By Christie Damayanti
[caption id="attachment_149829" align="aligncenter" width="631" caption="wereartit.com"][/caption]
Ini cerita tentang anakku yang ke-2, seorang anak premature dengan beberapa keterbatasan sejak lahir ( tetapi Tuhan menyembuhkannya ) dan bisa menjadi anak2 yang luar biasa .....
Karena anakku yg ke-2, Clarensia Michelle, memang dulu lahir prematur dengan beberapa 'kekurangan' pada tubuhnya ( lihat tulisanku Pertama Aku Lolos dari Maut, Karena Tuhan Mencintaiku ..... dan Ketika Tuhan Menyembuhkanku… ), serta dia sering 'step' sehingga dia harus minum obat 'luminal' sampai 2 tahun setiap hari untuk mengendalikan otaknya, ketika dia berumur dibawah 2 tahun, Michelle tumbuh sebagai gadis yang 'berbeda' dari teman2 sebayanya.
Kata dokternya, anak2 yang lahir prematur, biasanya mereka bertumbuh 'tidak normal', maksudnya, mereka dalam pertumbuhannya tidak di 'garis lurus' tetapi garisnya naik atau turun ( pintar atau lambat ), sampai membentuk sudut, baik membuat sudut tumpul ataupun menjadi sudut lancip. Dan menurutku, Michelle dalam kehidupannya membentuk sudut lancip ke arah atas ..... dan itu berarti bahwa Michelle memang 'berbeda', sebagai anak2 yang lahir prematur tetapi tetap bertahan sebagai anak yang cantik, pintar, sangat aktif dan sangat memperhatikan sekelilingnya yang menarik minatnya.
Sejak belum bisa berjalan, dia memang sudah terlihat aktif, sangat aktif. Kata dokter, itu karena minum obat luminal. Walaupun pendengarannya kirinya tidak normal dan perutnya sering 'kolik' yang tidak tahu penyebabnya, dan dia sering jerit2 menagis tidak ada yang bisa menenangkannya ( karena kata dokter, perutnya sangat kesakitan ), dia tetap ceria. Jika aku 'lepas' dia di lantai di ruang tengah, dia akan merangkak kemana2 dan menarik apapun yang ada di depannya, terlebih jika dia sampai di meja, dia akan menarik taplak meja atau dia menarik dirinya untuk berusaha berdiri! Kadang2 aku kewalahan, jika ketika aku meninggalkannya sebentar sekedar untuk mengambil sesuatu yang tidak jauh dan masih bisa melihatnya, dia sudah jauh merangkak dan aku 'kehilangan' dia ..... dia sangat tidak terkontrol dan selalu bergerak, walau dalam tidurnya ....
Ketika dia sudah bisa berjalan dan berlari, dia selalu memanjat dimanapun dia berada, seperti dia memanjat teralis rumahku sampai tinggi, memanjat railing tangga dimanapun dan meluncur turun atau memanjat naik ..... atau juga dia sering berdiri di kursi dimanapun dia berada lalu dia melompat dari kursi satu ke kursi yang lain, sehingga aku sering berteriak2 untuk dia bisa mengendalikan dirinya. Jika kita tidak berteriak, dia tidak mendengarnya karena telingannya hanya mendengar petir yang berat atau musik yang sangat keras.
Telinganya, saharusnya seperti kita yang normal, harus bisa mendengan sampai 20dB - 30dB. Jika makin besar kita akan semakin tidak mendengar. Michelle hanya bisa mendengar antara 80dB - 90dB.
Michelle selalu manjat2. Ini dia manjat ke atap mobil ( sunroof ) kami untuk berdiri diatasnya .....
Dalam 4 tahun kehidupannya, dia selalu aku bawa ke RSCM di Klinik Tumbuh Kembang untuk terapi telinganya yang 'cacat'. Setiap minggu dia HARUS tidur 1 jam untuk dokter melihat perkembangan otaknya. Pagi2 kami datang dan dikasih obat untuk menenangkan otaknya, dan seharusnya dia bisa tidur dan dokter bisa memeriksa otaknya. Jika tidak tidur, maka dia akan bergerak aktif sehingga dokter kewalahan melihat aktifnya anakku dan aktifnya otakknya. Bayanganku sekarang, dia diperiksa MRI atau setidaknya CT.Scan, tetapi tanpa alat besar yang bisa membuatnya ketakutan ( aku saja sering ngeri jika aku harus menjalani check-up MRI setelah stroke ini, apa lagi anak balita ? ).
Michelle yang baru 'lolos' dari vonis tidak bisa mendengar.
Tetapi, bagaimana dia bisa tidur? Dengan keaktifannya yang luar biasa, pengaruh obat itu tidak mempan. Sehingga aku selalu harus mengulang pemeriksaannya sampai berkali2 dan dia sampai tertidur sendiri karena kecapekan .... *Kasihan sekali anakku, karena kandunganku yang tidak sempuna* .....
Hampir 4 tahun aku ke RSCM hampir setiap hari untuk terapi pendengarannya. Dan Michelle tumbuh sebagai balita yang sangat aktif dan menyenangkan walau kadang2 sering 'membahayakan' hidupnya sendiri. Pernah dia 'terlepas' dari gengamanku di lantai 2 rumahku dan dia berlari untuk meluncur di railing tangga dan hampir jatuh, berkejaran dengan kakaknya! Astagaaaa ..... dan setelah itu, selain aku sebagai mamanya, aku menyewa seorang baby sitter. Aku juga membawa Michele untuk berkonsultasi ke dokter syaraf anak tentang 'terlalu aktifnya' dia. Menurut dokter, ternyata memang demikian jika seorang anak prematur dengan beberapa 'keterbatasannya' serta yang sering 'step' karena untuk 'mempertahankan hidupnya'.
Dan ketika dia mulai bersekolah di Playgroup umur 3 tahun, dia mulai untuk bersosialisasi dengan anak2 lain, tidak seperti sebelum sekolah, dia sedikit menarik diri dan enggan bersosialisasi dengan teman2 sebayanya. Dia cenderung asik dengan pikiran dan kegiatannya sendiri. Tetapi dia terlihat selalu menirukan apapun yang dia lihat, terutama kegiatanku, mamanya. Jika aku menggambar, jika aku menghitung untuk membuat beberapa furniture, atau jika aku membuat sketsa di pekerjaanku atau jika aku yang selalu memotret sesuatu dalam survey dan risetku, sesampainya dia dirumah, dia selalu minta kertas gambar dengan crayon atau spidol warna warni, sehingga ternyata aku tahu bahwa dia sedikit banyak mempunyai bakat seorang arsitek ..... Puji Tuhan .....
Gambar Michelle waktu juara di Playgrup, tetapi sejajar dengan anak2 TK yang lebih tua darinya .....
Dokter mengatakan, bahwa pendengaran Michelle berkembang sangat baik sehinga pada umur sekitar 4 tahun, pendengarannya dinyatakan 'normal' dengan 30dB, karena secara teratur menjalani terapi dengan waktu, materi dan hati yang membuat aku harus bertahan untuk tidak depresi. Aku pernah membayangkan bahwa Michelle tidak bisa mendengar lagi alis menjadi tuna rungu ... sangat menyakitkan membayangkan anak kita menyandang tuna rungu ......
Selain itu, jantungnya juga sehat, tetapi penyakit koliknya ( pencernaan ) tetap belum sembuh walau sudah semakin baik. Sekarang, hanya beberapa kali dia mengeluh preutnya sakit, tetapi tidak sampai 'guling2an' seperti dulu .....
Michelle yang selalu latihan piano, apa yang aku lakukan, dia pasti lakukan juga ..... Anakku juga suka binatang seperti tulisanku Balada Seekor Kucing
Beberapa orang gurunya juga memperhatikannya, sehingga mereka memberikan bimbingan untuk lebih terarah dan sering mangajak Michelle ikut lomba menggambar atau mewarnai antar TK dan kegiatannya sampai hampir kelas 4 SD. Dan ternyata dia beberapa kali menjuarainya. Aku sangat bangga ketika hampir setiap saat dia ikut lomba gambar atau lomba mewarnai dan mendapat juara. Beberapa pialanya dipajang dirumahku dan gambar2nya aku simpan di dokumenku. Ternyata, seorang anak prematur dengan segala keterbatasannya, dan dengan beberapa masalah tentang pertumbuhannya, tetap bisa berkarya sebagai anak yang cerdas, atau bisa dikatakan 'smart', serta sangat menyayangi keluarganya ..... ya, Michelle sangat menyayangi aku sebagai mamanya yangsekarang belum bisa seperti dulu lagi, dan jystru sekarang aku sangat tahu bahwa hati anakku sangat mencintaiku walau aku tidak bisa mengajaknya bercengkerama bersama dengan keterbatasanku sebagai penderita stroke .....
Aku dan Michelle, anakku yang luar biasa .....
Sampai sekarang, Michelle selalu mengatakan bahwa dia ingin menjadi seperti mamanya, seorang arsitek. Dan hampir setiap saat dia minta dibelikan kerts gambar atau buku2 gambar untuk membuat beberapa sketsanya. Dan ternyata dia sangat berbakat untuk menggambar kartun Jepang 'Manga' .....
Sekarang Michelle kelas 1 SMP dan prestasi sekolahnya luar biasa bagus dari sejak TK. Tidak ada angka lebih rendah dari 8 dan dia selalu juara kelas. Dan dia sangat menyayangi kami, keluarganya. Disaat aku terpuruk dalam sakitku, anak2ku sangat memperhatikan aku dan bisa membuat aku 'bersandar' kadang2 dalam kegelisahanku. Mereka adalah anak2 yang diberikan Tuhan untukku walau aku melahirkannya dengan taruhan nyawa sekalipun.
Yang jelas, aku merasakan bahwa seorang anak adalah harta yang tidah bisa digantikan dengan apapun dan membuat kita mau melakukan apaoun untuknya. Dan kita pasti sangat ingin berbuat yang terbaik untuknya. Tuhanpun ingin semua anak2 datang pada NYA, mengapa kita tidak mau anak2 kita 'datang' kepada kita ? ......
"Datang semua anak-anak kepada KU, AKU akan memberkati mereka ...... "
Salamku .....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H