Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

'Fotograaf de Boer' : Kenangan Terindah dari Volendam

19 Agustus 2014   21:40 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:07 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

By Christie Damayanti

[caption id="attachment_353941" align="aligncenter" width="582" caption="www.fotoinvolendamkostuum.nl"][/caption]

3 buah latar belakang di foto studio De Boer, yang bisa kita pakai untuk foto2 kita dan keluarga kita. Untuk foto studio yang lain di Volendam, latar belakangnya memang berbeda2.

Sekeluarnya dari Cheese Factory, aku mengajak anak2 untuk berfoto di studio dengan baju tradisional Holland. 2x aku kesana, belum sempat berfoto karena selalu ramai dan waktu tour terbatas. Jadi, sementara kami diberi waktu bebas untuk berbelanja, aku dan anak2ku masuk ke salah satu foto studio yang cukup besar.

Aku mencari yang sepi karena untuk berdandan, berulang2 'take' foto sampai mencetaknya, butuh waktu sekitae 1 jam. Bagaimana? Kami hanya diberi waktu 1/2 jam untuk berbelanja, setelah itu kami akan makan siang khas Volendam, 'Fish & Chips'.

So, aku sudah yakin bahwa foto kami bertiga ini harus dibuat dan kekurangan waktunya, biarkan kami makan sambil berjalan saja.

Kami bertiga masuk ke 'Fotograaf de Boer', Haven 83 Volendam. Studionya luas, desainnya cantik dan banyak doto2 orang2 terkenal yang berfoto di studio itu.

[caption id="attachment_353944" align="aligncenter" width="477" caption="photoz0ne.wordpress.com"]

14084334111174614471
14084334111174614471
[/caption]

Fotograaf de Boer, Volendam

Seorang perempuan tinggi, cantik yang akhirnya aku tahu bahwa dia adalah salah satu pemilik foto studio tersebut, keturunan keluarga de Boer, Paulien de Boer. Kami memesan paket foto keluarga. Setelah itu, kami dipersilahkan naik ke atas.

Di lantai atas, kami di dandani sebagai seorang 'Dutch'. Aku dan Michelle masing2 memilih baju ala noni2 Belanda, yang cantik. Syal keren dan topi putihnya. Jangan lupa, selop kayunya. Sepatuku berwarna merah dan Michelle sepatunya berwarna biru. Kami tertawa2 dan excited! Sedangkan Dennis, memakai celana hitam gombrong serta baju khas merahnya, juga sepatu kayu berwarna biru.

1408433553223791451
1408433553223791451
Sedikit narsis, sebelum ber-narsis2 ria di 'take' foto oleh fotografernya ..... Latar belakangku, beberapa kostum baju2 tradisional perempuan Belanda. Lihat ..... sepatu kayu ku, cantik sekali, berwarna merah. Tetapi untuuk sangat beerat, secara kaki kananku memang lumpuh .....

Pilihan kostumnya banyak sekali. Aku bingung memilihnya, karena berhubungan dengan ukurannya. Terpaksa aku menyerahkan pilihan kostumnya kepada petugasnya. Begitu juga untuk asesorisnya. Aku yakin, mereka sangat profesional dan hasilnya pasti bagus!

Pose nya bagaimana? Hahaha ..... Kami tidak pernah berhubungan dengan pose. Semuanya alami jika kami berfoto. Sehingga juga kami menyerahkan pose kami ke tangan ahlinya.

Aku duduk manis, memegang keju khas Belanda dalam sebuah keranjang, dan senyum ku terus tersunggung. Michelle juga duduk memegang bunga Tulip sedangkan Dennis berdiri ditengah2 kami berdua, memegang akordion asli, dengan tertawa lepas. Kami tersenyum bahagia dengan latar belakang perahu nelayan dengan laut di Volendam .....

Sampai sini, tiba2 aku menangis dalam hati. Entah kenapa. Walau wajahku tersenyum, hatiku menggelora karena kebahagiaan, tetapi tidak bisa dipungkiri, mataku sedikit memerah .....

Sebuah kenang-kenangan yang tidak terlupakan, anak2ku yang luar biasa, yang selalu menyayangiku, sebagai seorang ibu yang dalam keterbatasan .....

Setelah sensasi itu hilang, kami pun mulai tertawa2 gembira. Saling ledek, saling memuji. Aku merasakan sensasi yang luar biasa! Aku diperkenankan oleh Tuhan, menikmati 'kualitas waktu' yang luar biasa dengan kedua anakku. Wajah mereka terus berseri, hatinya pasti senang. Senyumnya selalu tersungging, bahkan tawa nya lepas membahana. Terima kasih Tuhan, Engkau memberi kami kesempatan yang luar biasa ..... Terima kasih, Tuhan .....

Beberapa kali 'take' foto dengan latar belakang berbeda, sampai kami puas, dan aku pun membayar dengan sangat senang, walaupun cukup mahal! Paket keluarga dengan 3 foto ukuran A4 ( aku sendiri, Dennis dan Michelle berdua dan kami bertiga ), dicetak di atas kertas doff ditambah CD nya, aku harus membayar 55 Euro. Memang mahal, tetapi itu merupakan kenang2an yang tidak ada duanya, dari Volendam.

1408433752437653527
1408433752437653527

Kenangan terindah kami bertiga dari Volendam, dengan latar belakang kapal nelayan dan jala2 untuk menangkap ikan .....

Kami belum melihat hasilnya, karena memang harus langsung di cetak kilat. Tapi kami percaya bahwa hasilnya akan luar biasa!

Sambil menunggu untuk mengambil foto dan CD nya yang katanya hanya 30 menit, kami langsung menuju resto yang memang disediakan untuk bus kami. Tetapi sayang sekali. Meja penuh dan kami tidak bisa duduk. Bagaimana? Kami sudah lapar, walau sebelumnya aku sempat kekenyangan karena makan banyak keju berbagai rasa .....

Ah, tidak mengapa. Kami tetap tersenyum dan menunggu hasil fotonya. Sementara Dennis dan Michelle memesan 'take away' aku duduk di bench di depan Photo Studio de Boer.

Dan gerimis pun turun lagi .....

Note: Dennis segera mengambil hasil cetak foto2 kami di Studio de Boer, sesaat setelah kami makan 'Fish & Chips'. Hasilnya, luar biasa! Benar2 sebuah kenang2an terbaik untuk kami dari Volendam .....

Sebelumnya :

Keju, Keju, Keju dan Keju di 'Cheese Factory' Volendam

Ke 'Cheese Factory' di Gerimis Volendam

Catatan Sejarah Desa Volendam dalam Sebuah Museum

Sisi Lain 'Volendam', Selain Sebagai Desa Nelayan

[Edisi Kecewa] Hujan Cukup Deras Terus Mengikuti Kami .....

'Molen De Gooyer' : Musim Panas yang Hangat di Café Brouwerij .....

Keliling Amsterdam dengan Bus Wisata 'Hop-On dan Hop-Off'

Beberapa Paket Tour ( Termasuk Untuk Disabled ) yang Pastinya Sangat Menyenangkan!

Menu Makan Pagi Favorite di Molly Malones - Oudejizdskolk Straat

The FEBO 'De Lekkerste' : Kedai Burger Otomatis di Holland

'Perburuan' itu Dimulai : Dunia Filateli Amsterdam .....

[Bidikan Amatir] Burung-Burung di Amsterdam itu Terbang Rendah .....

Mahasiswa 'Cool' Menjemput Masa Depan di Universiteit van Amsterdam

Piala Dunia ... Ooo ... Piala Dunia : Jejak Sampah di Amsterdam

Rumah-Rumah Amsterdam yang Cantik dan Spesifik

Museum Amsterdam : Mungil tetapi Tetap Bersahaja .....

'The Begijnhof' : Perempuan2 itu Hanya Ingin Berkarya Dalam Diam .....

'The Parrot' : Gereja yang Tersembunyi di Kalverstraat

'Kalverstraat' : Shopping Area dengan Pedestrian yang nyaman

'Canal Cruise' : Menikah di Kanal Amsterdam? Siapa Takut!

'Canal Cruise' : Secercah Harapan dari Kanal Amsterdam

Makan Siang Pertama di Amsterdam : Masakan China dan Suriname

Dunia Prostitusi 'De Wallen' Amsterdam, yang Sebenarnya .....

'Red Light District', WisataProstitusi di Amsterdam : Hahaha ..... Anak-Anakku Cepat Belajar dari Lingkunganya

Ketika Kekecewaan Berganti dengan Semangat dan 'Excited!'

'Coffee Morning' : Ketika Kebahagiaan Mengawali Semuanya

'Basiliek van der H. Nikolaas' : Gereja Katolik Tertua di Amsterdam Abad - 18

Oudejizdskolk Straat, Basiliek van de H.Nikolaas, Café Molly Malones di Amsterdam

Selamat Datang di Amsterdam!

Menuju Amsterdam ... Aku dalam Keterbatasan? Sudah Lupa, Tuh!

Perjalanan ke Negeri yang Jauh Sudah Mulai dan Mimpiku Semakin Nyata .....

Horeeeeeee ..... Libur Besar Telah Tiba!

Ketika  Aku Membawa Anak-Anakku Keliling Eropa, dengan Separuh Tubuh Lumpuh

13096071791943036955
13096071791943036955

Profil | Tulisan Lainnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun