By Christie Damayanti
[caption id="attachment_161460" align="aligncenter" width="640" caption="Dokumentasi pribadi"][/caption]
'Kracak' keong sawah di Purwokerto.
Tahu tidak yang namanya 'kracak?'. Di Wikipedia, Kracak adalah sebuah desa di kota Ajibarang Banyumas. Kracak juga nama sebuah keong sawah, seperti bekicot, tetapi tidak beracun, walau jika mau memasaknya, kita harus merebusnya terlebih dahulu sebelum memasaknya, supaya lendir2nya sudah terbuang.
Aku mengenal kracak' yang keong sawah sewaktu di Purwokerto, sejak aku masih kecil. Mamaku, yang memang keluarga 'Purwokerto-an', dan sejak lahir tinggal di desa Bobosan, memang suka sekali mencari 'kracak' untuk dibawa pulang dan dimasak. Beberapa desa dibanyak tempat di Indonesia, banyak orang mencari 'kracak' untuk dijual. Aku pernah melihat di TV, bahwa 'kracak'keong sawah ini, segenggam penuh hanya dijual 1500 rupiah saja. Dan banyak orang yang mencari dan menjual 'kracak', tetap memakan 'kracak' tersebut untuk makanan sehari2nya jika keong itu tidak terjual .....
Sewaktu aku di Purwokerto, mamaku menemukan 'kracak' di pasar dan membelinya. Sebenarnya, karena keluarga mama yang memang asli 'anak desa' mereka 'ahli' untuk mencari 'kracak'. Dan jika kami kesana dalam waktu lama, saudara2 yang disana mencari 'kracak' sendiri, merebusnya dan memasaknya.
Ada seorang saudaraku disana yang ahli memasak 'kracak' yang sangat sedap! Susi, namanya. Biasanya, dia memasak sampai 1 baskom untuk kami semua. Yang suka makanan ini hanya aku dan mamaku. Dulu, kami, aku dan mamaku berlomba untuk memakannya, dalam 1 baskom ..... aahh, enak dan menyenangkan sekali, berlomba dengan mamaku makan 'kracak' Â ..... ( Hihihi ..... bener2 anak desa ..... ).
Jika kami bersama dengan saudara2 mama yang lain yang dari luar Purwokerto, mereka juga menyenangi 'kracak', sehingga jika libur Lebaran dan kami berkumpul, Susi selalu memasak 'kracak' berbaskom2 .....
Dagingnya seperti kerang, kerang apapun, lunak, karena mereka termasuk jenis 'molysca', binatang tidak bertulang. Memakannya, harus di'cutik' dari rumahnya dengan garpu kecil atau tusuk gigi .....
Jika ada 'kracak' keong sawah di Indonesia, ternyata ada juga 'escargot', sejenis bekicot jika di Indonesia, di Perancis. Aku beberapa kali memakannya, di Jakarta ( di restaurant Peranci di salah satu hotel terkenal di Jakarta ) dan sewaktu aku ke Paris. Karena aku penasaran tentang 'escarcot' ini, usut punya usut - katanya, lhooo - ternyata 'escargot' didatangkan dari Indonesia .....
'Escargot' buat aku, enak sekali. Masakannya khas Perancis, dengan rasa keju ( cheese ) dan saos mayonnaise dan daun 'peterselli', khas Perancis. Jika aku harus memilih antara 'krancak' khas Indonesia dengan 'escargot' khas Perancis ( walaupun binatangnya semua dari Indonesia ), aku tidak akan memilih salah satu dari kedua makanan itu, karena aku suka semua ......
Salah satu  jenis bekicot tak beracun yang diimport dari Indonesia dan dimasak di Perancis ..... Membelinya, biasanya per-ekor lho ......
'Kracak', namanya juga keong sawah dan harganya tidak bisa dikatakan mahal. Tetapi 'escargot', yang juga sebenarnya adalah salah satu bekicot yang tidak beracun yang memang berasal dari Indonesia, malah sekali .....
'Escargot' yang sudah diambil dari rumahnya. Kalau yang ini, dijual per-porsi, dan yang seperti ini hanya ada di Indonesia. Jika 'escargot' yang di Perancis, dijual per -ekor dan besar2. Harga yang sudah diambil dari rumahnya, memang masih mahl, tetapi tidak semahal per-ekor. Seperti foto ini harganya sekitar beberapa puluh ribu ......
Terakhir aku makan 'ecsargot' di Jakarta, 1 ekor 'escargot' harganya sekitar 11 ribu! Harganya memang per-ekor, bukan per-porsi. Wahhh, jika aku lagi ingin makan 'escargot' yang banyak, aku harus menabungnya dulu, hihihi ..... Bayangkan .... Jika 10 ekor 'escargot' dihargai 110 ribu, bagaimana jika aku memakannya seperti aku memakan 'kracak' di Purwokerto???? Berapa juta yang aku harus keluarkan sesaat untuk memakannya?
Hmmmm ..... jika masalah makanan, walau aku seorang wanita, mungkin aku jagonya. Karena, tidak banyak wanita yang mau mencoba makanan2 eksotis seperti itu, bukan? Jangankan memakannya, membayang2nyapun untuk wanita akan sangat menjijikkan! Melihatnya, pasti banyak wanita yan berteriak sambil berlari, apalagi memakannya .....
Aaaahh ..... itulah aku, seorang preman proyek yang memang hobi kuliner ( sebelum aku sakit lho ) .....
Jika sahabat2 liburan ke Purwokerto, jika aku ada di rumah keluargaku di Bobosan, mampirlah dan silahkan mencoba 'kracak' yang dimasak oleh Susi, salah satu saudaraku. Ok?
Sekarang, siapa yang mau mencoba 'kracak' dan 'escargot?'
Salamku .....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H