Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Remaja Ikut Lomba Menulis Surat? Ga Salah? Jaman 'Modern' ini?

31 Maret 2014   05:29 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:16 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

By Christie Damayanti


Lomba menulis remaja tahun 2014 ini, merupakan tahun ke-3 aku menjadi juri nasional. Ketika tahun 2012 aku diminta untuk menjadi juri di kegiatan yang sangat inspiratif, aku semakin tersadar bahwa kita membutuhkan remaja2 hebat yang mau mengekspresikan dirinya lewat menulis.

Tiap tahun, UPU yang berpusat di Bern, Swiss memberikan tema2 khusus untuk ratusan anggotanya di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Memang, Indonesia baru mengikuti tahun 2012, dibawah Kementerian Kominfo. Dan tahun itu juga, Indonesia berhasil meraih Juara Harapan Ke-3 lewat seorang anak yang luar biasa, Chris Sosulisa dari Ambon, Maluku.

Lihat tulisan2ku .....

Internet atau Menulis Surat?

Banggaku Kepada Remaja Indonesia yang Belum Terwadahi

Ayu, Remaja Berkebutuhan Khusus dalam Mimpi-Mimpinya

Remaja Indonesia dalam Percaya Dirinya, Nalarnya, Wawasannya dan Mimpi-Mimpinya

Menulis Untukku Adalah 'Sesuatu Banget'

"Kemenangan Itu Adalah Proses, Bukan Kemenangan Itu Sendiri", kata Mereka

Puisi dari Ayu Untukku

Tahun 2012 memang sangat luar biasa di kegiatan ini. Kami mendapat 6 orang remaja2 yang sangat luar biasa, dengan 1 orang remaja berkebutuhan khusus. Ayu, remaja berkebutuhan khusus, menderita Celebral Palsy, dan duduk di kursi roda. Walau awalnya cukup tidak percaya diri, tetapi ketika kegiatan ini selesai, aku pulang ke Bali dengan keadaan hatinya semakin percaya diri. Ayu mendapat juara ke-2 nasional, dari 6 orang finalis dan 818 surat yang masuk ke panitia.

Begitu juga Chris, yang mendapat juara nasonal ke-1 dan juara harapan ke-3 internasional. Seorang anak Indonesia, tinggal di 'gunung', Ambon utara, tidak sering ke kota, tetapi mempunyai keinginan yang luar biasa untuk memajukan hidup dan masa depannya untuk lebih baik. Dan itu yang membuat aku dan ke-9 juri serta Kemen Kominfo, sangat bangga dengan Chris, bahkan juga remaja2 yg lain.

Tahun 2013, Indonesia tidak mendapatkan penghargaan internasional, tetapi remaja2 kita pun bukannya tidak bagus, tetapi memang persaingannya yang memang semakin ketat. Bahkan ketika kami menerima banya peserta lomba yang mengirimkan surat2nya dengan bahasa Inggris, aku tahu bahwa remaja2 itu semakin luar biasa! Menulis surat yang memang memakai bahasa Inggris keren, bahkan berbicara dalam bahasa Inggris dengan lafalnya yang juga keren! Gabriella menjadi juara ke-1 nasional dari 6 orang finalis yang diundang ke Jakarta, dan dari 1003 surat yang masuk.

Lomba Menulis Surat Remaja tahun 2013

Dan pada tahun 2014 ini, tahun ke-3 kami menjadi juri nasional, khususnya aku menemukan remaja2 Indonesia yang semakin luar biasa!


Pejabat Kominfo, ke-6 finalis yang diundang ke Jakarta dengan pendampingnya ( orang tua atau guru ) serta ke-9 Dewan Juri

6 orang finalis yang diundang ke Jakarta, ada 2 orang remaja yang memakai bahasa Inggris yang sangat keren, tetapi konsep, kreasi serta pemikiran tentang ide membuat surat semuanya memang benar2 membuat aku geleng2 kepala!



Bayangkan. Remaja2 SMP ini membuat surat bukan seperti yang lain. Mereka menulis surat kepada 'sesuatu' yang dikatakannya 'sesuatu' itu adalah sahabatnya!

Piano, keyboard, gitar, gamelan bahkan seorang komponis yang sudah dipanggil Tuhan, adalah 'sahabatnya', menurut mereka! Bahkan ibunya yang menjadi sahabatnya, pun merupakan ekspres dirinya, ketika musik merupakan inspirasi bagi hidupnya, untuk keinginannya menjadi seorang penyanyi. Ya, tema tahun 2014 ini adalah 'bagaimana musik dapat menyentuh kehidupan kita' .....


Kezia, remaja kelas 2 SMP yang menulis surat kepada mamanya dan ingin menjadi penyanyi

Bahasanya mendayu2, ekspresi dirinya sepenuhnya meloncat dari dirinya. Kata2 'deeply piano', seakan2 membuat aku semakin sadar bahwa remaja2 tersebut, atau paling tidak yang menjadi 6 finalis ini, tentang kebutuhan mereka akan pentingnya sebuah persahabatan. Bukan sebagai sahabat sesama manusia saja, tetapi mereka ingin bisa menyatakan ekspresi hidupnya sebagai seorang sajabat bagi 'sesuatu', piano, misalnya. Seperti yang di ungkapkan oleh Lala, yang menjadi juara ke-1 tahun ini.

Bahkan seorang Adam, yang beru kelas 2 SMP dari Bantul Yogyakarta, berani menyatakan bahwa gamelan dengan segala atributnya, merupakan dunianya untuk sebuah inspirasi dalam pengembangan kecintaan pada alat2 musik tradisional Indonesia. Gaya bahasanya, ejaannya serta pemilihan kata2nya untukku sangat cantik dan ekspeesif, membuat aku sering geleng2 kepalaku, juga juri2 yang lain.


Adam dari Bantu, Yogyakarta dengan yahnya sebagai pendamping

Konsep pikir remaja2 itu, ternyata sebenarnya memang mampu untuk membuat Indonesia bangga! Benar2 bangga! 3 tahun aku menjadi salah satu juri nasional untuk Lomba Manulis Surat Remaja ini, aku bisa 'membaca' dan mengamai pemikiran mereka, dari tahun ke tahun. Cukup terlihat perbedaannya, dari tahun 2012 sampai 2014.

Mungkin aku salah, karena aku bukan pengamat anak dan remaja. Mungkin aku ngawur, karena aku pun bukan psikoloq. Tetapi ini yang aku lihat,yang aku rasakan dan yang aku amati lewat hatiku. Bahwa sebuah titik kehidupan, jika kita melihat dari kacamata 'hati', semuanya akan lebih mudah untuk bisa dimengerti, untuk bisa dipahami dan untuk lebih bisa berinteraksi sebagai manusia2 dan pribadi2 yang bertumbuh dalam Tuhan ......

Untuk para finalis dan semua peserta lomba,

Selamat untuk  semuanya, karena ini bukan sebuah kalah atau menang, jika ditinjau dari kebersamaan dan peningkatan ekspresi diri. Kalian semua adalah pemenangnya, dan masa depan yang cerah, sudah menunggumu dalam Tuhan ......

Jadi, siapa bilang lomba meulis surat untuk remaja Indonesia sekarang ini, di jaman modern ini, salah???

Bersambung .....


Profil | Tulisan Lainnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun