Orca dan lumba-lumba memiliki tubuh yang 'streamline' ( ingat tidak, di pelajaran biologi kelas 3 SMP, bahwa paus tubuhnya sangat bisa berputar, berloncatan dan sangat luwes? ).
Jika kita memegang dan mengusap lumba-lumba di Gelanggang Samudra Ancol, kita merasakan kulitnya yang 'mulus' dan kita bisa memeluknya karena tubuh lumba-lumba tidak jauh berbeda dengan tubuh manusia. Tetapi jika kita memegang dan mengusap tubuh Orca, kita sedikit 'gamang'. Mengapa? Walau Orca yg di Sea World sudah terlatih ( sudah jinak ), aku merasakan mata yang 'mengawasiku' ( karena aku berdiri untuk memegang, 'memeluk' dan dicium Orca dan pandangan mataku sejajar dengan si Orca  setelah 'keluar' dari kolam ). Matanya yang kecil ( tidak sebanding dengan badannya yang besar ), selalu menatap sayu, bukan menatap garang. Buatku, itu mennandakan bahwa Orca adalah makhluk yang lebut hati, tidak seperti ikan hiu yang selalu menatap 'garang' .....
Walau tubuhnya besar, tetapi Orca memiliki hati yang lembut. Lihatlah matanya ..... sangat tidak sebanding dengan tubuhnya, dan matanya selalu menatap kita dengan sayu .....
Orca selalu berpindah / berimigrasi dengan keluarga kecilnya, dari satu tepat ke tempat yang lain. Jika kita ingat cerita tentang anak Orca yang 'kehilangan' anaknya ketika mereka ber-imigrasi, terlihat bahwa Orca bisa di latih seperti lumba-lumba, karena Orca memang merupakan makhluk laut yang pintar.
Sebuah keluarga Orca yang bahagia ( lihat, ada beberapa anaknya ! ) sedang berpindah untuk mencari makanan.