Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Remaja Ikut Lomba Menulis Surat? Ga Salah? Jaman 'Modern' ini?

31 Maret 2014   05:29 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:16 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bayangkan. Remaja2 SMP ini membuat surat bukan seperti yang lain. Mereka menulis surat kepada 'sesuatu' yang dikatakannya 'sesuatu' itu adalah sahabatnya!

Piano, keyboard, gitar, gamelan bahkan seorang komponis yang sudah dipanggil Tuhan, adalah 'sahabatnya', menurut mereka! Bahkan ibunya yang menjadi sahabatnya, pun merupakan ekspres dirinya, ketika musik merupakan inspirasi bagi hidupnya, untuk keinginannya menjadi seorang penyanyi. Ya, tema tahun 2014 ini adalah 'bagaimana musik dapat menyentuh kehidupan kita' .....


Kezia, remaja kelas 2 SMP yang menulis surat kepada mamanya dan ingin menjadi penyanyi

Bahasanya mendayu2, ekspresi dirinya sepenuhnya meloncat dari dirinya. Kata2 'deeply piano', seakan2 membuat aku semakin sadar bahwa remaja2 tersebut, atau paling tidak yang menjadi 6 finalis ini, tentang kebutuhan mereka akan pentingnya sebuah persahabatan. Bukan sebagai sahabat sesama manusia saja, tetapi mereka ingin bisa menyatakan ekspresi hidupnya sebagai seorang sajabat bagi 'sesuatu', piano, misalnya. Seperti yang di ungkapkan oleh Lala, yang menjadi juara ke-1 tahun ini.

Bahkan seorang Adam, yang beru kelas 2 SMP dari Bantul Yogyakarta, berani menyatakan bahwa gamelan dengan segala atributnya, merupakan dunianya untuk sebuah inspirasi dalam pengembangan kecintaan pada alat2 musik tradisional Indonesia. Gaya bahasanya, ejaannya serta pemilihan kata2nya untukku sangat cantik dan ekspeesif, membuat aku sering geleng2 kepalaku, juga juri2 yang lain.


Adam dari Bantu, Yogyakarta dengan yahnya sebagai pendamping

Konsep pikir remaja2 itu, ternyata sebenarnya memang mampu untuk membuat Indonesia bangga! Benar2 bangga! 3 tahun aku menjadi salah satu juri nasional untuk Lomba Manulis Surat Remaja ini, aku bisa 'membaca' dan mengamai pemikiran mereka, dari tahun ke tahun. Cukup terlihat perbedaannya, dari tahun 2012 sampai 2014.

Mungkin aku salah, karena aku bukan pengamat anak dan remaja. Mungkin aku ngawur, karena aku pun bukan psikoloq. Tetapi ini yang aku lihat,yang aku rasakan dan yang aku amati lewat hatiku. Bahwa sebuah titik kehidupan, jika kita melihat dari kacamata 'hati', semuanya akan lebih mudah untuk bisa dimengerti, untuk bisa dipahami dan untuk lebih bisa berinteraksi sebagai manusia2 dan pribadi2 yang bertumbuh dalam Tuhan ......

Untuk para finalis dan semua peserta lomba,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun