Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

'SMS Sampah!' Sampah Lagi, Sampah Lagi

6 Maret 2014   19:02 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:10 1544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

By Christie Damayanti

[caption id="attachment_326164" align="aligncenter" width="543" caption="www.memobee.com"][/caption]

Beneran deh! Sangat menyebalkan! Entah dari mana orang2 itu tahu nama pemilik nomor telpon dengan menyebutkan nya di setiap sms2 nya. Atau juga memang mereka tidak 'pilih kasih', sma ke semua nomor.

Jujur, untukku sangat menyebalkan. Setiap saat ( bukan hanya setiap hari lho ), ada sms sampah seperti ini. Ketika kita menunggu sms yang penting berhubungan dengan pekerjaan kita, yang kita dapatkan bombardir sms2 sampah! Apalagi jika sms itu adalah 'mati-hidup'nya pekerjaan kita .....

Apa yang selalu di sms kan sebagai sms sampah ini ?

1.       Pertama, tentang pinjaman tanpa bunga dari perusahaan finance, atau seakan2 mereka sebagai pegawai bank tertentu untuk menawarkan jasa peminjaman uang dari kartu kredit. Atau juga, menawarkan jasa untuk penutupan kartu kredit bermasalah! Seperti yang aku tuliskan "Fasilitas Pnjaman 250 Juta ....." : Sebuah Fenomena yang Menyebalkan!

2.       Kedua, tentang penjualan gadget yang mahal2 tetapi dijual murah! Aku tidak tahu, apakah ini barang curian dan mereka penadahnya? Atau barang2 i-legal? Entah lah!

3.       Ketiga, tentang penawaran jasa 'esek2', siap terima telpon kapanku dan bahkan siap datang kemanapun! Astaga! Lihat tulisanku [Salah SMS?] "Sayang, Butuh Teman untuk Happy nih....."

4.       Keempat, adalah jelas2 penipuan! Seakan2 menang undian dan ini sering terjadi korban. Karena jika kita baca atau dengar 'menang', mungkin otak kita sudah sangat terpengaruh sehingga tidak bisa di'sisipi' pengertian tentang sebuah kehati2an. Padahal semuanya jelas penipuan, seperti yang aku tuliskan di Penipuan di Dunia Maya yang Menggelikan!

Kalau jelas2 penipuan, aku langsung kirim sms itu ke 1717 polisi dan web nya yang kampungan itu ke Kominfo.

5.       Dan yang terkhir sekarang, adalah kampanye! Duh, jujur aku sanga terganggu! Kampanye2 untuk minta dukungan dan doanya untuk wakil dari partai2 dari daerah pilihan tertentu! Ini contohnya :

Mohon Doa & Dukungan,

Hj. ExxxxxxxxxxxH, BSc

Calon Wakil Rakyat DPR RI

PARTAI AMANAT NASIONAL (PAN)

Dapil 2 DKI JAKARTA

Ingat 9 April 2014:

COBLOS NOMOR URUT 5

6.       Eh, ada lain lagi, yang sering memakan korban. Yaitu tentang pengiriman pulsa mama atau transfer uang. Itu yang jelas2 banyak memakan korban. Sms sampah ini semakin gencar. Salah2 ini seperti 'menghipnotis', dan bikin sewot serta bisa2 kita benar2 salah transfer untuk mereka .....

Oya, aada pengalaman temanku. Suatu saat, dia memang diminta suaminya ( benar2 suaminya ) untuk transfer uang dalam besaran tertentu. Dia sudah hafal nomor rekening suaminya. Tetapi ada sms yang meminnta untuk mentarnsfer uang tapi bukan ke nomor rekening suaminya. Dan dia benar2 lengah!

Untung saja, ketika dia di depan mesin ATM, dia buka nomor rekeningnya yang di sms, dia benar2 langsung tersadar, bahwa dia sudah hampir tertipu! Untung belum sempat transfer karena ternyata nomor rekening penipu itu tidak bisa menerika uang, alias sudah di blokir! Puji Tuhan!

***

Pertama kali aku menerima sms seperti ini, aku diamkan saja, selalu aku delete. Masa bodoh. Tetapi lama2 aku tergelitik untuk sedikit mengamatinya. Ternyata, mereka secara periodik mengirimkan sms. Setidaknya, tiap minggu nomor yang sama. Aku sedikit riset dengan ini.

Misalnya, nomor itu aku beri tanda A, B, C dan sebagainya. Minggu lalu, pasti ada nomor2 itu dan tiap minggu juga ada. Dan setelah beberapa bulan, aku mulai sebal! Di nomor2 ku sih agak jarang tetapi di nomor papa almarhum yang masih aku simpan, tiap malam sepulang kantor, aku melihat belasan bahkan duapuluhan sms2 seperti itu.

Tetapi di salah satu nomorku ( dan hanya di nomor itu saja, bukan nomorku yang lain ), justru mereka sering menelponku! Jika begitu aku angkat dan "Halo", lalu mereka menyebutkan nama bank tertentu atau tentang pinjaman tertentu, aku langsung katakan,

"Maaf, saya tidak tertarik, terima kasih"

Tetapi aku pun pernah mengamati tentang telpon ini. Aku biarkan dia menerangkan caranya sampai puas tanpa aku berkata2. Lalu dia bertanya, apakah aku benar2 berminat?

Aku hanya menjawab dengan nada 'sombong' ( bukan sombong yang benar2 lhooo, karena kenyataannya aku tidak mempunyai uang banyak ),

"Mba, aku punya uang koq. Banyak sekali. Untuk apa aku meminjam uang? Apapun bisa aku beli ......"

..... hihihihi ...... lebayyyyyy ......

Tapi dia terus mencecarku dengan bunga rendah atau apapun untuk 'menjerat' aku ke dalam lingkaran hutang. Tidak tanggung tanggung, dia menawarkan pinjaman 100 juta tanpa agunan! Lah, apakah dia ga mikir, jika memang kita punya uang kan ga usah pinjam walau KATANYA bunga nya rendah, kan?

Aku tidak tahu, bagaimana dia mendapatkan pelanggan. Tetapi dengan sudah berbulan2 mengirimkan sms yang sama, apakah mereka memenuhi target dan berapa orang yang sebal seperti aku?

Kembali lagi tentang sms kampanye. Untuk ku sendiri, politik itu benar2 menyebalkan! Maaf, bagi yang memang berkecimpung dalam politik. Untukku, aku hanya ingin hidup dengan tenang dan melakukan apa yang aku suka, apa yang aku kerjakan sesuai dengan rencana Tuhan. Dan  TIDAK MENGGANGGU ORANG LAIN! Itu intinya!

Bagiku, sms sampah ini benar2 mengganggu! Sangat mengganggu! Apakah tidak ada cara untuk mensortir sms2 yang masuk? Seperti di mail, dengan spam?

Jika masa kampanye ini membuat sms kampanye menjadi marak, mungkin memang begitu. Tetapi sungguh, apakah mereka merasa baik2 saja, ketika kita menerima sms untuk berdoa dan mendukung seseorang, padahal kita tidak tahu dia apalagi mengenalnya? Tidak wajar, kan? Apakah kita benar2 akan mendukung dan mendoakannya? Aku yakin, tidak ada yang akan mendukung dan mendoakannya, KECUALI tim dan saudara mereka sendiri. Buang2 pulsa aja  .....

Yang harus di doakan adalah penyelenggaraan Pemilu itu sendiri. Bahkan kita memang harus mendoakan untuk pemimpin yang terbaik sesuai dengan rencana Tuhan .....

Btw ....., aku salah ya?

1394081961481687991
1394081961481687991

Profil | Tulisan Lainnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun