By Christie Damayanti
IDKITA Kompasiana bekerjasama dengan Indosat dan KOWANI dalam "KOWANI Fair dan IWAPI Expo 2014" di SME Smesco - tanggal 8 sampai 11 Mei 2014.
IDKITA Kompasiana terus berkibar. Bukan. Bukan aku membanggakan diri lewat komunitas kami, tetapi ketika kami berusaha terus untuk melindungi anak2 dan remaja Indonesia lewat teknologi, Tuhan memberikan terus peluang2 besar kepada kami untuk melayani. Ya, semua kegiatan IDKITA ini benar2 untuk melayani, dari hati kami yang paling dalam.
Dari 3 kementerian Indonesia, IDKITA bergerak lebih jauh lagi, dengan menggandeng beberapa instansi swasta untuk berkolaborasi dan bekerjasama dalam nama 'pelayanan bagi Tuhan'. Salah satunya adalah dengan Indosat dan Kowani dengan Ketua Umum, Ibu Dewi Motik yang membawahi lebih dari 100.000 organisasi wanita di seluruh Indonesia .....
Ibu Dewi Motik memang benar2 perempuan yang luar biasa. Kepeduliannya kepada Indonesia, khususnya kaum perempuan dan anak2, membuat kami selalu siap untuk bekerjasama dengan beliau, setelah MOU yang ditandatangi oleh IDKITA dan Kowani. Dan kegiatan kamipun sudah beberapa belas dari sejak Oktober sampai sekarang ini.
***
Sebelumnya :
Aku Tidak Tahu, Kemana Tuhan Akan Membawa Kita .....
Bermula Hanya Menulis di Kompasiana, Berkarya lalu Meluaskan Jaringan di Dunia Internasional
Memanfaatan Peluang Perempuan Indonesia di APEC Women 2013 di Bali
IDKITA Kompasiana Terus 'Bersinar' di APEC Women 2013 di Bali
'Opening Ceremony' APEC Women 2013 di Bali, 6 September 2013
APEC Women 2013? IDKita Kompasiana Diundang ke APEC di Bali? Wah .....
Berawal dari ketika Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, yang mengundang IDKITA untuk bersama membicarakan masalah perempuan Indonesia dalam teknologi lewat APEC 2013 lalu, kami datang membawa konsep dan beberapa solusi untuk perempuan Indonesia bisa memanfaatkan teknologi. Yang kesemuanya untuk anak2 Indonesia, karena perempuan adalah identik dengan anak2 (dibawah umur). Beberapa diskusi dilakukan kami dengan beberapa negara, terutama dari Amerika, Australia, Rusia serta Taiwan.
Lalu ketika perempuan2 hebat Indonesia, salah satunya bu Dewi Motik (Ketua Umum Kowani) kesana, beliau langsing mengajak IDKITA bekerjasama untuk memerangi 'kebodohan' dan ke-gaptek-an perempuan Indonesia untuk menjaga anak2 mereka. Sehingga, sejak bulan Oktober 2013 kami menandatangani MOU untuk bekerja sama. Dan seketika itu juga, kegiatan demi kegiatan kami adakan.
Lihat tulisanku :
Pekerjaan Besar Tuhan Menanti : Bersama IDKITA dan Kowani Melayani Sesama .....
Banggaku kepada 'Michelle dan Nathasya': Mereka Menyimakmu...
Penandatanganan MOU antara IDKITA dengan Kowani untuk Pelayanan Anak-anak dan Remaja
Apresiasi Ibu Dewi Motik [Ketum Kowani] kepada IDKITA Kompasiana dan Rencana MOU
2 event besar awal tahun 2014 ini, IDKITA dan KOWANI adakan, dan beberapa event lanjutannya sampai tahun ini selesai. Yang sudah selesai yaitu 'ICT for Disabled', bekerjasama dengan Indosat serta IDCC (Indonesia Disabled Care Community). 4 orang nara sumber (aku, Habibie Afsyah, Dimas dan Riqo) memberikan pandangan2 pada masyarakat bahwa kauk disabled pun bisa untuk memanfaatkan teknologi, bahkan lebih bagi dari orang2 sehat. Coba baca link diatas.
Lalu minggu lalu, KOWANI mengadakan pameran nasional selama 5 hari bertajuk 'KOWANI Fair dan IWAPI Expo' mulai tanggal 8 - 11 Mei 2014 di SME Smesco Pancoran, jalan Gatot Subroto Jakarta. Dan IDKITA diminta untuk mengatur jadwal seminarnya. Dari 5 hari expo, 2 hari IDKITA berbicara di depan perempuan Indonesia, khususnya ibu2, yang berdatangan dari seluruh Indonesia, karena KOWANI membawahi lebih dari 80.000 organisasi perempuan di seluruh Indonesia.
Di hari ke-2, tanggal 9 Mei 2014, aku dan mba Novita Tandry, psikolog dan pakar pendidikan anak, owner dari 40 cabang Tumblers Tot (sekolah bayi), dengagn Valentino sebagai moderatornya, berbicara selama sekitar 1,5 jam dalam tema : "Peran TIK dalam Pemberdayaan Perempuan Indonesia".
Mba Novita Tandry dan aku sebagai nara sumber
Bu Dewi Motik memang sangat menghargai kegiatan pelayanan kami dan beliau terlihat sangat sayang pada kami dan selalu mendukung kami. Ini disampaikannya pada pidato yang mengawali konsep2 berpikir kami.
Kursi audience hampir penuh sekitar 200 orang dan mereka menyimak apa yang kami katakan. Terutama ketika Valentino mengupas data dan fakta tentang 'sex predator' dan pedofilia dari dunia maya berlanjut ke dunia nyata! Bahwa kenyataan ini sudah kami (IDKITA) katakan dari mulai 2 tahun lalu, bahkan sejak belasan tahun lalu ketika Valentino masuk ke duniapelayanan tentang anak2 dalam teknologi. Dan Terbukti dengan kenyataan2 yang sekarang ini sedang marak, dimana orang2 mulai berani untuk mengungkap fakta2 yang membuat miris .....
Audience sangat beragam. Dari orang tua dan mahasiswa2 yang mulai terbuka tentang masa depannya, yang nantinya juga sebagai calon orang tua. Dan dengan berapi2, kami terus mengupas fakta2, kenyataan serta solusi2 khusus dari IDKITA! Dan setelah itu, mereka banyak bertanya serta mendaftar untuk bisa IDKITA datang ke tempat2 mereka untuk sosialisasi dan workshop untuk 'Parenting Control'.
Hari ke-5 atau hari terakhir 11 Mei 2014, giliran Valentino yang me-moderator-i Habibie dan ibunya, Ibu Endah Setyati untuk berbicara dalam tema "Peluang dan Tantangan Bisnis Online".
Â
Habibie Afsyah dan Bu Endang ibunya, serta Valentino sebagai moderator
Habibie dengan ibunya memang selalu member dampak yang positif dan inspiratif bagi audiece. Apalagi ketika itu merupakan 'dunia perempuan' yang identik dengan pemberdayaannya lewat dunia online. Banyak orang2 yang ikut serta dalam KOWANI Fair dan IWAPI Expo ini merupakan perempuan2 baik senior maupun perempuan muda yang berkarya lewat barang2 kerajinan dan dijual online, sehingga mereka cukup tergerak untuk mengikuti beberapa cara yang Habibie lakukan untuk usahanya.
***
2 hari kami berbicara didepan perempuan Indonesia secara nasional dan 5 hari berkumpul di lingkungan KOWANI dan IWAPI, membuat kami lebih sadar lagi bahwa IDKITA tetap bisa melakukan sesuatu untuk masa depan bangsa. Bahwa anak2 dan remaja merupakan asset orang tua dan bangsa. Jika mereka tidak tersentuh dalam pendidikan dan pengawasan, baik dunia nyata ataupun dunia maya, maka bangsa ini akan semakin terpuruk. Dan 'generasi2 yang hilang' itupun bertambah lagi .....
Lihat tulisanku 'Generasi yang Hilang', Apa Itu?
IDKITA masih terus dibutuhkan. Kami memang mengawalinya dengan baik dan kami ingin terus melakukannya dengan lebih baik lagi. Walaupun kami hanya kecil dan tidak terlihat dari manapun, tetapi kami akan terus menjalankan sesuai dengan yang Tuhan mau kami melakukannya .....
Untuk kegiatan2 selanjutnya, tetap dan terus dilakukan untuk datang ke sekolah2 adatu ke komunitas2 di sekeliling kami. Dan untuk event2 besar selanjutnya ada beberapa yang sudap siap dilakukan :
1. Tanggal 7 Juni 2014 :
"ICT for Disabled"Â secara nasional, bekerjasama dengan Kominfo, KOWANI, IDCC dan Indosat
Bertempat di Auditorium Indosat lantai 4, jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta
2. Tanggal 12 Juni 2014 :
"Perangi Narkoba di Era Digital" dalam rangka Hari Anti Narkoba Nasional, bekerjasama denganIndosat, GRAN (Gerakan Anti Narkoba) dan BNN.
Bertempat di Auditorium Indosat lantai 4, jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta
Tidak ada kata2 yang bisa kami katakan selain terus mengucap syukur dengan semua yang Tuhan berikan pada kami. Sebuah komunitas yang (semoga) bisa terus berguna bagi masa depan bangsa, lewat teknologi untuk anak2 dan remaja serta pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak Indonesia ......
Salam IDKITA Kompasiana, Tuhan selalu memberkati!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H