dengan cepat menganyam benag2 perak menjadi sebuah bunga, daun atau seekor kupu2 .....

Setelah aku capai mengamati, aku masuk ke dalam gallery perhiasan perak bakar ini, tempat berjualan. Satu persatu aku mengamatinya, dan memang ..... aku sangat mengaguminya ..... desainnya tidak kalah dari desain 'kota' seperti di toko2 emas di Jakarta. Harganya jauh dibawah emas serta tetap tampak 'kinclong' dimata kita. Kami membeli beberapa perhiasan untuk kami bawa pulang. Mereka membawakan buah 'lerak' untuk mencucinya, walau mereka mengatakan bahwa perhiasan2 perak bakar ini akan kotor kehitaman sampai bertahun2 kemudian jika kita tidak pernah memaintainnya. Dan jika kita merawatnya, perhiasan perak bakar ini tetap kinclong seindah emas putih .....

Salamku .....

Profil | Tulisan Lainnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun