Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Semangat PARADOKS: 'Kebangkitan' Generasi Muda dan Anak-anak Indonesia

18 Mei 2011   07:21 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:31 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

By Christie Damayanti

Hari Kebangkitan Nasional tinggal beberapa hari lagi. Aku sih tidak akan mengulas tentang itu, karena pasti sudah banyak yg mengulasnya. Yang aku ingin ceritakan, bahwa anak2 Indonesia sudah akan 'bangkit' seiring dengan sahabat2 Kompasianer yang terus berinovasi dengan wadah untuk anak2 Indonesia .....

Pasca event PARADOKS dan launching web 'Dongeng Anak Nusantara' ( DAN ), bertambah banyaklah Kompasianer yang membuat dongeng2 untuk anak2. Ada yg ( mungkin ) belum tahu tetang web DAN sehingga tetap masuk ke Kompasiana, tetapi ada pula yg menulis lewat grup Facebook atau langsung ke web DAN. Itu semua sama saja. Karena, dengan adanya Kompasianalah, proyek idealis DAN bisa terlaksana.

Lebih jauh lagi, dengan adanya proyek DAN ini, merupakan 'kebangkitan' generasi muda dan anak2 Indonesia.

Mengapa aku menyebutnya demikian? Coba kita amati, tentang issue menarik di Kompasiana :

Pertama kali aku mengenal Kompasiana dan mulai menulis, bulan November 2010, diperkenalkan salah seorang sahabatku, seorang wartawan Kompas.com yang ingin aku lebih bisa mengekspresikan diriku dimasa2 sulit setelah sakitku. Dan setiap hari aku menulis, bukan untuk mencari pembaca, tetapi aku menulis untuk terapi otakku setelah aku stroke yang berat. Setiap saat, aku membuka Kompasiana untuk meihat dan membaca perkembangan tulisan2 Kompasianers. Dan aku bisa mengatakan, bahwa banyak Kompasianer 'mencari' pembaca, bukan untuk menulis, mengaktualisasi diri .....

Banyak Kompasianer merekayasa untuk 'ter', untuk bisa dibaca banyak orang, walau belum tentu tulisannya bisa membuat banyak orang mendapat masukkan. Tetapi, saat ada beberapa Kompasianer yang ingin membuat event untuk anak Indonesia, aku sangat tertarik. Mengajak salah satu Kompasianer, kami membuat kolaborasi dongeng. Dan ternyata even PARADOKS menjadi buah bibir di Kompasiana. Dan itu juga seiring dengan komentar2 'miring'. Tetapi semua tetap jalan dengan mulus sampai saat ini.

Kemudian, saat PARADOKS, ternyata banyak anak2 ( paling tidak anak2ku ) mengatakan bahwa, "Ma, dongengnya bagus2 yaaaa. Aku suka banget, apa lagi yang tentang binatang2". Ya, seiring waktu event ini, anak2ku mencari2 dongeng di Kompasiana dan mereka sudah mengerti tentang event ini ( oya, anakku Denni 15 tahun dan Micehelle 12 tahun ). Mereka selalu mencari di 'home' Kompasiana, ketika mereka sudah selesai membaca suatu dongeng. Aku sedikit membuat 'riset' tentang mereka. Bahwa, anak2ku dimana mulai ABG, ternyata tetap menyukai dongeng tentang fable, serta pertemanan antara manusia dengan binatang. Dan juga, mereka menyukai dongeng modern tentang futuristik.

[caption id="attachment_110355" align="aligncenter" width="585" caption="ketoprakjawa.blogspot"][/caption]

Orang tua yang mau saling mencintai dan membuka diri dan hati, bisa membuat anak2 damai dan akan berdampak untuk masa depan mereka .....

Ditambah dengan ketika beberapa keponakan sepupu bermain ke rumahku dengan umur antar 4 tahun sampai 7 tahun, ternyata anak2 itu sangat suka dongeng yg disuguhkan melalui web DAN. Dengan menatap mata anak2 itu, aku bisa membayangkan bahwadi otaknya bergemuruh untuk bertanya2 apa yang sedang di ceritakan. Buat aku, momen itu sangat berharga, melihat tatapan anak2 kita untuk mendengarkan dan membaca cerita saat mereka diminta untuk duduk manis, disbanding bila mereka duduk menonton TV ...... karena dongeng2 di Kompasiana dan DAN lebih mengarah dengan 1 tujuan : melestarikan dongeng untuk anak Indonesia .....

Setelah melihat dan menyaksikan event PARADOKS dan gaungnya sampai sekarang, aku melihat bahwa Kompasianer yang biasanya mencari pembaca untuk yang 'ter', berganti haluan. Kolom 'ter' berpindah dengan Kompasianer2 baru yang dulu tidak / belum pernah di kolom tersebut. Sedangkan Kompasianer lama yang dulu selalu menduduki tempat 'ter', sekarang hanya sesekali .....

Aku tidak tahu, apakah 'riset'ku ini valid atau tidak, tetapi yg jelas, sekarang Kompasianer terlihat lebih 'sopan', walau ada issue baru yang muncul di Kompasiana, yaitu tentang 'copas'. Aahhhh ..... buat aku, dimana2 pasti ada masalah, juga di web DAN .....

Sebagian besar Kompasianer, ( menurutku ) terlihat adalah dibawah 50 tahun benar bukan? ), dimana itu merupakan semangat generasi muda. Yang jelas, koordinator PARADOKS masih muda2 ( hihihi ..... ). Inilah yang aku sebut : "Semangat PARADOKS, Kebangkitan Generasi Muda dan Anak2 Indonesia" ......

Untuk sahabat Kompasianer yang membuat dongeng anak2, sudah dipastikan membuat 'kebangkitan' untuk generasi muda, atau setidaknya di Kompasiana. Dan untuk anak2 pembaca web DAN, setidaknya anak2ku, mereka mulai mencari tahu ; Ada dongeng apa lagi yg terbaru? Ada dongeng apa lagi yg sudah dibuatkan audio-visualnya? Paling tidak, anak2ku sering bertanaya, " Mama, binatang2 itu mempunyai hati kan? Bisakah mereka saling menyayangi?". Dan aku mengatakan, bahwa, "Semua yang dikasihi Tuhan itu bisa saling menyayangi dan mereka ingin bahwa di dunia ini bisa saling menyayangi".

Jika kita membuat anak2 kita selalu berbahagia, pasti masa depan mereka lebih baik, karena dengan membawa kebahagiaan ke keluarga kita, selalu akan menimbulkan optimism bukan pesimisme untuk kehidupan mereka .....

Seperti 'Lagu Merdu' untuk PARADOKS: Pelayanan Kasih untuk Anak Indonesia , bahwa PARADOKS merupakan 'lagu merdu', merupakan  'lagu surgawi' untuk anak2 Indonesia untuk mencapai kebahagiaan demi masa depan mereka ......

Aahhh ..... mungkin ini terlalu ekstrim, tentang hati manusia, tetapi yang aku ingin katakan, bahwa jika kita membuka hati kita untuk anak2 kita, tidak menutup kemungkinan bahwa generasi2 yg akan datang adalah Indonesia yang saling menyayangi untuk masa depan negara kita .....

Marilah mulai sekarang untuk membuka hati dan diri kita untuk kita semua dan anak2 kita, untuk saling mendukung dan saling bahu membahu supaya Indonesia menempati tempat yang kokoh untuk negara dan bangsa yang berkompeten sebagai warga dunia .....

Salam kompak dan salam kasih PARADOKS ..... !!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun