b.     Padahal, di utara Jakarta banyak terdapat ribuan hektar reklamasi, sehingga air mengalirpun belum tentu masuk langsung ke laut.
c.      Relamasi2 tersebut sebenarnya harus dibarengi oleh hutan mangrove yang sehat, juga sungai2 Jakarta yang baik. Sehingga air mengalir bisa langsung masuk ke laut atau terserap oleh tanah Jakarta.
Sehingga, dataran Jakarta semakin ambles!
Adakah yang sadar tentang hal ini??? Atau tetap tidak peduli tentang lingkungan???
Beberapa kejadian di Jakarta tentang titik2 amblesnya Jakarta membuat salah satu bukti. Seperti misalnya, penurunan jembatan layang tol Jakarta beberapa tahun lalu. Atau amblesnya beberapa ruas jalan Jakarta dengan penurunan aspal sampai rusaknya jalan. Atau juga tentang amblesnya jalan tol Cipularang beberapa saat yang lalu, adalah salah satu bukti tentang amblesnya dataran Jakarta.
***
Penurunan dataran Jakarta ini, mau tidak mau harus terus diupayakan sehingga Jakarta yang sudah kian rusak dan terdesak, perlahan berubah. Memang tidak cepat. Membutuhkan puluhan tahun dalam penangannya. Tetapi jika pemda Jakarta semakin lama semakin 'lembek' dalam penanganan tentang tata tertib dan peraturan kehidupan kota, semua yang sudah diprediksi oleh ahli2 kota, akan terjadi ......
Misalnya dengan perbandingan tata ruang hijan Jakarta sejak tahun 1965 sampai tahun 2010 sesuai dengan foto diatas, pemda dan ahli2 perkotaan ( bahkan seluruh masyarakat ) harus benar2 'aware' dengan keadaan ini. Ketika-gampangan dengan banyak permasalahan, bukan menjadi sebauh 'penyerahan' dan pasrah dengan prediksi2 yang akan terjadi. Jika di jaman ini sudah menyerah, bagaimana Jakarta selanjutnya?
Bagi kita, warga Jakarta. Setidaknya, untuk diri sendiri, MULAI-LAH PEDULI DENGAN LINGKUNGAN! Itu saja! Tidak usah memikirkan tentang kota! Kita mulai peduli untuk diri sendiri. Misalnya :
a.      Buang sampah dengan baik