Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sedikit Sisa Kenangan Tentang Eyang Probo ..... Aah, Aku Sangat Merindukannya

12 Desember 2011   09:26 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:27 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Begitulah hampir setiap hari aku mendengrkankisah yang sama tentang kehidupan eyang Probo dari masih kecil yang selalu berpindah karena perang, sampai kisah keturunan raja2 dati nenek moyang sampai aku. Aku sampai hafal cerita2 itu. Biasanya, dar sore sampai jam makan malam, aku mendengarkan cerita beliau sambil aku memijat2 tangannya ......

Biasanya, aku duduk disamping beliau, duduk di sofa sambil memijat2 tangannya. Tangan beliau terlihat tua, urat2nya besar membiru dan kulitnya keriput. Tetapi aku mencintai tangan itu. Tangan itu yang dulu sering memandikanku dengan adik2ku sambil bercipratan di bak mandi di Yogyakarta, secara jaman dulu, dalam bak mandi selalu ada ikan emas, dan aku dan adik2ku selalu ingin mengambil ikan2 emas itu .....

Tangan eyang Probo yang dulu selalu mengajarkan kami bermain catur seta kartu remi dan tangan keriput itu yang selalu menggandeng tanganku jika berjalan2 di Borobudur atau Prambanan ..... Setelah beberapa saat, biasanya suara eyangku terhenti karena tidur. Aku tetap memgusap dan memijit tangan beliau sampai beliau 'ngorok, dan aku hanya bisa meninggalkan beliau di sofa karena tidak mungkin untuk mengangkat beliau ke kamar .... Oya, beliau berbadan besar, seperti 'meneer', dulu selalu memakai topi seorang 'meneer', gagah sekali .....

Kadang2 aku bermanja2 sambil memijat2 tangan eyang Probo dan aku menyandarkan kepalaku ke dada binag eyang yang terakhir begitu kurus dimakan usia. Dan biasanya, yang mengusap2 kepalaku memakai tangan yang tidak aku pijat, dan suara eyang Probo bergetar parau .... Aku tahu, aku memang cucu kesayangannya karena hanya aku yang mau dan bisa sering memijat2 tangan eyang Probo, semua sepupu2ku yang lain, sibuk untuk sekedar melakukuan itu dan adik2ku sendiri pun di Bandung .....

Berbulan2 aku melakukan itu dan aku lebih mendekatkan diri pada eyang Probo, secara aku memang tidak suka bergaul dengan teman2, hang-out, kecuali memang harus mengerjakan tugas. Dan ketika kesehatan eyang menurun sampai meninggalnya, aku dilanda kesedihan yang amat sangat ....

Eyang meninggal ketika sebenarnya kesehatannya sudah lebih baik dan sudah pulang ke Yogyakarta, ketika aku sedang ujian semester. Bagai di sambar petir, aku tidak peduli dengan ujianku, dan langsung ke Yogyakarta via pesawat dengan orang tuaku. Aku menatapnya dalam peti sebelum peti ditutup. Dan aku seing memimpikan beliau waktu itu .....

Aku tidak tahu, tiba2 aku teringat tentang beliau dan aku menuliskannya disini. Seorang kakek yang sangat menginspirasi dan seorang kakek yang sangat sayang pada kami semua.

"Eyang Probo, aku sayang eyang, aku kangen eyang ....., tunggu aku di rumah Bapa yaaaa ...."

*Sungguh, aku menagis menulis ini ..... *

13096071791943036955
13096071791943036955
Profil | Tulisan Lainnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun