Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

'Generasi yang Hilang?' Apa Itu?

19 Februari 2014   20:33 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:40 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada apa dengan warga Jakarta? Ada apa dengan pemikirannya? Sebuah pemikiran yang ( maaf ) 'cupet', egois dan seperti tidak berpendidikan!

***

Bicara tentang masyarakat kita Indonesia, aku sering berkata di banyak tulisan2ku tentang 'generasi yang hilang'. Ya, indonesia kehilangan 1 atau 2 generasi dimana jika tidak diperbaiki, semakin banyak generasi2 Indonesia yang hilang dan tidak akan terselamatkan!

Contoh yang jelas dan berada di kehidupanku tentang 'generasi yang hilang' :

Tahun 1982, aku dan adik2ku serta orang tuaku keliling Asia. Yang aku benar2 'menusuk' hatiku adalah ketika kita tinggal beberapa hari di Bangkok, Thailand. Thailand adalah salah satu negara Asia, sama dengan Indonesia, Singapore, Malaysia, Brunei, Laos, dan sebagainya. Konsep hidupnya hampir sama, kemerdekaannya pun hampir sama. Ya, negara2 Asia mempunyai tahun kemerdekaan yang hampir sama, tidak ada yang berdeba sampai ratusan tahun.

Walau Thailand merupakan satu2nya negara Asia Tenggara yang tidak pernah dijajah oleh negara2 Eropa, tahun 1932 Thailand melakukan revolusi yang menyebabkan dimulainya monarki konstitusional. Keadaan Thailand dengan ragam budaya serta negaranya relatif hampir sama dengan Indonesia dan negara2 Asia lainnya.

Bangkok di tahun 1982 yang aku lihat sendiri, ternyata tidak seindah Jakarta, waktu itu. Suasanya sangat semrawut. Di jalan2 protokol, becak thailand dan sepeda motor serta semua kendaraan2 tradisional, berjubel di jalan2 protokol, sementara di Jakarta yang waktu itu memang masih mengijinkan becak di beberapa jalan protokol, pun tidak se-semrawut di Bangkok! Aku ingat betul!

Di Bangkok waktu itu, ada keluarga tanteku dengan 3 putrinya bermukim karena oom ku sedang menempuh pendidikannya. Sehingga semakin aku tahu bahwa disana hidup tidak sebaik di Jakarta.

Ok, tante dan oom ku adalah generasi pertama. Atau aku waktu itu adakah generasi pertama, tahun 1982. Bangkok seperti apa, Jakarta sudah lebih baik dibanding Bangkok ( aku selalu berbicara secara fisik kota, ya ).

Tahun 2000 aku melancong lagi ke Bangkok, dan apa yang aku lihat? Bangkok begitu banyak berubah! Tidak terlihat lagi Bangkok yang dulu semrawut.  Semuanya teratur dan Bangkok berubah menjadi kota yang cantik dan anggun, seperti Singapore.

Tahun ini, anak2ku sudah terlahir ke dunia, dan sudah aku ajak kesana. Sehingga, aku mengatakan bahwa sudah ada generasi ke-2, yang melihat Bangkok menjadi cantik, dan aku sudah menjadi generasi ke-2 yang melihat Bangkok berubah. Dan juga generasi ke-3 dari oom dan tanteku, yag melihat Bangkok berubah, dan Jakarta pun berubah, walau sangat tertinggal .....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun