Begitu juga Jakarta ingin mewujudkan penataan ruang wilayah pesisir serta pulau2 kecil yang berkelanjutan, penurunan resiko bencana serta terciptanya budaya kepedulian antar warga Jakarta.
Penurunan resiko bencana pun sudah disisipkan pemda dalam pembangunan Jakarta, karena Jakarta sadar bahwa tidak gampang untuk 'memberantas' bencana, khususnya bencana banjir yang setiap saat melanda Jakarta. Bahkan bencana kebakaran pun mulai marak. Padahal kemarin sedang hujan dan banjir, kebakaranpun terjadi.
Karena apa?
Semuanya karena kita sendiri! Warga kota yng tidak peduli dengan keselamatannya sendiri serta ptugas2 pemda yang tidak tegas dalam menjalankan aturan2 yang sudah dibuatnya sendiri!
Contoh :
Baca di tulisanku Terpenjara di Rumah Sendiri
Aturan pemda tegas dalam mendesain rumah atau ruko atau bangunan2 yang lain. Tetapi pada kenyataannya, si pemilik bangunan tetap merasa berhak dalam desain dan pembangunannya. Tidak apa2 karena memang itu hak mereka, ASALKAN SESUAI DENGAN ATURAN2NYA, dimana sebenaarnya aturan2 itu adalah untuk pengamanan dan kenyamanan diri sendiri, bukan orang lain.
Dengan keegoisan pemilik bangunan, ternyata justru membahayakan diri dan keluarganya. Sehingga seringkali kebakaran hanya menjadi 'kambing hitam' dari sebuah keegoisan warga .....
Lagi, baca tulisanku Hidup di 'Bantaran Sungai', Apa Enaknya, Sih?
Pemda sudah berusaha untuk terus menngalokasi warga Jakarta yang tinggal di bantaran sungai. Tetapi mereka merasa 'sudah membayar pajak' dan 'membeli rumah' disana sehingga mereka berkeberatan pindah dari sana. Artinya, ketegasan aparat sangat dibutuhkan! Bukan kita tidak menghormati warga marjinal, tetapi ini mempunyai aturan dan aturan2 itu harus ditegakkan sehingga Jakarta bisa menjadi kota yang berwibawa!
Gampang? TIDAK! SANGAT TIDAK GAMPANG!