By Christie Damayanti
Aku memang penyayang binatang. Dimana2 aku selalu memperhatikan binatang, apa lagi binatang2 khas di daerah itu. Sewaktu aku tinggal di Perth, aku 'menemukan' seekor angsa hitam. Agak aneh, karena aku belum pernah tahu bahwa angsa hitam itu ada. Aku pikir, 'itu hanya perkecualian'. Tetapi setelah aku mencari di peroustakaan di kampusku, ternyata angsa hitam itu memang hewan khas Australia, seperti Koala, Kangguru, Platypus, Wombat, Emu dan sebagainya. Dan sejak itu pula aku membua riset kecil2an tentang angsa hitam Australia.
Black Swan, atau angsa hitam, itu secantik saudaranya, angsa putih. Ditemukan di tahun 1697 ketika Willem de Vlamingh berekspedisi menjelajahi Swan River di Australia Bara. Angsa hitam merupakan burung air yg berkembangbiak di Australia Barat sampai ke New Zealand. Bulunya berwarna hitam dan sedikit kemerah2an di paruhnya. Di Australia mereka hidup nomeden dengan pola migrasi tidak menentu tergantung pada kondisi iklim.
Sering sepulang aku kuliah, aku bediam diri di Lake Monger untuk mengamati angsa2 hitam ini, dan setelah beberapa hari, beberapa angsa hitam ini bisa 'mengenaliku'. Jika aku datang, beberapa dari mereka mnyambutku ..... sungguh, aku merasa 'diterima' di keluarga mereka. Apalagi bila aku membawa roti. Dengan takut2, pertama kali aku 'minta' mereka untuk mengambil roti2 itu dari tanganku ..... wah, agak ngeri, karena dulu aku pernah di 'sosor soang' ..... Tetapi lama kelamaan, aku mulai terbiasa dan juga mereka mulai tambah terbiasa .....
Aku dan angsa2 hitamku, selalu 'menyerbu'ku untuk meminta makanan dariku. Tidak banyak yg member mereka makan, tetapi aku selalu membawa roti untuk mereka .....
Mulailah aku mencari2 kesempatan untuk membawa 'keluargaku' ( dulu aku kost di Daniella, dengan orang tua angkatku, keluarga Aussie berasal dari Athena, dengan 2 cewek sahabatku dari Thailand dan 1 orang anak kost, Budi juga di Indonesia ) untuk becanda dengan angsa2 hitamku. Mereka memang tidak suka binatang, tetapi tidak ada salahnya kan, kita becanda bersama ?
Dan ternyata Lake Monger mempunyai fasilitas BBQ ! Wahhhh, aku mulai menyusun rencana di kepalaku untuk membawa mereka ber-BBQ ria sambil member makan angsa2 hitamku .....
Meja BBQ itu ada beberapa untuk beberapa keluarga. Suatu pagi setelah pulang dari Gereja, kami kesana, dengan membawa peralatan 'perang' dan beberapa daging, sosis, udang, juga membawa roti, sayur2an dan buah2an. Berlima kami memdirikan lingkungan kami sendiri, dengan menata piring2 dan semua peralatan makam di atas tikar dan rerumputan yg sejuk dan dingin serta lembut itu. Kami mulai membakar makanan2 kami di meja BBQ.
Aku dengan Con dan Carol orang tua angkatku dan Romanee, sahabatku dari Thailand, ber-BBQ membuat hotdog, sebelum angsa2 hitamku mulai 'menyerangku' .....
Setelah makan bersama, kami menuju tepi sungai 'Swan River' untuk membawa roti2 buat angsa2 hitamku.
Kami member makan angsa2 hitamku ditemani dengan bapak angkatku, Con Michilidis. Angsa2 hitamku selalu menyerbuku intuk meminta makan. Romanee tidak mau member makan karena takut. Memang, bila tidak biasa, mereka agak menakutkan, apalagi, paruhnya memang cepat mengambil makanan di tangan kita. Tetapi ini menyenangkan sekali .....
Biasanya, jika membbawa roti, burung2 camar pun sring mengikutinya. Mereka tidak saling serobot. Mereka selalu makan bersama, dan kami juga membawakan roti2 untuk camar2 tersebut. Dengan pemandangan yg indah, ber-piknik dengan keluarga dan hewan2 yg saling menyanyai, kita seperti di surga ..... nyaman dan damai sekali .....
Risetku memang kecil2an. Juga waktu seekor angsa hitamku membuat sarang, aku benar2 mengamati dengan serius, untuk melihat anak2nya menetas. Dia membuat sarang di atas air, di sungai Swan River. Berminggu2 aku minggu, tetapi sayang sekali, aku tidak tahu kapan menetasnya, tetapi yg jelas anak2nya sudah bisa berenang .....
Sarang seekor angsa hitamku diatas air dan anak2 angsa hitamku, yg aku terkejut bahwa ternyata anak angsa hitam berwarna putih ..... Duhhhh, cantik2 sekali, bukan .....???
Bulu2 anak2 angsa hitam ini berwarna putih sedikit kelabu dan bercahaya, indah sekali. Mereka selalu mengikuti induknya. Dan karena aku bersahabat denganya, anak2nya juga tidak takut denganku.
Bermingu2, anak2 angsa hitamku mulai besar dan tetap mengikuti induknya. Aku tidak tahu, kapan bulu2 putihnya berubah. Karena aku mulai sibuk unuk menghadapi ujian semesteran. Sayang sekali .....
Ini adalah salah satu anak angsa hitamku yang belum berubah warna. Sekarang memang mulai berwarna sedikit kehitam2an, aku menyebutnya 'my Silver Swan' ..... memang warnanya seperti silver, cantik sekali ...... luv it ..... !!!!!
Dan ini adalah salah satu anak angsa hitamku setelah dewasa, tetap penurut dan selalu mengikuti aku jika aku ke 'rumahnya' .....
Setelah ber-BBQ pertama, kami sering sekali ke Lake Monger, dan orang tua angkatku mulai menyayangi angsa2 hitamku. Sepulang kuliah, sering mereka membawakan roti untuk angsa2 hitamku. Menyenangkan mempunyai keluarga yang saling sayang menyayangi, walau hanya keluarga angkat. Jika mereka menyayangi angsa2 hitamku, bukankah mereka menyayangiku juga, bukan ??? Puji Tuhan .....
Berkali2 kami becanda dengan keluarga angsa2 hitamku. Beberapa kali kami ber-BBQ di Lake Monger, tetapi lebih sering hanya berjalan2 yg diikuti keluarga angsa2 hitamku, dan member makan mereka. Lake Monger hanya kira2 sejauh 15 menit dari rumahku dan kira2 sejauh 30 menit dari kampusku mengendarai bus kota.
Aku dengan keluarga anga hitamku dan anak2nya, di waktu yang lain.
Begitu hari2 terakhir tiba untuk aku pulang ke Jakarta, sungguh, keluarga angsa hitamku dapat 'merasakan' kesedihan yg sama. Mereka tidak mau makan seperti biasa. Mereka duduk di rumputan ditempat aku selalu duduk. Dan hari terakhir aku ke Lake Monger, salah satu si anak angsa hitamku yg sudah dewasa, mati .....
Aku menguburkannya dengan dibantu Con, di tempat penguburan hewan. Ya Tuhan, malam itu, untuk pertama kalinya aku di Perth sejak aku datang, aku menangis dan pertama kali pula, aku tidak mau pulang ke Jakarta, untuk menemani keluarga angsa hitamku ...... but life must go on .....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H