Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Bahkan Makan Sendiri Pun Tidak Sanggup! Seperti Bayi Saja!

26 Februari 2014   16:27 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:27 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

By Christie Damayanti

[caption id="attachment_324773" align="aligncenter" width="354" caption="www.mumset.com"][/caption]

Ingat kan, cara makan anak kecil? Kalau bayi, mereka mungkin masih disuapi oleh mamanya atau susternya. Bila mereka sudah bisa duduk sendiri, biasanya mereka di dudukkan di meja kursi khusus untuk bayi, dan di temani oleh mama atau susternya. Makannya ada di mejanya. Kadang, bayi2 tersebut di pegangkan sendoknya dan sering mereka berusaha mengambil makanannya tetapi bukan hanya berusaha di masukkan ke mulutnya saja, tetapi sendok dan makanan tersebut, di buat permainan, dan semuanya kotor dan berantakan ......

Atau setelah mereka lebih besar, orang tua atau susternya pasti mengajarkan mandiri, salah satunya mengajarkan makan sendiri. Caranya sama seperti waktu mereka masih bayi. Dan semakin besar, mereka semakin mengerti bahwa makanan ya untuk di makan, bukan dibuat mainan.

Tetapi, mereka pun tidak gampang memasukkan makanan yang sudah diambil dengan susah payah di sendoknya, karena syaraf2 antara tangan dan otaknya, belum sempurna untuk terkoneksi dengan baik. Sehingga, makanan itu akan tumpah ketika sendok masuk arah mulutnya, tetapi melenceng. Dan terus demikian, sampai mereka berhasil untuk memasukkan makanannya ke dalam mulutnya.

Itu adalah pemandangan sehari2, ketika kita mempunyai anak2 dari bayi sampai mandiri. Mungkin sampai umur 2 tahun, kita mendidik dengan baik untuk mandiri dalam berkegiatan manusia umum. Makan, mandi, dan sebagainya. 'Golden Periode' merupakan tahun2 pertama kita harus mendidik anak2 kita untuk bisa tumbuh dan berkembang dengan baik, secara fisik dan mentalnya. Karena tahun2 itu syaraf2 mereka belum terkoneksi dengan baik, dan mereka bisa 'dimasuki' didikan yang terbaik untuk masa depan mereka.

Bagaimana hubungannya dengan aku?

Sebagai insan pasca stroke 4 tahun lebih, yang lalu, Aku meerupakan seorang yang sama dengan anak2 di 'Golden Periode'. Aku diserang stroke, dan otakku cacat serta syaraf2 otakku TIDAK TERKONEKSI dengan baik pada tubuh sebelah kananku. Kata sih, aku cacat tetapi sementara karena syaraf2 otak itu tetap akan 'recovery' sekitar 0,01 milimeter per-hari. Itu artinya, berapa lama ujung2 jari tangan dan kakiku akan 'sembuh', jika jarak antara ujung jari tangan dan kakiku berada sekita 1 sampai 1,5 meter dari otakku?

'Golden Periode' untuk insan pasca stroke adalah 1 sampai 6 jam, untuk otak bisa recovery dengan baik. Puji Tuhan, aku ditolong dengan sangat cepat. Hanya ½ jam saja ketika dalam 4 menit saja pertolongan 911 masuk ke kamar hotelku dan membawaku ke rumah sakit terdekat dari hotel dan memeriksa serta memberi obat hanta sekitar 15 menit saja. Tetapi pun, otak kiriku sudah terlanjur terendam darah sekitar 20%.

Ok, abaikan saja. Karena semuanya adalah rencana Tuhan. Jika sembuh, aku sangat bahagia. Tetapi jika tetap cacat seperti ini pun, aku juga sudah sangat bersyukur!

Yang aku ingin ceritakan dan berhubungan dengan keadaanku dan anak kecil yang sedang belajar makan .....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun