By Christie Damayanti
[caption id="attachment_144050" align="aligncenter" width="533" caption="thesecretalert.wordpress"][/caption]
Serangan stroke bisa terulang, akibat ketidak-disiplinan dalam pengobatan dan terapi, tidak ada kemauan untuk 'memperbaiki diri' dan adanya permasalahan yang berkepanjangan dalam hidupnya, dimana permasalahan2nya seharusnya di netralisir dalam otak si penderita. Serang stroke juga bisa menjadi serangan2 stroke beributnya dimana kerusakan otak selalu bertambah karena serangan sehingga makin lama akan makin lemah dayan tahan tubuhnya.
Resiko2 serangan stroke beruang harus di minimalisir. Adanya keluarga merupakan 'daya tahan bagi penderita pasca stroke. Sebagai 'stroke survivor', penyandang pasca stroke, aku bisa dan pernah merasakannya untuk gejala serangan stroke berulang. Sejak sakit ini, permasalahan2 terus bertubi2 sehingga suatu saat aku tidak 'kuat'. Sebagai manusia sehat pun pasti tidak kuat jika permasalahan2 terus menghantam hatiku serta terus membuat hatiku sakit dan lama kelamaan merasa telukai dan aku merasa tidak ada teman untuk berbagi .....
Suatu saat, aku merasa otakku berdengung, vertigo dan 'berat' sekali. Banyak suara2 yang ada di telingaku dan suara2 itu tidak bisa berhenti ketika beberapa orang ( seakan2 ) membuat aku marah dan kesal sekali. Sejak aku sakit, aku tidak pernah menangisi penyakit ini apalagi membuat peyakit ini 'kesal'. Aku selalu berusaha untuk tetap tegar dalam penungguan kesembuhanku. Apapun itu, apapun permasalahanku, aku berusaha - sangat berusaha - untuk tetap tegar, walau tidak kupungkiri bahwa aku sering berteriak2 karena stress sera tidak bisa berbuat apa2 karena aku merasa tidak ada yang memperdulikanku.
Seperti yang aku tuliskan pada tulisanku Stroke Bukan Akhir Dari Segalanya, bahwa penderita pasca stroke harus ditemani dan didampingin untuk selalu bisa memberikan dukungan demi kesembuhannya. Kasih sayang keluarga sangat kami dambakan, tetapi dengan keluargaku yang terbatas dan anak2ku yang sedang belajar keras dalam menempuh jenjang pendidikannya, menjadikan aku sering 'terpuruk' dalam kesendirianku. Aku tidak merasakannya dukungan yang nyata dalam kesembuhanku, bahkan sering aku merasakan adanya 'setan' yang mendekatiku, ingin merangkulku dan menjadikan aku 'teman senasib' ...... aku tidak mau itu !!!
Sedikit banyak, aku merasakan kea rah 'stroke berulang'. Aku sangat berusaha untuk tidak sampai kesitu, tetapi siapa yang bisa mengerti? Yang bisa sangat mengerti aku hanya aku sendiri. Yang bisa mengerti hatiku adalah aku sendiri. Doaku sangat banyak untuk aku tidak mengalami stroke berulang, tetapi ternyata kadang2 jiwaku terlalu capai ..... Hatiku ingin kuat tetapi tubuhku tidak kuat .....
Beberapa yan aku rasakan mengarahkan aku kepada 'stroke berulang' :
1.      Mengalami kebingungan serta kesulitan berbicara dan untuk memahaminya secara tiba2. Bicaraku bergumam dan otakku terasa beku. Aku sering mengalami 'dehidrasi jiwa' .....
2.      Mengalami kesulitan untuk melihat. Pandanganku mendadak kabur dan kepalaku berkunang2. Otakku terasa 'sakit' dan tidak bisa diajak berpikir. Jiwaku terasa melayang ketika pandanganku seakan kabur seperti aku ada di awang2 .....
3.      Mengalami sakit kepala tanpa diketahui penyebabnya. Kepalaku berputar tujuh keliling, tiba2 bisa membuat aku terjatuh, seperti beberapa saat lalu bahwa aku tiba2 terjatuh entah apa sebabnya .....
4.      Kelumpuhanku terasa amat sangat berat. Tangan kananku yang lumluh sementara semakin terasa tidak bisa digerakan.
Dan jika itu terus berulang, berulang dan berulang lagi, dan terjadi pengulangan stroke, biasanya lebih berat dan akan berakibat kematian.
Gejala2 diatas beberapa kali aku alami, apalagi ketika permasalahan melanda hidupku. Tidak ada yang mengerti apa yang ada di hatiku. Semua keluarga juga sahabatku tahunya aku baik2 saja. Ketika permasalahan mulai menggerogotiku, gejala itu semakin jelas dan tidak ada yang peduli tentang aku, bahkan keluaraku sendiri ..... bukan, mereka bukan tidak mempedulikan aku tetapi mereka sama sekali tidak mengerti aku !
Aku, seorang pasca stroke, dengan sepenuh hati mengatakan, bahwa AKU SEKARANG TIDAK SAMA DENGAN AKU YANG DULU ! Mungkin tubuhku terlihat sama, Mungkin kecacatanku terlihat baik2 saja. Tetapi otakku dan hatiku sama sekali tidak sama ! Tubuh dan fisikku boleh sama seperti yang terlihat, tetapi otak dan hatiku sudah digegoroti penyakit ini .....
Seperti yang kita ketahui bahwa serangan stroke adalah  penyakit pembuluh darah otak, yang tersumbat karena kolesterol yang berlebihan atau yang pecah karena tekanan darah yang terlalu tinggi. Dan gen ku adalah hipertensi bahwa pembuluh otakku pecah dan 20% otak kiriku terendamam darah. Memang, tubuh dengan sendirinya akan menyerap darah di otakku walau pelah setelah pembuluh darah otakku tidaik mengeluarkan darah lagi. Tetapi, apakah pernah membayangkan bahwa jika sebuah otsk yang putih bersih tertumpah darah, menjadi merah, apakah bisa kembali lagi? Tuhan memang bisa membuat apa saja menjadi mungkin, tetapi secara logika, otakku tetap tidak akan menjadi putih lagi .....
Selanjutnya, dengan banyak permasalahan yang melandaku, tingkat stress ku semakin tinggi, walau aku benar2 berusaha untuk tegar. Apa yang terjadi padaku, Tuhan ?
Mungkinkah aku megalami gejala stroke berulang? Mungkinkah itu Tuhan ? Lalu, apa yang bisa aku perbuat ? Aku sangat berusaha untuk sembuh, untuk 'menyembuhkan diri' dan untuk tegar, tetapi semua yang di sekelilingku tidak ada yang bia dan mau mengerti, bahwa AKU MEMANG TIDAK SAMA LAGI, AKU SUDAH CACAT !!! Astagaaaaaa ...... tidakkah kalian mengerti ??? Seolah janji itu tidak pernah berakhir .... *hiks, kepalaku sakit lagi* ......
Aku, seorang pasca stroke, tidak ingin dikasihani sahabat. Aku, seorang pasca stroke, hanya ingin dimengerti dan ingin dihargai ..... Hidupku sudah tidak sama dengan yang dulu, tetapi pun aku sudah bisa 'memutar 180 derajat' kehidupanku, bahwa apa yang dulu aku inginkan, sekarang aku harus 'membalikkan' cita2 dan masa depanku. Pun, masih banyak orang yang tidak bisa mengerti dan tidak menghargai aku .....
Jika ada yang tahu bagaimana aku yang dulu, dan apa yang ada di aku sekarang, apa yang kalian lihat dan amati tentang aku ? Tidakkah ada bedanya, aku yang dulu dan aku yang sekarang ? Apa ? Lihat ! Cita2ku pun berubah, bukan hanya fisik, raga dan jiwaku. Hanya hati dan pikiranku yang tidak berubah, walau mati2an aku bertahan untuk tetap tegar ..... Hatiku tetap hati seorang wanita yang ingin dicinta. Dengan beban hidupku dalam membesarkan anak2ku, aku ingin direngkuh dan aku ingin bisa menyandarkan kepalaku di sebuah tubuh hangat yang mencintaiku ..... Mungkinkah ?
Just ordinary disabled woman, coz of stroke .....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H