Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Nature

Dan Tanaman Tembakau Pun Mulai Tersenyum .....

26 September 2011   04:27 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:37 683
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13096071791943036955

By Christie Damayanti

Kemejing adalah nama sebuah desa di kecamatan Semin, Gunung Kidul Yogyakarta. Disebuah rumah kecil di desa ini, merupakan tempat kami sering berlibur jika kami ke Yogyakarta. Sebagian wilayah Gunung Kidul merupakan daerah tandus, dimana pada musim kemarau sering terjadi bencana kekeringan. Dari Yogya menuju Kemejing, sekitar 2 jam dengan jalan yang terjal, naik gunung dan dari Semin menuju desanya, kami harus melalui jalan setapak sampai di depan rumah saudara kami.

Aku tidak ingin menceritakan rumah saudara kami ini, tetapi yang aku selalu merenungkan dalam perjalanan ini adalah kehidupan petani2 tembakau, termasuk pamanku, juga petani tembakau.

Pertama kali aku kesana sejak aku masih kecil, aku tidak pernah mengira bahwa banyak petani tidak bisa memanen tembakau2 karena cuacanya yang ekstrim. Pertama kali kesanapun, aku melihat tulisan dalam papan seperti papan pengumuman yang menyebutkan bahwa daerah Semin termasuk Kemejing merupakan daerah tertinggal. Aku mulai tahu, bagaimana tidak tertinggal, ketika kita melihat petani2 tembakau disana mempunyai kehidupan yang buruk, dan aku langsung bisa membandingkan dengan kehidupan masa sekarang dengan arus globalisasi dengan rumah2 petani2 tembakau itu masih banyak yang tanpa diterangi listrik, apalagi barang2 elektronik. Sedikit meja kursi dan ranjang sudah cukup bagi mereka untuk dipunyai .....

Sepanjang perjalanan di  dari Semin, Gunung Kidul, ke  desa Kemejing, seperti inilah pemandangannya ..... kering dan tandus .....

Karena banyak saudara yang hidup di kota2 besar, saudaraku di Kemejing bisa ikut menikmati kehidupan kota, dengan banyak alat2 elektronik dasar seperti kulkas. Beruntung, rumah saudaraku sudah diterangi listrik walau tetangga kanan kirinya masih gelap jika malam tiba. Jangankan untuk membayar tagihan listrik, untuk maan sehari saja, mereka kesulitan,  ......

Hampir setiap rumah di desa Kemejing seperti ini, dengan peralatan dapur yang masih sangat tradisionil .....

Kisah warga di Kemejing

Sekitar tahun 1970 sampai 1990-an, hidup di Kemejing sangatlah susah. Hujan turun sekitar hanya 1 - 2 bulan saja dalam 1 tahun, sehingga sangat panas. Tanah2 retak karena kering sehingga semua tanaman mati, kering kerontang dan hidup semakin sulit. Padahal, mata pencaharian mereka adalah bertani, khusunya bertani tembakau karena sangat sulit menanam tanaman disana dengan tanah yang keras dan liat, serta hampir selalu retak2 karena kering. Banyak pemuda pemudi keluar desa untuk ke kota mencari nafkah, biasanya mereka mencari pekerjaan sampai ke Jakarta menjadi pembantu rumah tangga.

Di Semin, termasuk Kemejing, hampir semua tanah dengan kondisi kering dan retak2 seperti ini, jika musim kemarau pandang. Dan menanam tembakaupun, dengan keadaan tanah yang sama .....

Tembakau termasuk dalam 'family Solanaceae' dimana daunnya digunakan untuk membuat rokok dan cerutu. Tembakau tumbuh di suhu panas dan lembab dengan hujan sepanjang masa. Memang ada musim tuaian, tembakau justru memilig pada musim kemarau dimana daun2nya justru lebih bermutu dengan harga tinggi. Daun2 tembakau yang bermutu dihasilkan hanya di kawasan2 tertentu.

Tanaman tembakau yang gemuk dan tumbuh subur. Banyak terdapat di daerah Temanggung, Wonosobo.

Tanah2 liat dan padat, seperti daerah Semin termasik Kemejing, akan menghasilkan daun tembakau yang lebih tebal dan kasar untuk dibuat rokok dan cerutu. Tanaman2 tembakau bisa mencapai ketinggian sampai 2 meter dan denfan lebar daun sekitar 30 - 40 cm ebar dan sampai 50 cm panjang daun. Daun tembakau yang baik, berwarna kuning keemasan dengan wanginya yang khas, dan kata orang disana, daun tembakau yang baik dapat mengeluarkan asap dan urat2 daun yg halus.

Daun tembakau gemuk dengan warna daun kuning keemasan, juga banyak terdapat di Temanggung. Dan tanaman tembakau yang layu karena hujan terus menerus turun, bisa membusukkan akarnya.

Tanaman tembakau memang susah2 gampang orang menanamnya. Di satu sisi, mereka memang membutuhkan air untuk bertumbuh dan berkembang, tetapi jika terlalu banyak air, mereka cepat sekali layu dan mati. Dengan keadaan tanah di Semin termasuk desa Kemejing, merupakan tempat dan lahan ( sebenarnya ) bertumbuh subur tanaman ini, tetapi karena musim kemarau yang terlalu panjang, juga bisa membuat tanaman ini layu dan mati .....

Masa2 musim kemarau seperti ini, pohon tembakau banyak yang mati. Jangankan pohon tembakau, kebutuhan airpun tidak bisa diatasi. Ribuan warga di Gunung Kidul yang tinggal di sekitar 170-an desa membutuhan bantuan air bersih. Tetapi warga Semin tetap berusaha untuk bertani tembakau karena menurut saudaraku dan banyak orang mengatakan bahwa tanaman tembakau hanya yang bisa mengasilkan. Banyak di antara mereka sudah sering mencoba bercocok tanam jenis2 palawija yang lain, tetapi hasilnya tidak memuaskan, hanya untuk makan sehari2 saja. Padipun hanya sedikit, aku tidak mengerti, mengapa tanah disana tidak menghasilkan apa2 ..... Yang jelas, aku melihat sendiri di desa Kemejing II tempat saudaraku, tanahnya keras dan liat serta kering kerontang .....

Petani tembakau memanen daun tembakau.

Jika kami berlibur disana, memang selalu musim kemarau dan aku belum pernah melihat hujan mengguyur Kemejing. Tetapi jika mendengar warga disana bahwa hujan turun hanya sebentar setiap tahun, dan aku melihat dengan mata kepala sendiri bahwa tanah desa ini kering kerontang serta retak2 dan tumbuhan kering denan daun2 sampai getas dan hancur jika kita memegangnya, sepertinya desa ini memang tidak bisa dijadikan untuk hidup ..... jangankan kita manusia, tumbuhanpun merana .....

Tetapi ternyata, warga Kemejing tetap bertahan walau hidup dalam kesederhanaan yang amat sangat, termasuk keluarga saudaraku. Beruntung, beberapa sepupuku serta beberapa warga teman2nya, mengadu nasib di Yogya bahkan ke Jakarta dan bisa mendapatkan pekerjaan yang layak, dan mereka biasanya mencoba untuk membangun desa mereka. Banyak yang sudah membawa fasilitas memajukan desa mereka seperti membawa teman2 untuk meneliti tanah untuk 'apa yg bisa dijadikan bercocok tanam' atau membuat sumur2 dalam serta belajar untuk mendapatkan air bersih atau pengairan. Dan sekarang ini, walau kemarau panjang di desa Kemejing, tanaman tembakau mulai bisa bertahan walau tidak atau belum bisa mendapatkan daun tembaau yang bagus. Sekarang ini, daun tembakau yg bagus ada di daerah Temanggung.

Pemuda2 desa yang bersekolah di kota bisa mengajarkan warga desa Kemejing setelah lulus, untuk mencoba bercocok2 tanam. Dan banyak juga warga desa yang membawa teman2nya dari kota untuk mengajari warga desa untuk membuat pengairan dengan konsep gravitasi. Ya, Semin termasuk desa Kemejing, meupakan dataran tinggi.

Kemarau panjang memang mendatangkan derita bagi warga Kemejing. Kemarau panjang jiga mendatangkan 'derita' bagi tanaman tembakau, walau tanaman ini sangat suka media tanah yang keras dan liat dan 'mereka' juga suka dituai dalam keadaan kemarau. Tetapi kemarau panjang juga mendatangkan berkat untuk wara generasi muda untuk berusaha berbuat sesuatu untuk keluarga dan desanya. Seperti yang aku lihat sendiri, walau dengan keadaan seperti ini, mereka semangat untuk memajukan desanya, dengan tidak hanya menunggu pemerintah untuk memberikan dan memperbaiki desa demi kesejahteraan warganya, tetapi mereka berkolaborasi, berswadaya demi kesejahteraan keluarga dan desanya .....

[caption id="attachment_137412" align="aligncenter" width="492" caption="satunews.com"][/caption]

Semoga, tanaman tembakau di daerah Semin bisa seperti ini sekarang, gemuk dan teratur, untuk kesejahteraan warga desa .....

Dan tanaman tembakau di desa Kemejing-pun bisa mulai tersenyum ......

Profil | Tulisan Lainnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun