Lalu, yang ini maunya bagaimana? Jika memang pedestrian harus tepotong untuk jalan masuk bangunan, ya janganlah seperti ini caranya!
Jangankan penyandang tuna netra, orang normal pun pasti sering tersandung! Jika harus terpotong, paling tidak tidak ada ANTARA nya! Harus 'smooth' dengan peringatan2 tertentu, khususnya untk disabled! Kacau sekali untuk sebuah pedestrian ibukota Jakarta ...... duh, memalukan!
[caption id="" align="aligncenter" width="467" caption="ntl.bts.gov"]
[caption id="" align="aligncenter" width="475" caption="www.tranffictech.com"]
Perhatikan standard internasional :
Jika pedestrian harus dipotong oleh pintu masuk bangunan atau lampu merah, konsepnya adalah ramp dan untuk disabled tuna netra harus sesuai dengan foto seperti ini!
***
Kembali dengan pedestrian di jalan S.Parman :
Apakah tidak ada yang mendesain dengan baik untuk pedestrian2 ini? Dengan skala perbandingan tertentu, para desainer ( arsitek, urban planner ) bisa merancang keramik2 cantik, sesuai dengan konsep ini.
Posisi keramik kuning dengan permukaan untuk penyadang tuna netra, harus sesuai dengan standard2 internasional, misalnya :
1.      Dimensi yang sesuai dengan  aturan