Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Loft: Konsep Unik Sebuah Apartemen

30 Juni 2011   05:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:03 4465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13096071791943036955

By Christie Damayanti

Tinggal di apartemen sudah menjadi 'trend' di kota2 besar. Sebenarnya, bukan hanya 'trend' saja, melainkan sudah merupakan kebutuhan khusus bagi  banyak orang yang ingin tinggal di kota sehingga tidak jauh dari kantor mereka. Banyak konsep yang ditawarkan kepada warga tentang konsep2 unit apartemen, salah satunya adalang 'loft apartemen', yaitu konsep unik dari sebuah unit apartemen yang terdiri dari 2 lantai, tetapi tidak seperti 2 lantai. Dan biasanya, lantai 2 di pakai menjadi 'mezanine' atau loteng untuk tidur. Ini semua akan memberikan kesan ruangan menjadi lebih lega dan nyaman.

Keterbatasan tanah yg ada menjadikan warga mau tidak mau menolehkan pandangannya pada hunian vertical atau apartemen. Ini merupakan salah satu pilihan yg logis untuk tinggal di kota besar, seperti Jakarta.

Konsep 'loft' sudah banyak ditemukan di negara2 maju, dimana masyarakatnya menginginkan gaya hidup efisien sarta praktis. Selain itu, konsep ini juga akan memberikan kenyamanan hidup yg sesuai dengan kebutuhan hunian kota modern yang diinginkan banyak orang dewasa ini.

Di lihat dari etimologinya, 'loft' merupakan ruang pada lantai atas yg posisinya langsung di bawah atap atau yg biasa dikenal sebagai 'loteng' ( attic ). Dan ruang ini digunakan sebagai tempat 'hidup' daripada sekedar tempat penyimpanan barang. Secara sekilas, 'loft' memiliki sifat yang kurang lebih sama dengan istilah 'attic', namun perbedaan yg paling mendasar adalah bahwa bidang lantai 'attic' menutupi seluruh ruang dibawahnya, sedangkan 'loft' hanya menutupi sebagian dari area ruang di bawahnya ( mezanine ). Secara tidak langsung akan memberikan kelebihan dari karakteristik 'loft' itu sendiri.

Ini adalah konsep apartemen biasa dengan lantai diatasnya tetapi tidak berbentuk 'loft' atau mezzanine karena ruang di atas sebesar dengan ruang di bawahnya.

Ini adalah konsep 'loft' dengan lantai atas lebih kecil dengan lantai di bawahnya dan di atas hanyak untuk kamar2 tidur saja.

Keberadaan 'loft' ditunjang oleh konversi bangunan industrial menjadi bangunan residensial. Bangunan industrial atau pabrik pada umunya memiliki ketinggian runang yg cukup tinggi, karena itu dapat di kembangkan menjadi bentuk 'loft' ini. Gaya 'loft' juga dapat mengacu kepada suatu bentuk pengembangan di mana kegiatan bisnis pada level jalan di terapkan pada lantai bawah dan 'loft' ada diatasnya ( untuk tidur dan ruang2 privasi ).

Dari segi tata ruang, 'loft' sendiri mempunyai banyak kelebihan. Luas area yang biasanya lebih besar dapat memberikan kesempatan untuk meletakkan fungsi baru pada unit apartemen itu, misalnya ruang kerja atau perpustakaan dan ruang musik khusus. Hirarki ruang dapat langsung diperoleh melalui 'zonning' secara vertical, yaitu area public dan semi-publik pada lantai bawah dan area private pada 'loft'. Pada lantai bawah biasanya diisi dengan funsi ruang tamu, ruang kerja, ruang makan, dapur, pantry atau ruang keluarga. Dan di 'loft' biasanya hanya untuk ruang2 tidur atau ruang duduk keluarga jika unitnya besar.

'Loft' dengan ruan keluarga dan 'loft' dengan dapur di bawahnya. Menjadikan ruang2 di lantai bawah merasakan lebih luas dan nyaman.

Tata ruang keluarga atau ruang makan di posisikan pada area 'void' sehingga memiliki langit2 yang lebih tinggi. Dengan begitu, ruang akan terkesan lebih besar dan cahaya matahari bisa masuk ke banyak ruang, selain memiliki 'vista' dari 'view' di sekelililgnya. Dengan adanya lantai atas maka keberadaan tangga sebagai penghubung merupakan hal yang pasti, dan desain dari ruang tangga tersebut dapat menambah karakteristik dari desain keseluruhannya.

Konsep 'loft' yg lain adalah memang benar2 untuk tidur saja, tidak mempunyai kamar tersendiri. Biasanya, ada di negara2 Eropa dan Amerika, seperti foto di atas ini. Di negara2 Asia, konsep 'loft' yg tanpa kamar khusus untuk tidur tidak di lakukan, karena di Asia masih memungkinkan adanya pembantu. Jika tanpa kamar, otomatis pembantu akan bisa memasuki area private si empunya tempat tidur.

Selain itu, coba lihat foto di atas, tempat itu itu berhubungan dengan 'dinding' di bawahnya dan bis di desain untuk lemari. Konsep ini benar2 di pakai oleh apartemen2 di Eropa dan Amerika.

Konsep ini sudah mulai dihadirkan di Indonesia. Dan ternyata konsep 'loft' ini adalah sesuai dengan tuntutan serta gaya hidup modern masa kini. Dengan keunggulan yang di miliki untuk apartemen berkonsep 'loft' akan beroengaruh terhadap banyak aspek, termaduk harga dimana konsep ini memiliki pangsa pasarnya sendiri.

Ada konsep 'loft bertumpuk', seperti foto ini. Biasanya di desain untuk area 'penthouse' ( area tertinggi pada ebuah apartemen ) sehingga ruang2 di atas benar2 maksimal, mengerucut, dan lebih spesifik. Ruang2 teratas, biasanya hanya untuk studio, yaitu ruang belajar atau ruang bekerja tetapi tetap bisa untuk tidur. Dan ini sering di lakukan di apartemen2 Eropa yang lebih melihat dari segi kebutuhan dan fungsi. Untuk apartemen2 Amerika, biasanya lebih ke 'prestise', jarang yang khusus untuk 'fungsi', karena memang negara Amerika lebih luas di bandingkan dengan negara2 Eropa.

Jadi, ternyata konsep apartemen pun berbanding lurus dengan lahan / tanah. Bukan hanya apartmenennya, tetapi juga konsepnya.

Sumber gambar : beberapa dari Google.



Profil | Tulisan Lainnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun