Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Jangan Pernah Menyerah : Konsep Diri

10 April 2011   08:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:57 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

By Christie Damayanti

Sejak aku merasa Tuhan memberikan aku 'kesempatan kedua' ( lihat tulisanku Kesempatan Kedua : Tuhan 'Menghidupkan' Aku Lagi ), aku menjadi lebih terbuka untuk melihat banyak rencana Tuhan ada pada kita, semua manusia untuk saling melayani. Dulu sebelum aku sakit, mungkin aku tidak melihatnya, bahwa kita adalah menjadi bagian dari dunia untuk saling melayani.

Saling melayani itu bukan hari dengan materi dan pengetahuan saja ( lihat tulisanku Berapa banyak 'roti' yang ada padamu ( ku ) untuk Dibagikan ? ), tetapi kita juga bisa melayani  sesama dengan selalu terenyum dan membuka diri.

Tetapi, apabila kita sudah tidak berpengharapan lagi dalam hidupnya, apakah yg terjadi pada kita? 'Tidak berpengharapan lagi' itu bisa bermacam2, misalnya, mereka yang hanya mengejar kesenangan duniawi, atau mereka yang sudah merasa tidak dibutuhkan lagi atau sakit berat dan secara medis hidupnya tidak lama lagi.

Aku tidak akan membicarakan orang2 yg 'merasa' tidak berpengharapan lagi karena mengejar kesenangan duniawi, tetapi aku ingin berkesaksian bahwa hidup kita  - orang2 yg merasa tidak berpengharapan lagi karena sakit - ditentukan Tuhan. Walau secara medis, dokter sudah 'meramalkan' segera meninggal, tetapi kita tetap berpegang teguh bahwa Tuhanlah yg akan menentukan hidup matinya kita.

Stephen William Hawking, lahir di Oxfort Inggris 8 Januari 1942, , adalah seorang ahli fisika teoretis. Ia adalah seorang professor dalam bidang matematika dari Universitas Cambridge. Ia dikenal akan sumbangannya di bidang fisika quantum, terutama karena teori-teorinya mengenai teori kosmologi, grafitasi quantum dan radiasi Hawking. Buku-buku dan penampilan publiknya menjadikan ia sebagai seorang selebritis akademik dan teoretikus fisika yang termasyhur di dunia.

Stephen Hawking menderita penyakit motor neuron, disebut 'amyotrophic lateral sclerosis ( ALS ), panyakit langka, salah satu menyerang saraf yg ada di otaknya, sehingga bermacam2 masalah menjadi 'tamu' di tubuh dan kehidupannya. Tubuhnya kecil, bungkuk, tulang punggungnya bengkok dan sebagainya. Penyakit ini menyerang waktu dia berumur 21 tahun dan waktu itu, secara medis dotek angkat tangan dan 'meramalkan' hidupnya tidak lebih panjang dari 1 tahun. Tetapi, lihatlah ..... dia menjadi salah satu professor terkenal di dunia dengan teori2nya dibidang matematika.

Lihatlah ..... Tuhan yang merencakan hidup kita. Walau dokter2 sudah 'meramalkan' bahwa umur kita tinggal sebentar lagi, TETAPI JANGAN PERNAH KITA MENYERAH .....

Ini adalah contoh 'bombastis' untuk ku, walau tetap bisa terjadi karena Tuhan yang mau itu terjadi. Lalu, bagaimana supaya kita jatuh kepada 'tidak berpengharapan?' atau dengan kata lain, 'bagaimana supaya kita TIDAK jatuh kepada keputuasaan?'

Contoh realnya adalah : aku. Keadaanku tidak lebih baik dengan kebanyakan orang yg mengalami cacat stroke. Sejak pertama kali aku stroke, aku tahu, bahwa aku akan 'tidak sama lagi dengan aku yg dulu sebelum aku stroke'. Walau aku percaya, bahwa Tuhan akan menyembuhkanku. Dan aku tahu, bahwa untuk mengikut Tuhan adalah tidak mudah walau juga bukan tidak bisa.

Keadaanku yg seperti sekarang ini, jika aku putus asa, aku tidak akan kemana2. Aku hanya duduk diam karena aku 'cacat' dan malu bertemu dengan banyak orang. Tetapi aku harus bangun dan bangkit serta berusaha untuk sembuh!

Waaktu Tuhan tidak sama dengan waktu kita. Dengan kita yakin bahwa Tuhan selalu bersama kita, kita akan bisa bangkit untuk mencari jalan menjadi lebih baik. Dengan berdoa, aku merasa lebih tekun, lebih kuat dan lebih semangat. Dengan doa dari seluruh keluarga, saudara serta sahabat, dan tersenyum, aku yakin bisa lebih membuka diri untuk menyambut tangan Tuhan dalam hidupku .....

Semangat hidup serta percaya diri adalah modal kita untuk berbuat karya nyata untuk sesama dan dunia. Tubuh serta usia dan sakit penyakit, bisa menggerogoti kita semua, tetapi 'semangat' tidak bisa / tidak boleh habis. Semangat kita ditunjukkan dalam semangat pelayanan untuk sesama dan Tuhan .....

Semangat pelayanan kita harus selalu lebih baik. Kita beranggung jawab untuk diri sendiri. Pengharapan diri, merupakan semangat saling melayani. Berkarya untuk melakukan sesuatu yang terbaik untuk Tuhan dan sesama serta kita semua .....

"Serahkanlah segala kekuatiranku kepada NYA sebab IA yang memelihara kamu" adalah janji Tuhan untuk hidup kita.

Tuhan menerima aku apa adanya

Tuhan memulihkan hidupku

Yang terbaik yang ada padaku,

Kupersembahkan kepada Mu

Tuhan tidak melihat tubuh, rupa dan harta

Tetapi Tuhan melihat hati

..................

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun