Aku pun terus mengamati burung2 liar itu. Burung2 hitam, entah namanya. Beberapa burung2 camar putih, walaau tdak sesabar burung2 hitam itu menunggu remah2an biskuitku. Mulanya mereka terbang rendah mendekatiku. Lalu mereka mendarat di permukaan bumi. Diam sejenak. Dan menyambut remahan2 biskuitku. Bahkan ada yang pintar, tidak mengambil remahan di permukaan bumi, tetapi menyambutnya di udara!
Kereeennnn .....
Ketika aku terus menebarkan remah2 biskuit ku, semakin banyak burung2 itu mendekatiku, tetapi mereka sangat sopan, tidak menggangguku dan 'mencuri' remahan si tanganku, tetapi diam menunggu tebaran lewat tanganku.
Seekor burung, seperti tidak suka bahwa temannya mendapat remaham lebih besar, sehingga burung tersebut mulai mengganggu temannya dengan remahan besar. Tetapi temannya itu tidak sudi berbagi, sehingga mereka berebut remah itu!
Si burung yang mendapat remahan lebih besar itu, membawa remahannya, terbang, meninggalkan temannya yang 'sirik', tetapi temannya mengejarnya! Sampai si pemilik remah besar, hinggap di atap resto 'Fish & Chips'. Dan aku tidak tahu, apa yang terjadi. Apakah mereka tetap saling berebut? Atau tetap si pemilik yang berjaya? Hihihi .....
Sepasang buruh hitam yang berebut remahan biscuit yang cukup bedar dariku, yang meninggalkan kami, terbang melayang. Dan ternyata mereka hinggap di atap resto 'Fish & Chips' .....
Sementara teman2nya yang lain, tidak peduli dengan 'pertengkaran' 2 ekor burung itu. Mereka memilih untuk tetap diam, menunggu tebaranku, memakan yang ada di sekitarnya, dan diam lagi sebelum mendapatkan tebaran lagi, begitu seterusnya.
Aku benar2 terpengarah! Kisah burung itu identik dengan kita manusia. Ada yang berjaya, bekerja keras, dan mendapat bagian yang lebh besar. Ada yang sirik. Mencoba mengambil apa yang bukan menjadi haknya. Ada pula yang tidak peduli dengan apapun disekitarnya. Berusaha 'hidup' sesuai dengan 'aturan', keburuhan serta kemampuannya .....
Biskuit yang aku bawa dari hotelku pun, sudah habis, sesaat sebelum anak2ku membawa makan siang kami. Kukatakan pada burung2 itu, sambil membentangkan tanganku ke arah mereka,
"Sayang, sudah habis nih biskuitnya. Ga ada lagi. Maaf ya, ga ada biskuit lagi yang aku bagikan untuk kalian".