Aku sendiri adalah hanya seorang perempuan kecil, dan sekarang merupakan bagian dari masyarakat disabled, tetapi masih mempunyai mimpi2 yang sama. Aku tetap berjuang untuk penghidupanku, dan mempertahankan alur dalam bersosialisasi di semua lapisan masyarakt secara inklusi. Seperti dalam cerita hidupku di tulisanku Dua Kali Titik Balik Hidupku, Menjadi 360 Derajat.
Untukku, walau aku tergolong 'muda' dalam komunitas IPS dan pernah mempunyai 'segalanya' sebelum terserang stroke, tetapi ternyata itulah titik balik hidupku. Dan Tuhan membentuk hidupku serta terus merendanya dalam rencana NYA. Sehingga, apapun yang terjadi, seburuk2nya pun hidupku, aku percaya ini adalah rencana Tuhan dan itulah yang terbaik untukku. Sehingga, aku tetap berusaha untuk mengikut Tuhan, melayani NYA, lewat sesama, termasuk komunitas disabled. Dan aku yakin dan percaya, aku bisa menjadi salah satu kepanjangan tangan Tuhan untuk terus berkarya .....
Salam inklusi dan Tuhan berkati!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H