[caption id="attachment_351775" align="aligncenter" width="425" caption="vanermanar.nl"]
Singel 7
Ukuran lebar 1 meter x entah berapa dan hanya 2 lantai tanpa loteng + basement ( biasanya untuk laundry dan service area ). Desain interiornya harus pinta2 memanfaatkan ruang sebagai kebutuhan hidup. Tidak gampang memang, dibutuhkan kelihaian khusus sebagai seorang arsitek untuk pemanfaatan ruang bagi penghuninya .....
Tapi, ternyata tidak demikian! Arie banyak bercerita padaku, bahwa penampilan bisa menipu. Apa yang tampak seperti pintu masuk sebenarnya bagian belakang rumah. Karena biasanya, rumah2 di Amsterdam khususnya ( atau di Holland ) itu mempunyai 2 sisi. Bagian depan dan bagian belakang. Dimana di bagian belakang pun mempunyai 'jalan belakang' yang juga berada di jalan2 besar!
Apakah bisa dibayangkan?
Begini :
Jika di Jakarta khususnya, untuk ruko2 dimanapun, hanya mempunyai 1 pintu masuk, yaitu di tampak depan ruko atau rumah. Dan bagian belakang ruko atau rumah itu, hanya dinding. Jika di perkampungan kota pun, memang ada jalan tetapi hanya berupa jalan kecil, sempit dan tidak nyaman, hanya untyk mencapai rumah2 penduduk di kepadatan Jakarta.
Tetapi tidak demikian di kota2 besar dunia, khususnya di Amsterdam. Tata letak dan desain perkotaan sudah memikirkan semuanya dan penduduk ( yang 'mungkin nakal' ) tidak bisa membangun rumah2 yang tidak jelas sampai membangun jalan2 kecil yang pasti tidak disetujui oleh pemda.