Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Museum Amsterdam: Mungil, Tetapi Tetap Bersahaja ...

7 Agustus 2014   22:01 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:08 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sempat juga kami berhenti di cafe itu, untuk dekedar minum teh hangat untuk semangat lagi dalam menjelajah dan meng-explore Amsterdam ini, di hari pertama kami datang.

Lukisan2 dan mural2 koleksinya bukan lukisan kecil, swdang atau sekedar besar saja. Koleksi lukisannya nya besar bahkan sangat sangat besar! Dan karena museum ini memang kecil, hanya seperti lebar ruko saja, sehingga untuk mengamati lukisan2 itu harus melihat secara jauh. Padahal, banyak orang yang berkerumun disemua lukasan. Akhirnya, yaaaa ..... kami tidak terlalu puas untuk mengamatinya.

14073968141867888762
14073968141867888762

1407396901501443244
1407396901501443244

Beberapa lukisan koleksi museum. Besar2. Foto pertama diataas, adalah lukisan di keramik. Dan foto kedua diatas, adalah ukisan dengan cat air .....

Dengan lukisan2 besar tetapi terpajang dalam ruangn yang cukup sempit, aku mencoba mengambil sudup pandang yang nyaman, karena tidak mungkin memotretnya tetap ditengah2nya, keculai memakai lensa khusus .....

Padahal, lukisan2 yang menggunakan cat minyak itu, sangat sulit. Karena mama ku adalah pelukis amatir ( lihat tulisanku Ibuku, Inspirasi Keluargaku ), aku tahu bagaimana melukis dengan baik, apalagi bidangnya cukup besar. Tidak gampang.

Di museum itu selain untuk memajang koleksi2 seni beberapa seniman, café kecil dan cantik, ada juga sebuah lorong cukup panjang untuk menggelar buku2 baru dan bekas. Tidak ada etalase khusu, tetapi hanya di letakkan di atas meja panjang. Sayangnya, buku2 itu tidak dalam Bahasa Inggris. Hampir semua dalam bahasa Belabda dan Jerman .....

Yang membeli buku2 baru dan bekas disana pun cukup banyak. Mayoritas adalah anak2 muda. Mungin mahasiswa jurusan seni, karena tidak jauh dari Museum Amsterdam ini, ada Universitas Amsterdam, dengan bangunan2 khas berarsitektur Holland yang sangat unik, cantik dan membuat mataku tidak henti2nya melotot .....

Ya, bangunan2 arsitektur Belanda ini sangat berbeda dengan bangunan2 Eropa yang lain. Sangat khas! Selalu dibangun dengan batu bata, dari pasih putih, kuning atau merah. Bukan dicat tetapi benar2 alami. Dan itu yang membuat aku ingin terus kembali lagi ke Amsterdam, khususnya .....

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun