Singapore banyak membuka akses jalan baru yang saling berhubungan antara bagian-bagian kota, yang mayoritas berupa jalan arteri, juga terowongan-terowongan sebagai penghubung dan jalan bebas hambatan. Secara umum, jalan dengan 6 lajur dapat menampung sekitar 7200 kendaraan per-jam, dibandingkan dengan jalan arteri biasa yang dapat menampung hara 4500 kendaraan saja per-jam.
Sistim MRT yang sudah berjalan sekarang ini ternyata membawa manfaat yang sangat besar, sehingga rencana untuk tahun-tahun mendatang akan lebih terus dikembangkan. Karena selain mampu mengangkut penumpang maksimal, cepat, juga mampu mengurangi kepadatan lalu lintas kendaraan di jalan raya.
Mulai tahun 2010 lalu, Singapore juga mulai mengembangkan LRT ( kereta api ringan ) jalur Yishun, Ponggol dan Tampines, yang juga merupakan sistim sambungan dari jalur MRT dan dapat mencapai seluruh pulau Singapore.
LRT merupakan yang baru adalah kereta ringan, biasanya ada di layang kereta untuk transportasi missal ttap hanya regional saja. Berbeda dengan MRT yang merupakan transportasi missal seluruh Singapore.
Selain itu, kelancaran angkutan ferry ternyata juga mendapat perhatian penuh pemerintah Singapore, yang dikembangkan sejak tahun 2010, merupakan sistim transportasi sambungan dari jalur bik kota. Juga dibangun sektor service di pusat kota. Jalur ferry ini tidak hanya untuk fasilitas transportasi bagi penduduk Singapore, tetapi juga sebagai sarana rekreasi bagi turis yang datang ke Singapore.
Terminal ferry Singapore.
Jalur sepeda dan pedestrian atau pejalan kaki, selama ini sedikit banyak telah terbentuk, dan juga akan terus dikembangkan. Sekitar jalur ini akan dibangun pertokoan, gallery, restaurant serta café pinggir jalan, sehingga suasananya akan sungguh nyaman .....
Sumber gambar : beberapa dari google.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H