8.      Kecelakaan bisa saja terjadi! Paling tidak, terserempet! Supirku beberapa kali menyerempet pejalan kaki, karena memang jalan layang itu sempit
[caption id="" align="aligncenter" width="440" caption="indonesiarayanews.com"]
Ternyata ....... di titik tertinggi jalan layang ini ada sayap pelataran, untuk 'bersantai', sambil melihat 'pemandangan' banjir atau perumahan padat penduduk ...... ckckck ....
Motorpun banyak parkir dan anak2 muda itu dengan seenaknya saja membuang sampah dan mencorat-coret dinding riling jalan layang tersebut .....
[caption id="" align="aligncenter" width="452" caption="metro.news.viva.co.id"]
Nonton banjir .....
Jika aku sehat dan jalanku normal,sepertinya aku akan keatas berjalan kaki, untuk memantau kegiatan mereka. Sebenarnya, apa sih mau mereka?
Untukku, sebenarnya yang salah adalah yang mendesain jembatan layang tersebut. Apa yang membuat si desainer memberi pelataran di titik tertinggi. Untuk apa? Dan jika memang pelataran tersebut untuk 'bersantai2', mengapa tidak mendesain trotoar bagi pjalan kaki naik atau turun? Dan mengapa pelataran tersebut ditutup ( juga ) dengan beton?
***
Jalan layang di Kalibata ada 2. Ini yang kedua jika kita bermobildari Taman Makam Pahlawan. Jalan layang yang pertama, lebih bagus. Lebar jalan sesuai dengan konsepnya, dan berada di depan Rusunami serta 2 buah mall, dan mungkin inilah yang membuat si desainer mendesain cukup cantik, untuk bisa dilihat di mall atau dari rusunami.
[caption id="" align="aligncenter" width="451" caption="jakartabiennale.net"]