Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Musik Memang Menyentuh Kehidupan Remaja

31 Maret 2014   07:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:16 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

By Christie Damayanti


Sebelumnya :

Remaja Ikut Lomba Menulis Surat? Ga Salah? Jaman 'Modren' ini?

Seperti 2 tahun sebelumnya ketika aku diminta sebagai salah satu juri nasional pada Lomba Menulis Surat Remaja sejak tahun 2012 lalu, memang hanya ada 6 finalis yang diundang ke Jakarta, untuk diberi pembekalan serta ujian langsung di dewan dewan juri. Karena permasalahannya adalah, ketika juri tidak bisa tahu dan melihat apakah surat2 tersebut benar2 di buat oleh para peserta remaja atau orang tua atau gurunya lah yang lebih berperan, ke-6 finali ini harus bisa benar2 membuktikannya.

Tema tahun 2014 ini adalah "Bagaimana Musik Bisa Menyentuh Kehidupan", menurutku adalah tema yang menyenangkan. Dimana semua orang suka musik, terlepas dari genre apa atau hanya sekedar mendengarkan musik hanya sekilas saja, tetapi musik memang bisa sangat mempengaruhi masing2 pribadi. Menjadi gembira ataukah justru membuat galau.

Apalagi anak dan remaja. Mereka justru adalah menjadi trendsetter sebuah musik. Musik2 baru dan modern benar2 merupakan milik remaja, menjadi dunia mereka lebih berwarna. Sementara generasi2 diatasnya, lebih memilih musik2 lama dan klasik untuk ekspresikan kehidupannya.

Begitu juga alat2 musik. Banyak orang tua, seperti aku, ingin anak2nya bisa memainkan paling tidak 1 alat musik, untuk mengekspresikan jiwanya. Ketika orang tua sudah mengerti tentang sebuah 'persaingan', pasti orang tua tersebut akan mendorong anak2nya 'seba bisa', termasuk di bidang musik. Ketika orang tuaku berhasil membuat aku bisa 'bertumbuh' dalam musik dan membuat aku mampu memainkan piano dengan cukup baik dan belajar lebih dari 10 tahun selama sekolah, akupun ingin anak2ku bisa seperti orang tuaku menginginkan aku dan adik2ku menjadi seperti ini. Sehingga anak2ku bisa memainkan alat musik, seperti piano, gitar dan biola, walau sekarang masih tahap belajar.



Ke-9 Dewan Juri dengan beberapa pengamat, sedang membaca sekitar 900 surat yang masuk untuk ikut Lomba Menulis Surat Remaja 2014.



Sibuk tetapi sangat menyenangkan .....

Ternyata kita tidak salah untuk mendorong anak2 kita melakukan itu. Dari sekitar 900-an surat yang masuk ke Kemen Kominfo, kami menemukan anak2 yang luar biasa dalam bermusik. Bukan hanya sekedar mendengarkan lewat CD, bukan juga hanya sekedar bernyanyi, tetapi sebagian besar dari mereka mampu memainkan alat musiknya dengan baik, walau itu dari yang aku baca di surat2 mereka. Mereka mampu mengekspresikan dirinya lewart musik. Mereka mendengarkan musik2 sesuai dengan genre yang mereka senangi dan mereka memainkan musik sesuai dengan alat2 musik yang mereka bisa. Ada juga yang bernyanyi sesuai mood dengan hati mereka, bahkan ada seorang yang memang ingin menjadi seorang penyanyi.



Masing2 juri harus menyeleksi surat2 dengan kriteria2 yan sudah disepakati, memilih sesuai dengan tema dan mencari ide2 keatifitas para remaja itu, untuk memilih 6 finalis yang akan diundang ke Jakarta dari sekitar 900 surat dari seluruh Indonesia.

Sebuah tugas yang tidak gampang, dimana memabca surat dengan 'hati'karena surat2 ini bukan sebuah surat biasa, tetapi surat yang seharusnya dibuat denan 'hati' untuk mengekspresikan musik dalam kehidupan remaja ......


Sebuah surat remaja yang menceritakan kehidupannya di Jakarta kepada kakaknya di Tokyo, tentang bagaimana hidupnya yang dalam keterbatasan ( tidak jelas disabled yang bagaimana ), yang hanya ditemani oleh musik2nya .....

Sayang,  surat ini tidak terpilih karena tidak ada tanda tangannya. Karena tanda tangan dalam sebuah surat adalah kriteria yang tidak dapat diganggu gugat. Dan begitu jga dalam kehidupan sehari2, bahwa sebuah surat adalah harus memakai tanda tangan si penuls surat .....

Dari ke-6 finalis lomba yang dartang ke Jakarta untuk saringan yang berikutnya, ada seorang remaja SMP yang mempunyai 'sahabat' sebuah piano. Ada juga seorang yang bersahabat dengan keyboard, seorang dengan gitar serta seorang bersahabat dengan gamelan. Sisanya, mereka mengirim surat kepada mamanya untuk ingin menjadi seorang penyanyi serta yang seorang lagi, menulis surat kepada seorang musisi besar yang menciptakan lagi Indonesia Raya.

Seperti aku, aku yakin mereka menulis dari 'hati'. Surat2nya menggetarkan jiwaku. Seperti contohnya, ini yang sangat membuat aku tertegun. Walau suratnya adalah hanya sekedar rekayasa ( bukan 'true story' ), toh hatiku bergetar .....

Dalam suratnya, dia mempunyai sebuah piano yang sudah di kirim ke London. Dan dia menjadi kesepian karena piano adalah sahabat baiknya! Sangat baik, karena dia tidak mempunyai teman dan piano serta lagu2nya merupakan ekspresi jiwanya!


Ke-6 buah surat yang sudah terpilih dari sekitar 900 surat, pada hari ke-2 penjurian

Cerita dibawa ke London pun membuat aku terus tersentak. Mengapa ke London? Aku tidak tahu, dan pasti ada kenangan sendiri tentang London di relung hatinya. Tetapi piano itu ternyata dikirim kesana untuk anak2 yatim piatu di sebuah rumah penampungan, untuk menghibur mereka. Si penulis merasakan ketidakbahagiaan anak2 di rumah piatu disana. Sehingga, dia memberikan pianonya untuk mereka .....

Mataku merah merebak. Terlepas hanya sekedar khayalan si penulis, ada 'sesuatu' dalam dirinya. Kepedulian pada anak2 yatim piatu, walau harus merelakan pianonya untuk mereka .....

Sisi yang lain dalam tema tentang musik sebagai sesuatu yang bisa menyentuh kehidupan. Lala, si penulis tetap mengekspresikan musik sebagai bagian dari dirinya, juga piano itu adalah sahabatnya.

Di sisi yang lain, Lala mempunyai hati dan kepedulian yang hangat untuk teman2nya yang tidak seberuntung dia. Dan di sisi yang lain lagi, Lala mampu mempunyai ide dan kreatifitas yang 'aneh' dan luar biasa, untuk sebuah surat. Surat kepada pianonya yang sudah berada di London untuk teman2nya yang tidak seberuntung dirinya .....

Dan untukku, itu adalah point terbesar menjadikan surat itu adalah yang terbaik di antara surat2 yang memang juga sangat luar biasa!

***

Kehidupan anak dan remaja, khususnya mereka yang mengikuti Lomba Menulis Surat Remaja tahun 2014 ini, memang benar2 dipenuhi oleh keinginan dan kerinduan hatinya dalam bermusik. Sama dengan anak2 dan remaja2 di seluruh dunia. Bedanya adalah, mereka yang mengikuti lomba ini bisa mengekspresikan dirinya dan mem-blow up hatinya lewat musik. Bahkan mereka mampu 'bersahabat' dengan alat2 musik mereka .....

Ekspresi diri, keterbukaan hati dan keinginan mereka untuk berusaha yang terbaik bagi hidup mereka serta kepedulian mereka tentanglingkungan mereka, mampu menjadikan mereka seseorang uang 'khusus' bagi event ini. Dari hampir 1000 surat yang mengikuti lomba ini, yang sudah dibaca oleh semua dewan juri, tidak akan salah jika mereka2 ini memang yang terbaik dari yang baik.

Remaja Indonesia,

Mari, terus melangkah maju untuk mda depan kalia dan generasi penerus bangsa .....


Profil | Tulisan Lainnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun