Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

'Komunitas Cengengesan' : Konsep Rendah Hati untuk Saling Menghormati dalam Persahabatan

4 September 2011   08:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:15 508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13096071791943036955

By Christie Damayanti

[caption id="attachment_132740" align="aligncenter" width="373" caption="kompasiana.com/valentino"][/caption]

Berawal dari saling berkomentar ( walau kadang kala komentarnya tidak 'nyambung', hehehe ..... ), lalu saling berkolabasi dalam Parade MPK ( Malam Korabolasi Kompasiana ) dan saling bersurat2an dalam FSC ( Festival Surat Cinta ), terbentuklah suatu komunitas yang sangat 'ajaib' ...... membuat 'dunia' Kompasiana lebih bervariasi dan bertambah erat dalam persahabatan .....

Seorang Valentino, menggagas komunitas ini, suatu komunitas 'ajaib', diawali dalam tulisannya. Komunitas ajaib ini disebut "Komunitas Cengengesan", dan anggotanya tidak main2. 10 anggota diundang oleh Valentino dan sekarang ini beranggotakan sekitar 18 orang sejak sebelum Lebaran, dengan motto :

"Hidup sudah susah

jangan dibikin susah Muka keriput Cepat tua Mending Tetap Awet Muda Tapi Jangan Suka-suka

Nanti Orang Tak Suka."

Beberapa Kompasianer yang selalu ber'haha-hihi' di hampir setiap tulisan beberapa sahabat di Kompasiana. Mereka selalu mendukung dalam komentar2nya, walau sering kali juga tidak 'nyambung' .... Aaahhh, tidak mengapa bukan? Yang penting, mereka semua selalu bercanda ria, mendukung tulisan2 dan membuat hati senang dan nyaman .....

Saling berkomentar antar Kompasianer tanpa batasan antara siapa dan bagaimana, ternyata bisa menjadikan setiap pribadi menjadi lebih rendah hati dan saling berkomnikasi dengan hati. Dan motto ini memang manjur, bahwa antar Kompasianer, antar sahabat dan antar teman ataupun antar masing2 pribadi, tidak usahlah dibikin susah, bukan? Konsep brilian .....

Komunitas ini tidak ingin 'mengganggu' siapapun, anggotanyapun tidak mau mengusik lingkungan sekitar. Antar anggota hanya ingin berbagi hati : curhat ringan, tersenyum dan tertawa bersama menertawakan lingkungan atau diri sendiri, tetapi tidak pernah mentertawakan orang lain apalagi antar teman dan sahabat. Bahkan komunitas ini justru bisa membuat antar anggota saling menyayangi dan saling menghormati .....

Sang penggagas sering membuat mata dan hati kita menjadi 'segar' dengan anekdot2 atau 'nasehatnya'. Dan seorang Afandi Sido mengatakan :

"Tak akan kutuliskan lagi beribu-ribu surat, tak akan kukirimkan lagi pesan-pesan lewat merpati.

Di sini saja ku berdiri lalu tersenyum pada kalian, mengetik kata-kata hati meski senyum sulit tertahan.

mengapa bisa demikian? karena di sini aku dan kamu selalu cengengesan.

Semuanya tidak karuan"

...............

Hahaha ....., memang jika anda membaca di grup Facebook ini, atau dalam tulisan2 si penggagas, pasti akan tersenyum2 sendiri. Selalu ada senyum. Selalu ada tawa. Membuat hati dan perasaan kita tersentuh dengan persahabatan yang apik dan tidak berbatas, tidak dibatasi dengan usia, pekerjaan, materi atau masa depan. Komunitas ini melebur untuk membuat embrio 'new Kompasioner' baru, setelah Kompasiana banyak 'didera' tulisan2 dan Kompasianer2 lama yang sering bermasalah.

Konsep Kompasiana lebih ke arah 'sharing-connecting' dan komunitas ini, memang kearah ini. Embrio Kompasianer baru diharapkan bisa membuat Kompasiana lebih ramai dan unik, diantara banyak 'komunitas' lama yang berupakan komunitas 'serius' dan justru banyak bersinggungan dengan konflik dan hubungan antara Kompasianer dengan kualitas buruk. Tulisan2 tentang saling serang antar agama atau politik2 yang membuat kacau kehidupan, ternyata memang masih mayoritas, tetapi dengan komunitas Kompasianer yang lebih ke arah untuk saling berbagi tawa dan persahabatan, membuat Kompasiana lebih 'nyaman' sebagai jejaring sosial .....

Rendah hati adalah konsep 'tersembunyi' yang aku amati di komunitas ini. Disaat banyak Kompasianer berebut untuk HL atau berebut untuk berkomentar berseberangan dengan tulisan2 yang dikomentarinya, Komunitas Cengengesan muncul sebagai kelompok rendah hati untuk menyirami hati yang panas. Tidak peduli HL atau tidak, ternyata tulisan2 mereka  bisa menyegarkan dan membuat banyak orang tertawa puas bahkan bisa tertawa sampai berguling2an sambil menahan perut ...... Lingkungan saling menghujat dan saling bersikutan, sedianya bisa 'diterobos' dan bisa di rangkul untuk lebih mengerti dan saling menghormati.

Pengamatanku, dengan konsep 'hidup seperti seorang anak kecil' ( anak kecil selalu tersenyum dan cengengsan ). Kompasianer dalam Komunitas Cengengesan mulai banyak bermunculan di banyak komentar di tulisan2 di Kompasiana. Selalu tersenyum dan membuat 'adem'. Selalu ada tawa dan seringkali membuat persahabatan lebih erat lagi. Jika belum pernah baca komentar Kompasianer2 di komunitas ini, pasti banyak akan bertanya2 dan bingung, "Sebenarnya, apa sih yg di tertawakan?". Tapi, menurut pengamatanku, tawa mereka lebih mengarah kepada saling menertawakan diri sendiri, tetapi yang lebih dari itu adalah tawa mereka merupakan 'tawa dengan hati' .....

Bravo untuk si penggagas komunitas ini. Maju terus .... tingkatkan persahabatan dan teruslah saling bersatu padu, bukan hanya untuk 'rumah nyaman dan sehat Kompasiana' tetapi lebih membina antar pribadi untuk hati yang selalu tersenyum dan saling menghormati serta saling menyayangi untuk menuju masa depan masing2 pribadi yang lebih baik .....

Salamku .....

Sumber gambar : Valentino.

Profil | Tulisan Lainnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun