Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

'Komunitas Cengengesan' : Konsep Rendah Hati untuk Saling Menghormati dalam Persahabatan

4 September 2011   08:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:15 508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13096071791943036955

"Tak akan kutuliskan lagi beribu-ribu surat, tak akan kukirimkan lagi pesan-pesan lewat merpati.

Di sini saja ku berdiri lalu tersenyum pada kalian, mengetik kata-kata hati meski senyum sulit tertahan.

mengapa bisa demikian? karena di sini aku dan kamu selalu cengengesan.

Semuanya tidak karuan"

...............

Hahaha ....., memang jika anda membaca di grup Facebook ini, atau dalam tulisan2 si penggagas, pasti akan tersenyum2 sendiri. Selalu ada senyum. Selalu ada tawa. Membuat hati dan perasaan kita tersentuh dengan persahabatan yang apik dan tidak berbatas, tidak dibatasi dengan usia, pekerjaan, materi atau masa depan. Komunitas ini melebur untuk membuat embrio 'new Kompasioner' baru, setelah Kompasiana banyak 'didera' tulisan2 dan Kompasianer2 lama yang sering bermasalah.

Konsep Kompasiana lebih ke arah 'sharing-connecting' dan komunitas ini, memang kearah ini. Embrio Kompasianer baru diharapkan bisa membuat Kompasiana lebih ramai dan unik, diantara banyak 'komunitas' lama yang berupakan komunitas 'serius' dan justru banyak bersinggungan dengan konflik dan hubungan antara Kompasianer dengan kualitas buruk. Tulisan2 tentang saling serang antar agama atau politik2 yang membuat kacau kehidupan, ternyata memang masih mayoritas, tetapi dengan komunitas Kompasianer yang lebih ke arah untuk saling berbagi tawa dan persahabatan, membuat Kompasiana lebih 'nyaman' sebagai jejaring sosial .....

Rendah hati adalah konsep 'tersembunyi' yang aku amati di komunitas ini. Disaat banyak Kompasianer berebut untuk HL atau berebut untuk berkomentar berseberangan dengan tulisan2 yang dikomentarinya, Komunitas Cengengesan muncul sebagai kelompok rendah hati untuk menyirami hati yang panas. Tidak peduli HL atau tidak, ternyata tulisan2 mereka  bisa menyegarkan dan membuat banyak orang tertawa puas bahkan bisa tertawa sampai berguling2an sambil menahan perut ...... Lingkungan saling menghujat dan saling bersikutan, sedianya bisa 'diterobos' dan bisa di rangkul untuk lebih mengerti dan saling menghormati.

Pengamatanku, dengan konsep 'hidup seperti seorang anak kecil' ( anak kecil selalu tersenyum dan cengengsan ). Kompasianer dalam Komunitas Cengengesan mulai banyak bermunculan di banyak komentar di tulisan2 di Kompasiana. Selalu tersenyum dan membuat 'adem'. Selalu ada tawa dan seringkali membuat persahabatan lebih erat lagi. Jika belum pernah baca komentar Kompasianer2 di komunitas ini, pasti banyak akan bertanya2 dan bingung, "Sebenarnya, apa sih yg di tertawakan?". Tapi, menurut pengamatanku, tawa mereka lebih mengarah kepada saling menertawakan diri sendiri, tetapi yang lebih dari itu adalah tawa mereka merupakan 'tawa dengan hati' .....

Bravo untuk si penggagas komunitas ini. Maju terus .... tingkatkan persahabatan dan teruslah saling bersatu padu, bukan hanya untuk 'rumah nyaman dan sehat Kompasiana' tetapi lebih membina antar pribadi untuk hati yang selalu tersenyum dan saling menghormati serta saling menyayangi untuk menuju masa depan masing2 pribadi yang lebih baik .....

Salamku .....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun