Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Emosi Positif Membangkitkan 'Impuls' Balasan Gerak pada Tubuh Lumpuhku

16 Desember 2011   00:59 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:12 755
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

By Christie Damayanti

Luar biasa! Ya, itu kata yang tepat untuk menggambarkan sebuah organ tubuhku, yaitu otakku, dan yang menciptakanya. Adalah penyakit stroke yang menyerangku, sekitar hampir 2 tahun lalu, yang menjadikan aku lumpuh separuh tubuh kananku. Dan terapi fisik selalu aku lakukan dan menjadikan aku bertambah baik dari hari ke hari.

Terapistku, pak Seman, selama 1 minggu lalu menjalani pelatihan tentang terapi fisik khusus stroke seperti aku. Dipandu oleh terapist stroke metode Jerman, oleh Gerlinde Gaas ( lihat tulisanku  Kesaksianku (Bag 2): Terapi Khusus Stroke: 'Physic Therapy' ). Dan ternyata metode ini selalu tepat pasien pasca stroe seperti aku, lebih bisa berharap bahwa aku selalu bisa lebih baik dan lebih baik lagi.

Seperti biasa, hari Kamis kemarin aku menjalani terapi, setelah aku tidak berjumpa dengan pak Seman selama 1 minggu. Dan seperti biasa juga, beliau melakukan 'pijatan' khusus untuk tubuh kananku, mulai dari 'post control' untuk menyeimbangkan diri sebelum memulai gerakan2 tertentu. Setelah itu, beliau 'meminta' otakku untuk membuat gerakan2 baru sebagai metode baru seperti yang diajarkan Gerlinde.

Mula2 aku tidak tahu bedanya, pertama ketika pemijatan 'post control' ( memijat punggungku untuk membuat keseimbangkan antara tubuh sebelah kiri yang normal dan tubuh sebelah kanan yang lumpuh dan lemah ), lalu tangan dan kaki kiriku bergantian dipijat dan 'meminta' otakku untuk membuat gerakan2 baru. Benar2 biasa, dan adakah yang lain? Menurutku, tidak ada! Tetapi ternyata aku merasaan sebuah 'tangan' besar yang membuat otakku berbuat yang tidak biasa! Aku tidak tahu, bagaimana aku menjeaskannya tentang itu, tetapi seteah terapi selesai, aku mengalami 'eforia' bahwa aku lebih baik dan aku ( seakan2 ) sudah sembuh !!!

Pak Seman meminta aku mengikuti apa yang beliau katakan dan aku mengikutinya. Misalnya, kepalaku diminta menengok ke kanan sambil beliau memutar tubuhku dan memijat tungkai kaki kananku. Tiba2 aku 'bergoyang' ( seperti vertigo, tetapi bukan seperti itu, lihat tulisanku 'Kesetimbangan'ku Membuat Aku Serasa Berada di Atas Kapal dalam Badai, Setiap Saat ..... ). Mataku berair seperti mau menangis dan menjadi buram! Aku agak bingung, walau tubuhku tidak merasaan sakit apapun. Hanya bergoyang dan mata berair dan buram. Aku menanyakan pada pak Seman dan beliau hanya tersenyum .....

Lalu beliau memintaku untuk juga berpaling ke kanan sambil beliau memijat lengan kananku serta membuka jari jemariku secara perlahan ..... sama! Aku juga merasakan mataku berair dan buram serta otakku 'bergoyang' ..... sebenarnya, ada apa sih? Ada apa dengan tubuhku dan apa yang membuat terapi sesi Kamis ini sangat membuat lelah dan membingungkan? Ya ... dengan  setiap terapi, aku pasti keleahan, tetapi saat ini bukan hanya kelelahan tetapi sangat 'exhausted!'.

Beberapa kali pak Seman tetap memintaku untuk melakukan apa yang ingin beliau lakukan untuk terapi sesi ini. Dan beberapa kali pula aku merasakan hal yang sama ; mata berair, mata buram dan otak 'bergoyang', sampai aku sangat pusing dan seperti vertigo, sehingga beliau menghentikan sesi terapi ini dan aku duduk kelelahan sambil aku istirahat, bersandar di kursi dan bersantai sejenak. Beberapa menit kemudian, aku sudah merasa segar kembali dan bersiap untuk bertanya ..... ( seperti biasa, aku selalu menanyakan apa yang aku ingin tahu, apalagi yang berhubungan dengan tubuhku ) .....

"Pak Seman, ada apa sih dengan tubuhku? Belum pernah aku merasakan hal ini dan belum pernah pak Seman membuat aku kelelahan seperti ini. Mataku selalu berair dan otakku bergoyang. Aku merasa emosiku meluap ..... ada apa dengan tubuhku?"

...... begitu aku memborbardir pertanyaan dengan suara yang terbata2. Ya, suaraku pun berubah sejalan dengan emosiku yang meluap. Dengan seperti biasa bicaraku yang masih belum ancar, ditambah lagi sesi terapi ini yang membuat bertanya2 dengan emosi yang meletup2. Pak Seman hanya menatapku dengan tersenyum, aku sudah tidak sabar lagi, ingin tahu ada apa sebenarnya dengan tubuh kanan dan lemahku ini ini .....

"Gini, Christie", pak Seman mulai menjelaskan apa yang membuat tubuhku 'berubah' .....

"1 minggu ini saya ikut pelatihan dari Gerlinde, dan beliau memang sangat hebat. Beliau selalu melakukan riset dan berpraktek serta memberikan pelatihan ini, sekarang di Indonesia. Riset terbaru beliau, yaitu menemukan hubungan antara emosi dengan penderita stroke. Itu memang sudah dibuktikan, tetapi hubungan ini adalah dengan 'pergerakkan' tubuh yang lumpuh atau lemah. Jika seseorang bisa 'menumbuhkan' emosi ( senang dan semangat ) pada penderita pasca stroke melalui fasilitasi terapi fisiknya, di otaknya, ada sebuah titik yang bisa memberikan respon untuk menggerakan tubuh yang lemah dan membuat tubuh yang lemah itu lebih bisa bergerak dan lebih kuat ....."

Jujur, aku tidak mengerti penjeasannya. Beliau banyak menceritakan kata2 dan nama2 yang 'aneh' menurutku, sehingga aku bertambah bingung. Tetapi ketika pak Seman mempraktekkan lagi tentang hasil terapi sejak pagi, dan juga membuat mataku berair dan buram serta otakku bergoyang lagi, aku mulai sedikit mengerti .....

Ternyata, biasanya terapi yang aku lakukan bisa membuat aku lebih kuat, walau aku tidak merasakan emosi, dalam hal ini aku tidak pernah merasakan emosi sama sekali. Terapi aku rasakan sebagai rutinitas, walau setiap terapi aku selalu semangat untuk lebih baik. Dan sesi kali ini, Gerlinde melalui pak Seman, mengajarkan bahwa dengan emosi positif, gerak tubuh yang lemah atau lumpuh bisa lebih baik. 'Sesuatu' di otak kita akan memberi 'impuls' balasan gerak. Aku bisa merentangkan tangan kananku dengan lurus, serta tangan kananku ini bisa menahan pukulan pak Seman, dimana sebelum ini setelah stroke, tangan kananku tidak atau belum bisa menahan beban apalagi pukulan ......

Dengan hanya 'perintah' pak Seman melalui pijatan ke tubuh kananku, dan 'meminta' otakku mengerjakan yang beliau inginkan, ternyata beliau membangkitkan emosi positif dengan hasil mata berair dan buram ..... walau, kendalanya bahwa karena pembuluh otak kiriku yang pecah me genai daerah Brodmann nomor 3, 5, 7 ( liat tulisanku . 'Brodmann Area': Mengapa Panderita Stroke dan Metode Terapinya Bisa Berlainan? ), maka 'kesetimbanganku' ( bukan keseimbangan ) dan vestibulerku menggangguku. Yang jelas, walau kesetimbangan dan vestibulerku mengganggu, emosi positif yang dibangkitkan oleh terapistku bisa 'mengendalikan' impuls gerak tubuh kananku menjadi lebih baik, dan sangat membantu pemulihanku .....


Tuhan memang luar biasa. DIA memciptakan otak kita dengan sangat luar biasa. Yang aku tahu di penelitian tentang syaraf, bahwa syaraf kita tetap bisa elastis dan recovery 0,001 mm setiap hari. Dan dengan fasilitasi serta terapi, membuat pemulihan tubuhku bertahan selalu membaik setiap saat .....

Seharian ini, aku merenung dan berfikir tentang syaraf dan otakku. Dengan adanya terapist2 handal seperti Gerlinde yang selalu membuat riset untuk hasil yang lebih baik bagi penderita
pasca stroke seperti aku, juga dengan adanya pak Seman yang bisa membangkitan semangatku untuk sembuh seperti dulu sejak aku terserang stroke, membuat harapan untuk pulih menjadi lebih terarah, walau semuanya tergantung dari Tuhan yang menginginkan itu semua terjadi ......

Hubungan emosi positif serta pemulihan syaraf otak dan tubuh kananku yang lemah, merupakan kesempatanku untuk tetap bersemangat. Dan yang jelas, emosi positifku, seperti selalu tersenyum, tertawa dan bersemangat, membuat aku bisa melakukan apapun yang aku mau walau masih dalam keterbatasan, yang sekitar 2 tahun lalu di vonis secara medis bahwa aku tidak bisa bangun dan pulih lagi .....

Tetap bersemangat dan tetap percaya bahwa Tuhan akan memulihanku adalah 'motto'ku sekarang ini untuk menyongsong masa depanku. Dan selalu memberikan yang terbaik untuk Tuhanku, merupakan keinginanku serta memuliakan nama Tuhan dalam keterbatasanku, pasti aku lakukan agar pemulihanku menjadi berkat bagiku, keluargaku, sahabat2ku serta lingkunganku sebagai rencana Tuhan untuk sedikit titik dalam dunia ini ......

Salamku .....

Profil | Tulisan Lainnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun