"Tuhanku...Apa yang Akan Engkau Lakukan Terhadapku???"
Hidup Tanpa Myoma: Kuncinya adalah Doa dan Keseimbangan
Hamil Kedua dengan Kesakitan yang Lebih Mencengkeram .....
Semuanya Dimungkinkan: Aku Hamil dengan Tumor Besar
'Myoma' Itu Merebut Makanan Untuk Janinku .....
Ya, aku mengalami 2 kali kehamilan dan kesemuanya menghasilan trauma yang berkepanjangan bagi aku, juga bagi kedua anak2ku. Walau aku terus berusaha untuk 'menyembuhkan' trauma itu pada diriku dan diri anak2ku, sampai sekarang pun mereka memang terlihat 'lain' sebagai anak2 dan remaja yang lain.
Dokter pernah memvonisku, bahwa anak2ku akan sedikit bermasalah dengan perilakunya, setelah mereka beranjak dewasa. Sempat juga aku tersentak, ketika anakku yang perempuan tidak mendengar serta hiper aktif yang luar biasa! Dan setelah beranjak remaja, justru dia berubah menjadi pemalu yang luar biasa, walau intelegensi nya juga sangat luar biasa!
Anakku yang laki2, sejak kecil terlihat sangat pendiam dan melihat permasalahan2 dalam keluargaku, yang akhirnya dia sekarang menjadi begitu sensitif, perasa dan memprotek dirinya sebagai seorang remaja laki2 yang berusaha untuk melindungi aku dan eyangnya, yang bersama dalam keterbatasan. Ya, dia tidak mengalami masa2 remajanya dengan bermain keluar rumah bersama dengan teman2nya .....
Sekilas, aku atau semua orang melihat semua baik2 saja. Mereka terlihat tukun dan saling mengasihi sebagai 1 keluarga yang utuh. Dan aku sangat bersyukur sekali dengan keadaan ini. Yang aku takutkan adalah mereka bertumbuh dari lingkungan trauma ( sejak di dalam kandungan, dengan tumorku ), sampai perceraianku dan tentang aku yang mengalami stroke yang sekarang dalam masa2 pemulihan yang berkepanjangan. Dan trauma2 itu akan semakin 'masuk' ke dalam hati anak2 kita, jika tidak ditangani secara tepat, menurutku.
Ketika anak2 semakin besar, aku tetap berusaha untuk mereka berbahagia. Masalah2ku sendiri, sedikit aku abaikan, yang penting mereka bahagia, apalagi ketika papa ( eyang kakungnya ) dipanggil Tuhan, yang masih bermasalah adalah aku sendiri, dan tidak menutup kemungkinan anak2 dan pastinya mamaku. Sehingga, hidupku hanya terfokus untuk mereka, berusaha mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan jika aku bisa, memverikan apa yang mereka inginkan. Ya, seberkas trauma yang harus dibayar 'mahal' untuk sebuah masa depan dari generasi yang lebih baik.