By Christie Damayanti
Berkesaksian dan pelayanan untuk Tuhan Yesusku, tidak saja aku yang melakukan dalam keterbatasanku. Justru keluargaku beserta semua kelompok yang selalu melakukannya dalam berkesaksian. Mamaku memang selalu menyanyi dan memimpin paduan suara di kelompok kami. Dan anak2ku selalu mengiringinya : Dennis selalu mengiringi dengan guitar atau Biola, dan Michelle selalu mengiringinya dengan piano atau vianika. Puji Tuhan .....
Dalam Minggu Adven ke-2 tanggal 3 Desember 2011 ini ( lihat tulisanku  Menyiapkan 'Hati' Menantikan KedatanganNya ), Gerejaku memang membuat 'kemasan' dalam kesaksian dan pelayanan untuk Tuhan, dengan memakai pakaian dan sedikit bahasa Batak. Sebenarnya, Gerejaku adalah Gereja Kristen Jawa ( GKJ ) Eben Haezer, dalam nangunan Persatuan Gereja2 Indonesia ( PGI ). Tetapi, pada kenyataannya, tidak hanya jemaat yang bersuku Jawa saja ( suku-ku ), melainkan banyak suku dapat memuji nama Tuhan disana, seperti suku Menado, Ambon, Sunda termasuk Batak.
Semua petugas pelayan Tuhan hari Minggu ini, memakai pakaian Batak modern. Para bapak hanya memakai kain ulos untuk selendang, dan kaum ibu memakai kebaya panjang Batak dengan sarung dan selendang Ulos Batak. 1 jam sebelum kebaktian dimulai, jam 6 kami sudah datang disana. Mamaku dan kelompok paduan suaranya serta kedua anakku berlatih untuk terakhir kalinya. Dan gladi resik untuk arak2an dengan Pendeta dan semua Majelis. Semua gembira .... Semua bahagia untuk memuji nama Tuhan di Minggu pagi yang cerah ini .....
Perarakan di buka dengan tarian Tor-tor modern di ikuti dengan Pendetaku dansemua Majelis serta tim petugas dalam baju daerah Batak modern. Suasana yang syahdu dan apik dengan musik Batak membuat kami seakan buka di GKJ. Tetapi untuk kita semua, bahwa dalam memuji dan melayani Tuhan, semua dan dimanapun berada, tetap kita bisa melakukannya. Msikpun berhenti, Pendetaku naik ke mimbar, musik Gerejapun mulai mengiring dalam doa, dan kebaktianku dimulai .....
Perarakan di buka denga tarian Tor-tor modern oleh remaja2 Gerejaku.
Beberapa nyanyian, dilakukan dalam bahasa Batak, dengan LCD yang ada di depan mimbar sehingga kita tidak mencari2 nyanyiannya. Semuanya sudah disiapkan. Pun beberapa pembacaan Alkitab, dengan berbahasa Batak. Semuanya tetap bisa diartikan dengan bahasa Indonesia.
Liturgi berbalasan dengan bahasa Batak dan bahasa Indonesia.
Kesaksian vocal grup juga dengan bahasa Batak, dari vocal grup SMAK Penabur 7, sekolah anakku, Dennis. Vocal grup ini adalah dari guru2 disana, termasuk Wali Kelas Dennis. Kami duduk berdampingan dalam Gereja. Kebaktian Minggu pagi ini memang meriah dan senyum serta raut wajah gembira mewarnainya. Sangat terasa dalam kehidupan pelayanan untuk memuliakan nama Tuhan.
Vocal Grup SMAK Penabur 7, adalah guru2 sekolah Dennis.