Bukan mentang2 sepeda dihargai, tetapi sepeda pun mempunyai lalu lintas sendiri dan berkolaborasi dengan kendaraan2 bermotor lainnya .....
Jika melihat foo diatas,apa yang bisa disimpulkan? Bahwa lajur merah ( sepeda ) 'merajai' jalanan. Termasuk pedestrian .....
Mataku terus terarah ke luar jendela dan kameraku terus siap jika aku membutuhkannya, pada tangan kiriku. Semua yang aku lihat, benar2 menunjukan kebersahajaan sebuah kota pelajar. Toko2 pun mendukung kota Delft sebagai kota pelajar. Toko buku, banyak sekali. Toko Musik. Toko sepeda dan peralatannya, bahkan cafe2 cantik yang menjual sandwich dan eskirm sebagai 'master' makanan ala mahasiswa. Aku tidak melihat cafe2 atau bar yang sering aku jumpai di kota2 wisata.
Toko2 di lingkungan Delft begitu bersahaja, mnghormati kepekaan social sebagai kota pelajar .....
Sepeda2 warga Holland pun bukan sepeda mahal dan berharga jutaan rupiah. Mereka hanya bergantung dengan sepeda 'onthel' atau sepeda jengki. Ada yang benar2 minimali, tetapi beberapa ditambahi keranjang di depannya untuk membawa barang, atau tempat duduk untuk membawa anak kacil di depan atau di belakangnya. Bahkan, kereta bayi yang terlepas, disambung di depan sepeda! Bukan sebuah sepeda mewah dan mahal, yang dipakai oleh2 pengendara2 sepeda eksekutif di Jakarta, yang bisa menarik kejahatan untuk memperdayakannya .....