Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mau Coba Begadang ala ‘Kuli Proyek’ ? Menyenangkan, lho …..

17 Januari 2011   16:03 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:28 589
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

By Christie Damayanti

Hmmm, sejak kuliah arsitek, aku memang sering begadang. Bukan begadang cuma asal ‘begadang’ tapi begadang mengerjakan tugas. Tugas2 studio itu memang berat. Sejak semester satu, ada studio perancangan 1 sampai 6, studio struktur 1 sampai 4, studio pemukiman 1 sampai 2, strudio kota 1 sampai 2, studio landscape, studio interior dan skripsi ….. bukan main !!! Kalau aku melihat tugas2 ini sekarang, aku pasti tidak mampu mengerjakannya ….. apalagi, dulu dalam 1 semester lebih dari 2 studio untuk aku bisa luls 4 tahun ….. Itu studionya saja, tugas2 lagi sama saja …. Rupa dasar, fisika bangunan, dll dll dll …..

Setelah lulus, begadang ternyata selalu ‘mengikutiku’ … Pertama kali bekerja, aku tetap begadang, eh … sebelum bekerja saja aku sering begadangpada saat kerja praktek di sebuah perusahaan konsultan arsitek. Buat desain, buat presentasi dan buat maket ….. aku merasa ‘inilah duniaku’ …..

[caption id="attachment_85191" align="aligncenter" width="300" caption="Gambar dari Google : www.kompas.com"][/caption]

Setelah 19 tahun menjadi seorang arsitek, ternyata memang aku senag sekali, walau selalu begadang dan benar2 ‘bekerja keras’ membuat desain, presentasi, budgeting, dan kadang2 membuat maket. Sejak lulus kuliah, aku bekerja berpidah beberapa kali di perusahaan besar, di industry konstruksi. Aku pernah bekerja di kontraktor, konsutan dan terakhir di beberapa pengembang. Selain itu, aku memiliki beberapa proyek kecil ( biasanya interior atau rumah 2 lantai ), diluar pekerjaan. Itulah pekerjaanku untuk masa depanku bersama kedua anakku.

Orang2 proyek seperti aku, ‘deadline’ proyek adalah momok yg sedikit menakutkan. Apalagi, bila ‘deadline’ itu sudah ‘disebarkan’ di media ….. wah, kami benar2 mati2an untuk menyelesaikannya ! Hampir 24 jam di proyek, 7 hari seminggu. Biasanya, kita begadang 1 sampai 2 minggu sebelum ‘deadline’. Jam kerja biasa, aku lalui dari jam 9 pagi sampai jam 6 sore. Aku bisa hanya 1 jam di mejaku, dan selebihnya aku benar2 berpeluh di proyek. Biasanya, jam 6 istirahat, becanda dengan teman atau pekerja2 proyek dan jam 8 mulai lagi. Jika malam karena tidak panas dan kadang2 anginnya dingin, tidak terasa kami bekerja sampai pagi . Pernah / sering kami bekerja benar2 sampai diatas jam 4 pagi. Itu waktu proyekku ( sebuah mal harus buka dan sudah ditunggu oleh banyak orang ).

[caption id="attachment_85199" align="aligncenter" width="150" caption="Aku di proyek di atas jam 1 pagi ....."]

1295278807515435679
1295278807515435679
[/caption]

Waktu itu aku bertanggung jawab tentang urusan lampu. Banyak lampu harus di import. Dan sering telat untuk sampai ke proyek. Terburu2, sehingga sering ‘workmanshipnya’ terlupakan. Sebagai arsitek proyek, aku harus mem – supervise – kan supaya semua orang puas dengan hasil kerja tim kita. Apalagi, kami bekerja sebagai ‘owner’, dimana – terlebih aku, seorang arsitek – rasa 'sense of belongingku' harus tinggi ….. :)

Beberapa hari sebelum proyekku harus selesai, banyak lampu ( ratusan ) belum dipasang. Lalu bagaimana? Terpaksa waktu itu,aku bersama tim dan kontraktor, bahkan konsultan ( konsultan tidak melakukan pekerjaanini, konsultan hanya membantu kita sebagai owner mendesain pencahayaan dan kebutuhan lampu ) memasang lampu sendiri ….. Mengambil lampu2 di gudang, mendorong2 ‘mobile schafolding’, naik turun memasang lampu, sampai selesai.

Jam-jam seperti itu benar2 aku merasakan pekerjaanku angat menyenangkan ! Sambil becanda dengan semua teman ( aku menganggap semua adalah temanku ), kami bekerja. Sangat menyenangkan ….. Biasanya, ada orang yg membelikan makanan ( nasi goring atau bakmi goreng, kan semua sdh tutup …. Ini bakmi tek-tek ). Lalu kami makan bersama2 di proyek, dengan badan basah dan duduk ditengah2 debu ….. ( jangan lupa, aku seorang perempuan lho ).

Meeting2 proyek bila rutin dan ada si bos, di kantor. Tetapi meeting yg sebenarnya adalah dilapang. Membawa gambar2 dilapangan, duduk di proyek yg berdebu, langsung terjun ke pokok permasalahan atau langsung ke lokasi dengan membawa kamera, lalu bisa kiri ke konsultan atau bos melalui Blackberry sehingga langsung ada solusi dan langsung diputuskan …..

[caption id="attachment_85187" align="aligncenter" width="300" caption="Aku dengan tim ku "]

12952769981382507742
12952769981382507742
[/caption]

[caption id="attachment_85188" align="aligncenter" width="300" caption="Aku meeting proyek di kantor dengan bos"]

12952771031727750107
12952771031727750107
[/caption]

Kadang2 kita bisa tertidur di tengah2 proyek berdebu, saking capenya ….. teman2 yg lain sering saling mengganggu, bisa sampai berteriak2 di tengah2 pekerja2 bangunan ….. Walau capai, kami sering memanfaatkan kesempatan ini untuk berfoto2 … narsisssss, kapan lagi kita ada di tengah2 ‘hutan belantara proyek?’

Jika aku sedang menggarap pekerjaan kecil2ku diluar pekerjaanku, itu lebih kerja keras lagi. Pernah aku mendesain dan membangun unit apartemen di Kelapa Gading dan haru selesai tanggal 3 Januari. Bisa dibayangkan kan? Malam tahun baru, aku bekerja sendiri! Hanya ditemani 1 tukang yg sudah ikut aku sejak 15 tahun lalu ….. anak2ku sudah tahu, bahwa mamanya harus bekerja keras untuk membiayai mereka …..

Aku memang seorang perempuan yg bekerja ditengah2 laki laki. Tapi sejak aku luls kuliah dan memutuskan untuk menjadi seorang arsitek proyek, aku sadar bawa aku harus bisa menjaga diri. Puji TUHAN, aku dikaruniakan untuk bisa berteman dengan semua orang. Dari bos2besar sampai pekerja kasar proyek, dan aku mempunyai banyak teman. Walau aku perempuan sendiri, banyak teman yg ‘melindungi’ aku.

Sewaktu aku dan timku harus menyelesaikan proyek besar dalam waktu 2 bulan, aku benar2 tidak ‘tidur’ 2 minngu! Bos ku sering datang diatas jam 2 pagi, dan kita harus menjelaskan detail2 pekerjaan itu karena proyek ini memang prestisius. Waktu itu seelah hampir 1 minggu tidak ‘tidur’, aku capai sekali. Setelah jam kantor, istirahat, mulai bekerja lagi di proyek sampai jam 1 pagi, lalu ke mejaku, untuk sedikit ‘tidur’ ( tidur di kursi berjejer2 ) dan bangun lagi jika bosku datang.

Bila aku sedang mengerjakan pekerjaan interior, itu lebih menyenangkan ….. Misalnya, mengerjakan show unit atau unit apartemen. Perna aku belanja seharian untuk ‘mengisi’ dekorasi show unit, seperti pot bunga, barang2 peralatan dapur, toiletteries dan lainya, setelah itu aku menghiasnya sendiri ! Malam2 aku sendiri mengerjakannya ; melipat selimut, bed cover, menyusun piring2, mendesain posisi barang2 di toilet ( sabun, shampoo, dll ) dan menyemprotkan wangi2an bahkan melipat baj2 yg harus di pajang di show unit ….

[caption id="attachment_85189" align="aligncenter" width="300" caption="Show unit : sebuah unit apartemen "]

1295277404386795335
1295277404386795335
[/caption]
1295277518973490197
1295277518973490197

Sesuatu pernah terjadi, waktu aku sedang meeting di suatu proyek apartemen. Biasanya, aku memakai baju pekerja proyek : celana jeans, kaos dengan sepatu kets / proyek. Tetapi waktu itu, karena aku mau meeting dengan bos, aku memakai celana panjang dengan blazer dan sepatu sedikit tinggi. Biasanya aku cuek waktu pekerja diatas aku dan tidak memperdulikan barang2 di dekat aku ( aku selalu pakai topi proyek / helm ). Tetapi waktu itu karena aku jarang memakai baju seperti itu, gerakku agak kaku.

Nah, waktu itu aku lagi ditangga ( ruang meeting di atas dan tempai itu belum jadi, dan lantai masih ‘dibungkus’ dengan plastic biru ). Diatasku ada pekerja. Aku tidak pakai helm, jadi aku berjalan sambil melihat keatas. Tiba2 aku ‘terpelanting’ dan ….. jatuh !! Aku berteriak dan pekerja2 itu menolongku. Ternyata kakiku patah !!! Sampai harus memanggil tukang urut di belakang proyek sebelum dibawa ke rumah sakit. Duh ….. kakiku patah di dua tempat dan aku 1 bulan tidak bekerja karena kakiku bengkak. Aku memakai kursi roda selama 6 bulan dan memakai ‘kruk’ 6 bulan juga karena aku tidak mau dioperasi. Dan setelah mulai memakai ‘kruk’, aku sudah mulai ke lapangan lagi …..

Banyak sekali pengalaman2ku sabagai pekerja lapangan. Tetapi semua benar2 aku resapi bahwa ‘inilah pekerjaanku yg aku ingini dan aku mencintai pekerjaanku’.

Pokoknya, sangat menyenangkan …..

Salam dariku …..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun