By Christie Damayanti
[caption id="attachment_153819" align="aligncenter" width="635" caption="brodmannareas.com"][/caption]
Penyakit stroke memang sangat mengerikan. Setelah aku diserang stroke di Amerika hampir 2 tahun lalu, aku menjadi sangat berhati2 dalam hidupku. Aku tidak mau sahabat2 dan saudara2ku menjadi seperti aku. Dalam kegiatanku menulis di Kompasiana, aku mulai berpikir bahwa tidak ada salahnya aku mulai men-sosialisasikan tentang stroke, karena belum banyak yng mengerti 'apa itu stroke' dan bagaimana selanjutnya, seperti dalam tulisaku Kini, Stroke Pun Menyerang Usia Muda , Bagaimana 'Membaca' Gejala Stroke ? , Apa Sih Dampak dari Stroke Itu ? , Bahaya Stroke Bisa Diantisipasi , Harapan Untuk Sembuh Bagi Penderita Stroke , Peduli Stroke: Hidup Berkualitas, Jangan Seperti Kami , Bisakah Berhubungan Seks Pasca Stroke ? , Stroke Bukan Akhir Dari Segalanya , Sering Pusing dan Sakit Kepala Merupakan Gejala Awal Stroke .....
Dalam satu tahun, selain artikel2ku di link diatas, aku banyak bersaksi sebagai penderita pasca stroke. Dan dalam 1 tahun ini, aku membuat sedikit riset tentang 'bagaimana penderita stroke bisa sangat berlainan', apa yang menyebabkannya?. Ada yang depresi tingkat tinggi, ada yang sangat semangat seperti aku, ada yang selalu menangis dan selalu berteriak2 dan pula ada yang banyak tersenyum dan tertawa seperti aku, serta ada juga yang selalu ingin melakukan seks, kapanpun dan dimanapun .....
Dengan terapisku, aku sangat terbuka untuk ingin mengethui apapun tentang penyakit stroke ini, karena aku hampir setiap hari menjalankan terapi fisik dan bisa berdiskusi tentang apapun yang aku ingin diskusikan. Dan dari beliaulah, aku tahu bahwa penyakit stroke ternyata memang berbeda2, tergantung otak bagian mana dan pembuluh otak yang mana yang pecah atau menyumbat serta ada di bagian otak yang mana.
'Broadmann Area' adalah pembagian area otak kita. Dibagi dalam 47 area dan masing2 area merupakan masing2 fungsi untuk 'menjalankan' gerak seluruh tubuh. Pembagian ini adalah seperti ini ( Sumber : Anatomi Susunan Syaraf Pusat Manusia oleh DR.P.Sidharta dan Dr.G. Dewanto, 1986 ) :
Bahwa ke-47 'Brodmann Area' merupakan 'cerita' tentang apa yang terjadi jika mengalami stroke.
Area Brodmann pada manusia
- 1, 2, dan 3 - Korteks Somatosensorik                                      : Sensibilitas
- 4 - Korteks Motorik Primer                                                         : Kemampuan motorik
- 5 - Korteks Asosiasi Somatosensorik                                       : Kemampuan motorik
- 6 - Korteks Pra-motorik dan Motorik Suplementaris        : Membalikn tubuh, menolehkan kepala
- 7 - Korteks Asosiasi Somatosensorik                                       : Kemampuan sensorik
- 8 - Daerah Mata Frontal                                                                               : Respon terhadap jatuh
- 9 - Korteks Prafrontal Dorsolateralis                                       : Insiatif
- 10 - Area Frontopolar                                                                    : Rangkaian aksi motorik
- 11 - Area Orbitofrontal                                                                 : Ego diri sendiri dan sosial
- 12 - Area Orbitofrontal                                                                :
- 13 - Korteks Insularis                                                                     :
- 17 - Korteks Visual Primer                                                           : Penglihatan, warna, bentuk, gerakan
- 18 - Korteks Asosiasi Visual                                                         : Gerakan mata
- 19 - Korteks Asosiasi Visual                                                         : Ingatan tempat, membaca, warna
Menghitung, pengenalan obyek
- 20 - Gyrus Temporalis Inferior                                                   : Suara ribut, musik
- 21 - Gyrus Temporalis Media                                                     : Pendengaran
- 22 - Gyrus Temporalis Superior                                                 : Suara ribut, nada, melodi
- 23 - Korteks Cinguli Posterior Ventral                                     : Merasakan tubuh sendiri
- 24 - Korteks Cunguli Anterior Ventral                                     : Merasakan tubuh sendiri
- 25 - Korteks Subgenualis                                                              : Spontan
- 26 - Area Ektosplenialis                                                                 : Persepsi terhadap bau
- 28 - Korteks Entorhinalis Posterior                                           : Persepsi terhadap bau
- 29 - Koreks Cinguli Retrosplenialis                                            :
- 30 - Bagian dari korteks cinguli                                                   :
- 31 - Korteks Cinguli Posterior Dorsal                                       :
- 32 - Korteks Cinguli Anterior Dorsal                                         :
- 34 - Korteks Entorhinalis Anterior                                            : Persepsi bau
- 35 - Korteks Perirhinalis                                                                : Bau terhadap gerakan
- 36 - Korteks Parahippocampalis                                                                :
- 37 - Gyrus Fusiformis                                                                     : Pengertian tentang nama
- 38 - Area Temporopolar                                                                               : Suara ribut, nada, melodi
- 39 - Gyrus Angularis                                                                       : Aksi konstruktif
- 40 - Gyrus Supramarginalis                                                          :
- 41, 42 - Korteks Asosiasi Primer dan Auditorius                  : Persepsi nada dan suara
- 43 - Area subcentral                                                                       : Pengecapan
- 44 - Pars Triangularis dari                                                             : Pembentukan melodi, kata & spontan
- 45 - Pars Opercularis dari Area Broca                                      : Bicara dan kalimat
- 46 - Korteks Prefrontalis Dorsolateral                                     : Berpikir aktif
- 47 - Gyrus Prefrontalis Inferior                                                  : Kepribadian
Aku memang bukan dokter. Aku tidak bisa mengartikan ke-47 area ini semua. Beberapa yang ada di gambar diatas, bisa aku artikan, tetapi jika tidak ada di gambar, beribu maaf aku tidak tahu. Tetapi aku hanya ingin mengatakan, bahwa memang banyak orang yang terserang stroke, tetapi semuanya berbeda satu sama lain. Pun ketika aku diserang stroke hampir 2 tahun lalu di Amerika, dokter2 disana dan di Jakarta mengatakan, belum ada pasien stroke seperti aku, bahwa dengan pemulihanku dan 'recovery' yang sangat cepat walau secara medis aku ( mungkin ) tidak bisa 'bangun' lagi. Bahwa otakku yang diserang stroke dimana pembuluh darah otakku pecah dan darah menggenangi area nomor 3, 5, 7 dan itu merupakan daerah sensorik dan motorik.
Tetapi di daerah nomor 3, 5, 7 terdapat daerah2 yang lain, dan secara anatomis bahwa tetap ada 'benang merah'nya. Bahwa setiap 'lekukan' bagian2 otakku yang terkena dampak pecahnya pembuluh darah otakku, men-stimulasi yang membangkitkan perasaan yang dilukiskan sebagai rasa 'kesemutan' atau 'baal' atau 'perasaan seperti terkena kontak listrik' dan inilah yang aku alami sejak pertama sampai sekarang ( lihat tulisanku Buatku, 'Kesemutan Kronis'-ku Identik dengan Kelumpuhanku ).
Bagaimana dengan penderita stroke yang lain? Semua probabilita sangat mungkin terjadi. Bisa saja nomor 17 dan 19 atau juga bisa nomor 43, 44, 45. Banyak sekali kemungkinan2 yang akan terjadi dalam serangan stroke. Pembuluh darah otak ada jutaan di otak kita dan kita tidak ada yang bisa tahu, pembuluh darah otak kita yang mana yang akan pecah atau yang tersumbat.
Illustrasi area Brodmann dalam otak kita.
Misalnya, jika seorang diserang stroke dan pembuluh darah otaknya pecah, dan menggenangi nomor 17, 18 dan 19 maka orang itu akan mengalami gangguan pada penglihatan, warna, gerakan mata menghitung dan tidak bisa mengenali obyek. Atau ketika seorang diserang stroke pada nomor 11, maka orang tersebut akan mengalami gangguan egosentris dan hubungan sosial akan terganggu.
Konsep probabilita dan teori kemungkinan, terjadi disini. Bahkan banyak sekali kemungkinan2 yang terjadi. Dan di seluruh dunia mungkin belum ada penderita stroke dengan pembuluh darah otaknya bermasalah yang sama. Maka, jika seseorang ingin mengatakan bahwa stroke bisa di'sembuhkan' dengan obat atau sebuah terapi yang bukan untuk seorang penderita stroke, maka penyakit itu tetap tidak sembuh. Misalnya, stroke seperti aku. Dengan metoda terapi dari Jerman dan obat yang direkomendasi dari dokter2ku, ternyata tubuhku cocok untuk menerimanya. Dan mungkin saja memang aku BISA menjalankan terapi yang lain, tetapi aku harus siap untuk otakku sedikit 'bingung', sehingga aku akan sedikit engalami kemunduran .....
Pada prinsipnya, stroke adalah penyakit yang berhubungan dengan otak dan semua pembuluh darah otak. Dan otak adalah pusat susunan syaraf makhluk hidup. Sehingga, dalam semua riset tentang ini oleh orang2 luar biasa ( termasuk riset tentang 'Brodmann Area' ), membuat aku sangat respek. Walaupun demikian, semua orang2 yang luar biasa tetap bisa saja 'salah'. Bukan .... Bukan tentang kesalahan, tetapi diatas segalanya, ada Tuhan yang menciptakan kita, termasuk otak kita. Yang aku tahu, semua tentang tubuh kita termasuk otak kita, masih banyak yang belum bisa di pelajari karena Tuhan yang memang sangat luar biasa! Kita tidak bisa menyamai NYA. Tetapi kita memang bisa mempelajarinya.
Seperti tentang 'Brodmann Area', aku masih haru belajar tentang itu, karena sedikit banyak, teman2 yang tahu bahwa aku adalah sebagai pasca stroke, banyak ingin menanyakan tentang penyakit itu, dan justru aku ingin berbagi cerita juga.
Sahabats,
Bila tulisanku tentang 'Brodmann Area' ini ada kesalahan, tolong dibetulkan, karena aku hanya berbagi. Mungkin tulisan ini tidak pada tempatnya karena aku bukan dokter, tetapi paling tidak semua yang aku rasakan dan aku alami sebagai penderita pasca stroke, sedikit banyak dapat aku bagikan untuk banyak orang .....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H