Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

'Lagu Merdu' untuk PARADOKS: Pelayanan Kasih untuk Anak Indonesia

18 Mei 2011   04:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:31 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

By Christie Damayanti

Buat aku, PARADOKS benar2 istimewa. Sebenarnya, aku tidak bisa mendongeng. Aku biasa berkutat dengan tulisan2 serius atau tulisan2 tentang hobbyku, gimana bikin dongeng? Apalagi, talentaku tidak di 'area' anak2. Aku tidak sabar menghadapi anak2, walau aku sering memperhatikan mereka, anak2ku atau ponakan2ku dan aku memang ingin mereka menjadi 'generasi yg ter-termukan' seperti yg kita tahu bahwa sekarang ini ada 'generasi yg hilang' setelah semua merasa 'ada yg hilang' .....

Aku mengajak salah satu Kompasianer untuk berkolaborasi, walau aku tetap tidak mengerti bagaimana membuat dongeng ..... Partner kolaborasiku memang jago dalam dunia manapun, baik untuk tulisan2 serius maupun tulisan2 fiksi maupun dongeng, baik dalam dunia serius maupun dalam dunia maya. Dan kami membuat 2 buah dongeng berkolaborasi.

PARADOKS, membuat kami bahagia, tertawa bersama dan saling dukung satu sama lain. Bolak balik aku dan dia saling berkirim email untuk memberi masukkan2 karya kolaborasi kami. Dan setelah selesai dan puas, aku mulai mencari gambar2 yang sesuai untuk karya kami, setelah itu kami posting. Juga karya kami masing2, setelah selesai kami posting ----- ternyata selama event PARADOKS digelar, memang Kompasiana menjadi lelet, hihihi..... karena semua Kompasianer berloma untuk mem-posting dongeng mereka ----- dan setelah itu kami berlomba untuk mencari postingan teman2 Kompasianer untuk berkomentar tentand dongeng mereka.

Yang paling luar biasa, dan aku juga merasakan sendiri, bahwa dengan adanya event ini, menjadikan keterikatan antara satu Kompasianer dengan yg lain, bahu membahu untuk melahirkan sebuah karya yg disebut dongeng, menjadi sebuah 'lagu merdu' untuk anak2 kita. Dengan konsep 'berbagi' dalam pelayanan dan kasih antar sesama ( Kompasianer ), membuat kita merasa menjadi satu dalam kebersamaan.

[caption id="attachment_110312" align="aligncenter" width="658" caption="(dari Afandi Sido)"][/caption]

'Lagu merdu' untuk PARADOKS bagi anak2 Indonesia .....

Koordinator PARADOKS dengan ramah dan terbuka, menunjukkan diri sebagai seorang Kompasianer yang sangat aktif dan meluapkan perasaannya dengan mengayomi kita semua. Dan beliau selalu turun tangan untuk membantu dan mendukung semua dongeng yang masuk, sehingga Kompasiana diserbu dongeng dari seluruh Indonesia .....

Sejak dimulainya event ini, koordinator membuka grup Facebook untuk berkomunikasi antar Kompasianer. Mereka saling membantu, saling ledek bahkan saling curhat dengan suasana keakraban. Seribg hingga pagi, kami bersenda gurau sambil melihat, mencermati dan sambil mendukung kita semua.

Keinginan idealis ini menjadi 'lagu merdu' untuk aak2 Indonesia, dimana sekarang anak2 dijejali film2 atau sinetron2 sampah, karena sedikit sekali film untuk mereka. Seperti Laskar Pelangi yg merebut perhatian anak2 ABG seumur anak2ku, aku sangat ingin dan mencari konsep2 seperti PARADOKS ini. Dan PARADOKS benar2 membuat impian beberapa dari kita tercapai .....

Tetapi, apakah kita puas dengan event ini??? Tidak, sama sekali tidak !!!!! Berbekal itu, beberapa Kompasianer berkumpul di suatu tempat untuk berdiskusi 'mau dibawa kemana event pasca PARADOKS ini', karena sayang bila tidak dilanjutkan lagi, buat apa dongebg2 yg sudah ada? Apakah masyarakat dan anak2 mengetahuinya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun