Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Foodie

'Soto Pak Marto', Yogyakarta : Maknyussssssss .....

24 Desember 2011   00:24 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:50 3026
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

By Christie Damayanti

Hari ketiga di Yogya, kangenku pada gudeg Yu Jum sudah sedikit berkurang, makan pagi kali ini kami ingin menikmati 'Soto Pak Marto', yang katanya berdiri sejak tahun 1960. Soto Pak Marto ini adalah soto daging sapi dan jika suka dan senang, ada lauk tambahan berupa jeroan sapi, seperti babat, paru, usus dan sebagainya.

Jika pagi, soto pak Marto ini bisa habis dibawah jam 10.00 pagi, dari buka sekitar 6.00 pagi. Jika kita datang sudah diatas jam 9.00 pagi, biasanya daging di sotonya lebih sedikit dan lauk tambahannya juga habis. Makanya, kami biasanya datang sekitar jam 7.30. Pesanannya sangat cepat karena memang khas soto ini, dan mereka sudah menyiapkan berkuali2 kuah soto. Dan lauk tambahannya digoreng dengan cepat, jeroan goreng. Jadi, mereka menyiapkan soto untuk kosumen hanya sekitar dalam waktu 3 menit saja.

Minumannya biasanya teh manis khas Yogya atau es jeruk, bukan jeruk manis tetapi jeruk lemon, segar sedikit asam, bercampur kuah soto panas2 dan gurihnya jeroan sapi sebagai lauk tambahan, waaahhhh ...... memang soto ini sangat maknyusssssss .......

Suasana para pelayang di resto Soto Pak Marto, memakai seragam dengan sangat giat melayani kita semua. Berkuali2 kuah soto dan bermangkok2 yang dihidangkan untuk para konsumennya .....

Lauk tambahan, berupa jerohan sapi, berwarna mengkilap serta sedikit gosong, menambah selera makan pagi ini ..... juga baunya yang sangat menggoda selara makan .....

Bangunannya sederhana saja, tidak berubah sejak aku pertama kali akan disini sekitar tahun 1980-an. Berada di atas suangai di daerah Gedong Kiwo, Pojok Beteng Kidul. Satu yang aku suka dengan Yogya dan makanan2 khasnya, bahwa kota Yogya memang khas kota tradisional, jadi jika kota ini sampai mau dijadikan kota modern, alangkah sangat disayangkan ( lihat tulisanku  . Konsep Penataan Malioboro : Pedestrian dengan Ciri Khas Kota Yogyakarta dan  'Papan Reklame' Sebagai Asesoris Perkotaan di Yogyakarta ). Dan bangunan2 tua, termasuk restauran2 untuk makanan2 khas Yogya, menjadikan 'heritage' bagi kota ini.

Pelataran parkir sepeda motor di depan Soto Pak Marto, termasuk penjual majalahnya .....

Suasana di dalam resto Soto Pak Marto ..... bangku2 panjang seperti warung tetapi makanan yang dijualnya maknyussssss .....

Sebuah bangunan tua khas bangunan Jawa merupakan tempat bagi Soto Pak Marto ini. Yang sedikit baru adalah 'kanopi'nya. Di kanopi ini untuk parkir motor dan jualan majalah. Pak tua yang menjaga motor serta parkir mobilpun masih seperti terakhir kali kami makan disana, beberapa tahun lalu.

3 menit kemudian setelah aku foto2 suasana lingkungan resto ini dan pelayan2 yang melayani konsumen, soto kamipun datang. Baunya harum mengundang selera ..... panas 'kepul2' dan sangat menggugah perut lapar. Hmmmm ..... lauk tambahannya juga sangat mengundang selera dengan gorengan jerohan. Warnanya mantab, mengkilap serta sedikit gosong ..... Aaahh, aku tidak mau makan ini, nanti kolesterolku naik lag .... Tidak ah, enaknya hanya beberapa menit tetapi sakitnya akan membuat aku menyesal ......

Soto daging sapi ala Pak Marto dengan lauk tambahannya, jeroan sapi .... hmmmm, yummy .....

Sambil meniup2 sotoku karena panas sekali, aku mengambil 'klepon'. Aku suka seksli klepon, tetapi di Jakarta aku belum menemukan klepon seenak klepon di Yogyakarta. Hmmmmmm, enak dan manis serta legit ..... dan setelah itu aku mulai makan soto yang membuat hangat perut ..... Jika sudah dingin, soto ini akan 'mengental', berarti lemaknya banyak. Jadi, memang enaknya makan soto ini panas2 sambil 'menyerupit' es jeruk lemon .....

Hanya dalam 15 menit, soto kami berpindah ke perut kami. Biasanya, kami masih mencari2 panganan yang bisa masuk ke perut kami. Ada perkedel, bakwan atau jajan pasar seperti klepon yang biasanya aku makan bersama sotoku, kue cucur, dan sebagainya. Hmmmmmm, nikmat sekali ...... berlibur dengan keluarga sambil menikmati hobi kuliner di kota favorite serta bernostalgia .....

Makin siang, makin banyak konsumen yang datang untuk makan pagi. Kami cepat2 berdiri karena sudah ada yang antri untuk makan disana. Aku menggeser bangku panjang untuk berdiri dan keluar. Aaahhhh, nikmatnya ..... bergeas kami menuju mobil untuk memulai perjalanan liburan hari ke-3 di Yogyakarta ini .....

Selamat akhir pekan, salamku dari Yogyakarta  yang sudah makan Soto Pak Marto ......

Profil | Tulisan Lainnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun