By Christie Damayanti
foto.news.vva.co.id
Sebelumnya :
Menuju 30% RTH [Dari Sekarang 11% Saja], Mungkinkah?
Jakarta harus mempunyai 30% ruang terbuka hijau ( RTH ) secara ideal, merupakan tantangan yang tak terhingga. Jelas sekali, untuk membuka tempat terbuka tidak gampang dan mahal sekali. Apalagi harga tanah memang selalu naik drastis seitap tahun. Walaupun tanah-tanah pemerintah yang sekarang banyak didiami oleh kaum urban marjinal, tidak gampang pemerintah untuk mengambil tanah itu. Jangan-jangan, pemerintah justru mendapat kecaman dari banyak orang, karena katanya 'tidak peduli kepada kaum papa' ...
Masalahnya bukan seperti itu. Tetapi cerita usang ini sampai ribuan bab, tidak mendapatkan titik temu. Seperi benang kusut. Berhubungan dengan arus urbanisasi, kaum pinggiran, lowongan pekerjaan, 'skill' atau keterampilan bahkan sampai berhubungan dengan tidak adanya tempat tinggal bagi mereka yang memang tidak mempunyai apapun. Selalu 'mentok' sampai sekarang.
Sekarang, pemda harus pintar-pintar mencari peluang, guna membangun area RTH 30% bagi Jakarta. Jika memang pemda belum bisa atau sangat terbatas dengan dana, fasilitas dan SDM yang bisa membangun RTH 30%, kita harus memikirkan sedemikian untuk membangun daerah 'bekas' mejadi RTH. Bekas apapun untuk sebuah daerh terbuka hijau. Tempat2 mungil dan terpencil di Jakarta, diolah dan dibangun untuk sebuah ruang terbuka hijau.
Salah satu cerita tentang RTH di banyak artikel-artikelku tentang Jakarta, aku ingin beberapa pokok catatan tentang ini. Coba di simak artikelku :
Tanah Pemakaman Tidak Harus Menyeramkan