Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Apa yang Remaja Lakukan untuk 'Menjual Dirinya?'

31 Maret 2014   16:54 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:15 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

By Christie Damayanti

Sebelumnya :

Remaja Ikut Lomba Menuls Surat? Ga Salah?Jaman 'Modern' ini?

Musik Memang Menyentuh Kehidupan Remaja

Debat antar ke-9 juri nasional pada Lomba Menulis Surat Remaja tahun 2014 ini, dari minggu lalu ternyata tidak seberat tahun2 sebelumnya.

Ketika tahun 2012, memang kami sangat sulit untuk menentukan siapa yang menjadi juaranya. Karena waktu itu ada 2 remaja yang bisa menjadi juara pertama nasional, untuk bisa dibawa ke lomba internasional. Chris dan Ayu. Tetapi pilihan kami ternyata sesuai dengan rencana NYA, dan Chris pun sebagai juara pertama nasional serta menjadi juara harapan ke-3 internasional. Sebuah kebanggan tersendiri bagi Indonesia, dari putra terbaik Indonesia yang berasal dari sebuah gunung di Ambon Utara.

Tahun 2013 kami juga berdebat cukup dalam ketika memilih yang menjadi juara ke-1 nasional. Waktu itu ada seorang anak SD, yang menurutku cukup layak sebagai yang terbaik, juga dari beberapa juri. Tetapi secara aklamasi, juara pertama nasional diraih oleh seorang remaja SMP yang memang juga menulis dengan baik.

Dan sekarang, di tahun 2014 ini sepertinya dewan juri benar2 sepakat bahwa Lala lah yang menjadi juara nasional, karena ide dan kreatifitasnya yang sangat luar biasa!

Tidak ada perdebatan. Tidak ada ketidak-sesuaian. Dan kami tersenyum puas setelah mendapatkan juara nasional. Apalagi setelah kami memberikan pembekalan tentang tata bahasa dalam menulis surat ( dibawakan oleh Bp Sitanggang - dari Badan Bahasa, sebagai salah satu juri ) serta kreatifitas menulis ( dibawakan aku sebagai penulis lepas, juga sebagai salah satu juri ), terlihat peningkatan dalam menulis suratnya.

Lala ( atau Gabriella ) menjadi juara pertama nasional dan suratnya yang sudah berbahasa Inggris yang baik, akan dikirim ke tingkat internasional. Dan kami dewan juri, benaer2 yakin dengan ide dan kreatifitasnya ber'dialog' dengan pianonya tentang musik. Aku merasakan sebuah 'dunia baru' bagi seotang remaja yang mampu menginspirasi kami. Dunia khayal dan dunia anak2 serta remaja, memang menjanjikan 'fiksi' yang sesungguhnya bukanlah sebuah fiksi murni. Serta kepeduliannya kepada sesama, walau hanya dalam 'dunia khayalannya', juga mampu membuat ( setidaknya ) aku terpengarah.

Tidak ada ending bahagia. Kegalauan Lala tentang pianonya yang sekarang berada di London. Tetap ada setitik harapan baginya dan endingnya memang berupa harapan untuk Lala tetap semangat, sebagai bagian dari kepeduliannya lewat musik bagi sesama .....

***

Hari ke-2 penjurian minggu lalu, sudah mendapatkan 6 remaja finalis yang akan diundang ke Jakarta untuk 'ujian' lagi setelah mendapatkan pembekalan dari dewan juri, dari sekitar 900 buah surat yang mengikuti Lomba Menulis Surat Remaja tahun 2014 ini. Dari sejak menjadi juri tahun 2012 dan 2013 dan sekarang tahun 2014 pun, aku dan pak Saut Sitanggang, diminta untuk berbicara dalam rangka pembekalan bagi finalis.

Dewan Juri yang mulai menillai ke-6 surat yang masuk finalis, dengan kriteria2 yang sudah ditetapkan bersama.

Ke-6 finalis menyisihkan sekitar 900 surat. Dan semuanya bagus2 sehingga ketika kita harus menilainya dari 0 sampai 100, sangat sulit kita melakukannya. Sehingga ketika hasilnya di diskusikan, antara 6 finalis tersebut, perbedaannya tidak banyak. Minggu kemudian, aku yakin akan ada persaingan ketat antar mereka .....

Pak Saut Sitanggang  ( dari Badan Bahasa Kemen DikBud ) yang membekali finalis tentang tata bahasa indonesia untuk menulis surat

Aku yang pertama untuk membekali mereka dalam 'kreatifitas menulis, dan pak Saut membekali mereka dalam tata bahasa Indonesia untuk menulis surat. Dimana beliau memang ahlinya, sementara aku hanya sekedar 'penulis amatir' dadakan, tetapi aku ingin generai muda terus maju dan berkarya dalam masa depan mereka dan masa depan Indonesia.

13962331291120075998
13962331291120075998

Aku mendapat giliran pertama setelah makan siang, untuk memberikan pembekalan tentang 'kreatifitas menulis'. Bahwa menulis bukan hanya tulisan dan tata bahasanya saja, tetapi menulis lebih melihat dengan 'hati' untuk menghasilkan tulisan yang luar biasa!

Dibantu oleh panitia, latar belakangku adalah slide2 semua 'dunia mayaku' ( blog pribadi, blog Kompasiana, youtube dan web pribadi ) dan juga selalu menunjukkan buku2ku untuk memotivasi mereka, bahwa 'aku yang disabled pun bisa, yang sudah berumur, mengapa mereka yang sehat dan masih muda, tidak bisa?'

Seperti biasa, aku banyak berbicara tentang masa kecilku yang sudah mulai menulis surat kepada sahabat2 pena se Indonesia, dunia behkan mulai menulis surat kepada pembesar2 negar di seluruh dunia, sejak belajar bahasa Inggris sektar tahun 1979 sampai lulus SMA tahun 1988. Setelah itu, aku berhenti menulis surat, karena sibuk kuliah, bekerja, sampai menikah.

Setelah bercerai tahun 2007, dan Tuhan mengijinkan aku sakit, stroke yang berat, aku mulai memikirkan apa yang aku bisa perbuat? Mulai menulis di Kompasiana ( lihat www.kompasiana.com/christiesuharto ), sampai sekarang diminta untuk memotivasi banyak kalangan, dan mem-blow up koleksi2 ku dalam bidang filateli yaitu prangko dan surat2 berharga dari 88 orang pembesar negara dan rang2 terkenal di dunia.

Konsep pemikiranku melakukan ini adalah bahwa anak2 dan remaja2 Indonesia itu sebenarnya luar biasa! Mereka mempunyai fasilitas lingkungan dan teknologi untuk mengembangkan talenta mereka. Tetapi karena terlalu banyak keinginan dikehidupan remajanya, mereka tidak tahu harus bagaimana untuk mengembangkan talentanya. Bahkan kebisaannya justru tidak banyak diketahui banyak orang, terutama generasi orang tuanya, yang malah senantiasanya hanya menganggap mereka hanya pembuat onar saja.

Yang bisa menulis, hanya menulis di blog pribadi nya saja, yang pastinya hanya dikunjungi beberapa gelintir orang saja bertahun2. Yang bisa bermain musik hanya bisa berkumpul dengan teman2nya, bermsik bareng tetapi tidak tahu bagaimana menyalurkannya. Begitu juga yang piawai memasak, menjahit dan sebagainya, tetapi hanya melakukannya untuk keluarga mereka saja .....

Dalam hal ini, aku berusaha untuk mengajak mereka berkarya dengan bantuan teknologi ( internet ), seperti yang aku lakukan selama ini, setelah aku sakit tahun 2010 lalu. Dan hasilnya ternyata, sangat luar biasa! Lihat tulisanku 3 Tahun di Kompasiana, Aku Mendapat Apa? Pertanyaan yang Bodoh!

Kepedulianku dan beberapa sahabat2ku dalam beberapa komunitasku, tidak akan ada artinya ketika para remaja itu tidak bergeming atau tidak bisa melihat 'peluang'. Tennologi adalah dunia masa depan, dunia remaja. Semua hobi dan talenta akan bisa di blow-up, sebagai arena 'branding pribadi' bagi para remaja tersebut, bahkan lebih jauh lagi yaitu memberikan inspirasi bagi remaja2 yang lainnya, yang belum mendapat pencerahan.

Dan Puji Tuhan, dalam memotivasi dari 4 tahun lalu sebagai insan pasca stroke ke banyak komunitas, paling tidak sebagian mengikuti caraku untuk terus berkarya untuk banyak hal. Dan aku aminkan bagi ke-6 finalis ini. Aku akan terus menjadi mentor mereka, membimbing mereka untuk apa yang mereka butuhkan, semampu aku ......

Dan dewan juri sudah mendapatkan 6 remaja finalis yang luar biasa untuk dipertandingkan dalam ujian menulis surat.

Dewan Juri ( 9 orang ) dengan panitia dan jajaran Kementrian Kominfo

***

Talenta adalah yang Tuhan berikan bagi masing2 dari kita. Mungkin kita tidak tahu, apa tau belum tahu apa talenta kita. Itulah yang kita cari sendiri. Tetapi percayalah, Tuhan sudah memberikan talenta untuk masing2 dari kita, dan carilah talenta itu untuk hidup dan masa depan kita .....

Profil | Tulisan Lainnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun