Dari area café dengan beberapa koleksi museum, kami diarahkan untuk memasuki ruag koleksi. Pintu masuk tetap kecil .....
*Untukku sendiri, sebenarnya museum2 di Jakarta tidak kalah menarik untuk mengundang wisatawan lokal bahkan internasional. Desain museum2 di Jakarta sudah sangat cantik dan mempesona. Banyak renovasi dilakukan dan pengamanan barang2 koleksinya sudah terpelihara dengan baik.
Museum itu memang kecil. Didalamnya koleksi2 seni dan art. Dari patung2, lukisan, mural ( lukisan dinding ), bahkan lukisan lantai lewar cat minyak bahkan karpet cantik!
Karpet penutup lantai dengan desain abstrak, indah sekali .....
Kami tidak ditarik bayaran sama sekali. Berkeliling disana, membuat aku banyak berpikir. Ketika sebuah museum, seharusnya menjapat penghargaan yang penuh untuk dedikasinya bagi perkembangan dan perawatan koleksi2nya. Seperti museum2 di Jakarta atau semua museum di Indonesia yang memang berbayar walau sangat murah ( murah saja hampir tidak ada yang datang! Apalagi mahal ), Museum Amsterdam ini penuh cukup sesak!
Sebagian adalah anak muda. Berbahasa Belanda dan Jerman, entah apa yang mereka perbincangkan. Sebagian lagi adalah orang2 tua. Turis2, dengan memakai topi turis dan sebagian dari mereka berjalan dengfan memakai tongkat. Sebagian lagi, mungkin hanya lewat, karena sepertinya Museum Amsterdam ini merupakan 'jalan pintas' dari dan ke wilayah tertentu.
Jika kami atau wisatawan yang lain memang berniat untuk melihat2 dan mengamati benda2 koleksi itu, ternyata tidak untuk mereka yang hanya melintas saja. Makanya, aku bisa tahu bahwa 'mereka' memang hanya melintas saja.
Oya, Museum ini sepertinya juga menjadi 'tempat pemberhentian' di wilayah pedestrian Amsterdam, karena terdapat cafe cantik dan toilet umum. Walau demikian, cafe dan toiletnya sangat bersih, wangi dan nyaman.