By Christie Damayanti
[caption id="attachment_121363" align="aligncenter" width="610" caption="nwkniterati.com"][/caption]
Sejak adikku tinggal di Amerika mulai tahun 1994 sampai sekarang, aku dan keluargaku setiap akhir tahun selalu kesana, merayakan Natal bersama. Jadi, aku memang sering mengamati kebiasaan2 orang2 disana, termasuk kebiasaan orang2 Indonesia disana.
Salah satu yg aku mau ceritakan adalah tentang 'kebersamaan' dengan teman2 kelompok2 tertentu untuk berbagi kasih. Dan karen kehidupan keluarga adikku selalu behubungan dengan kelompok2 teman2 dari Indonesia ( walau tetap berhubungan dengan teman2 lokal Amerika ), keberamaan ini biasanya ada di kelompok Gereja mereka.
Keadaan keluarga di 'tempat jauh' ( Amerika ) tentu banyak terserang 'homesick' dan mereka selalu berkumpul bersaa untuk berbagi suka dan duka. Salah satu kebersamaan mereka adalah 'berpesta bersama' di tempat2 yg berganti2 ( misalnya Gereja, rumah2 merka, taman, dan sebagainya ). Ini bukan pesta biasa, tetapi hanya untuk sedikit bersenang2 menikmati weekend. Dan biasanya, mereka berpesta tanpa biaya, artinya biayanya sedikit sekali karena masing2 keluarga membawa makanannya sendiri2 dan mereka saling 'sharing' makanan dan minuman, disebut 'potluck'.
Berbagai jenis makanan dari masing2 kita dengan tempat yang bermacam2. Biasanya, langsung di angkat dari oven. Konsepnya 'acak' tanpa di desain, tetapi inilah yg membuat kebersamaan itu .....
Biasanya, sring diminta bergilir : siapa yang membuat 'salad' ( entrée ), siapa yang membuat menu utama, atau 'snack' atau tamhanannya ( kerupuk, rempeyek, acar khusu ) dan siapa yang membuat dessert ( jus buah, pudding atau cake ).
Potluck adalah kumpulan orang di mana setiap orang atau sekelompok orang memberikan kontribusi sepiring makanan untuk dibagi di antara grup. Meliputi : makan minum seadanya dengan membawa dan membagi2kan piring dan gelas untuk masing2 dari mereka. Dan biasanya, bisa piring2 dan gelas2 itu bukan 'sekali habis buang' ( tetap ada sih, yang 'sekali habis buang', walau tidak banyak, jika memang 'terpaksa' ), tapi mereka berusaha mencucinya sendiri untuk menghemat biaya.
Rasa "makan bersama, dimana para tamu membawa makanan mereka sendiri", tampaknya telah berasal dari akhir abad 19 atau awal abad ke-20 AS, khususnya di Amerika Serikat Barat. Semua orang berpartisipasi membawa piring untuk semua untuk berbagi. Istilah ini berasal dari saat ketika kelompok perempuan Irlandia akan berkumpul bersama dan masak makan malam. Mereka hanya punya satu panci sehingga mereka memasak makan bersama dengan bahan apa pun yang mereka kebetulan punya hari itu.
Potluck makan malam sering diselenggarakan oleh agama atau masyarakat kelompok, karena mereka menyederhanakan perencanaan makan dan mendistribusikan biaya antara para peserta. Walau lebih kecil, lebih informal kumpul-kumpul dengan persiapan makanan dibagikan juga mungkin. Para tamu dapat membawa segala bentuk makanan, mulai dari hidangan utama untuk makanan penutup.